Dampak Disrupsi Teknologi AI terhadap Ketenagakerjaan dan Struktur Ekonomi di Negara Berkembang
DOI:
https://doi.org/10.57096/lentera.v3i3.164Keywords:
Kecerdasan Buatan, Gangguan Ketenagakerjaan, Struktur Ekonomi, Negara Berkembang, Transisi Tenaga Kerja, Ketimpangan DigitalAbstract
Munculnya teknologi Kecerdasan Buatan (AI) telah memicu transformasi signifikan di berbagai sektor, khususnya yang berdampak pada struktur ketenagakerjaan dan sistem ekonomi di negara-negara berkembang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek ganda dari disrupsi AI: peluang untuk pertumbuhan produktivitas dan modernisasi ekonomi versus risiko perpindahan pekerjaan dan ketimpangan pendapatan yang semakin parah. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran yang menggabungkan analisis pasar tenaga kerja kuantitatif dengan wawancara kualitatif dari para pemangku kepentingan industri utama di seluruh Asia Tenggara, penelitian ini menyoroti pola-pola penting transisi tenaga kerja. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa meskipun adopsi AI meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan permintaan untuk pekerjaan berketerampilan tinggi, namun secara bersamaan mengancam pekerjaan berketerampilan rendah, terutama di sektor manufaktur dan jasa. Selain itu, distribusi adopsi teknologi yang tidak merata memperparah kesenjangan ekonomi regional. Studi ini menawarkan kontribusi teoritis dan praktis yang penting dengan mengusulkan kerangka kebijakan adaptif untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan mekanisme perlindungan sosial. Implikasinya menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi pemerintah dan industri di negara-negara berkembang untuk memprioritaskan strategi digital yang inklusif, program pelatihan ulang keterampilan, dan tata kelola AI untuk memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tengah perubahan teknologi yang cepat.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rani Santika, Rafi Farizki

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

