Pendidikan Agama Islam Sebagai Fondasi Pencegahan Krisis Identitas Remaja Di Era Globalisasi
DOI:
https://doi.org/10.57096/lentera.v3i3.163Keywords:
pendidikan agama islam, Krisis identitas remaja, globalisasi, pembentukan identitas, pendidikan kontekstualAbstract
Globalisasi membawa dampak besar terhadap konstruksi identitas remaja, memperbesar potensi terjadinya krisis identitas akibat benturan nilai lokal dan global. Pendidikan Agama Islam (PAI) diyakini berperan strategis dalam membentuk fondasi identitas keagamaan yang kuat guna menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas PAI dalam mencegah krisis identitas remaja di era globalisasi, dengan mengkaji keterkaitan antara pemahaman nilai-nilai keislaman dan stabilitas identitas diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasional. Populasi penelitian adalah siswa SMA di wilayah perkotaan Indonesia, dengan teknik stratified random sampling yang menghasilkan 400 responden. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert, sedangkan analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan antara efektivitas Pendidikan Agama Islam dan tingkat krisis identitas remaja (r = -0,62, p < 0,01). Temuan ini mempertegas bahwa semakin tinggi penghayatan terhadap nilai-nilai PAI, semakin rendah tingkat krisis identitas yang dialami. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum PAI berbasis kontekstual dan aplikatif untuk membentuk remaja yang beriman, kritis, dan adaptif di tengah arus globalisasi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Shobichah, Ike Italia, Sri Cuayu, Saadah Tunisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

