Pengaruh Paritas Terhadap Tampilan Estrus Sapi Bali yang di Sinkronisasi dengan Prostaglandin F2a

Authors

  • Yusuf Sae Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Kirenius Uly Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Thomas Mata Hine Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Wilmientje M. Nalley Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.57096/lentera.v2i4.118

Keywords:

Sapi bali, paritas, tampilan estrus, hormon prostaglandin (PGF2a)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap tampilan estrus sapi bali. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 ekor sapi bali betina  yang dimiliki  peternak di Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan, kondisi sehat, tidak bunting, dengan kisaran umur 3 sampai 15 tahun dan paritas 1 sampai dengan paritas 6. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan dengan menggunakan desain penelitian rancangan acak lengkap yang terdiri dari P1: Paritas 1-3 dan P2: Paritas 4-6 dengan paritas ternak pada P1 dan P2 adalah 16 dan 15 ekor. Ternak sapi yang tidak bunting disuntikan dengan hormon PGF2a sintetis 2 ml per ekor, yang mengandung bahan aktif Cloprostenol 500 pg. Sapi betina yang telah diberikan PGF2a kemudian diamati berahinya sejak dari hari pertama sampai hari ke enam. Data tentang persentase estrus, durasi estrus, intensitas estrus, dan kecepatan timbulnya gejala estrus dicatat sebagai variabel penelitian yang diukur. Data yang diperoleh di analisis menggunakan Uji T. Hasil analisis menunjukkan bahwa paritas tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tampilan estrus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paritas tidak memiliki pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap tampilan estrus sapi bali setelah dilakukan penyuntikan hormon prostaglandin F2a (PGF2a).

Downloads

Published

2024-08-25