KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE PADA KASUS PEMBAKARAN AL-QUR�AN DI SWEDIA

 

Ratna Sari1 Dwi Aji Budiman2 Sonde Martadireja3

Program Studi S1 Jurnalistik, FISIP, Universitas Bengkulu , Indonesia
Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis serta mengkomparasi bagaimana media Tempo.co dan Republika.co.id, membingkai pemberitaan pembakaran Al-Qur�an di Swedia dengan menggunakan analisis framing model Robert N. Entman, yang terdiri dari Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment dan Treatment Recommendation. Framing adalah cara seorang jurnalis melaporkan suatu peristiwa dengan mengedepankan sudut pandang yang ingin disampaikan kepada para pembaca. Metode yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah probability sampling, dengan teknik khusus yaitu simple random sampling. Proses ini dimulai dengan memberikan nomor halaman pada setiap berita, lalu dilanjutkan dengan melakukan pengundian menggunakan sistem acak atau sistem kocok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tempo.co cenderung mengedepankan pada pendekatan dialog, toleransi, dan tanggungjawab. Dalam hal ini Tempo.co mencerminkan orientasi netral mereka yang berupaya memberikan informasi yang seimbang dan netralitas sesuai dengan slogan mereka "Enak dibaca dan dipercaya". Republika.co.id lebih fokus pada kritik, baik dari pemilihan judul berita, isi berita berupa tuntutan hukuman dan penekanan atas perlunya menghormati nilai-nilai agama serta simbol-simbol suci umat Islam. Hal ini menggambarkan latar belakang media, serta pandangan tentang cara melegitimasi tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan (Islam) dan kemanusiaan. Dengan demikian, terlihat adanya perbedaan penekanan, Tempo.co cenderung menekankan toleransi agama, sedangkan Republika.co.id lebih menekankan pada nilai-nilai kritikan atas tindakan dan perbutan yang dilakukan tersebut.

������������������������������������������������������������������������������������������

Kata kunci: Tempo.co, Republika.co.id, Berita, Media Online, Pembingkaian.

ABSTRACT

This qualitative descriptive study aims to analyze and compare how the media outlets Tempo.co and Republika.co.id frame their coverage of the Quran burning incident in Sweden using Robert N. Entman's framing analysis model, which consists of four elements: defining problems, diagnosing causes, making moral judgments, and making treatment recommendations. Framing is the way a journalist reports an event by emphasizing a particular perspective to convey to the reader. The method used for sample selection is probability sampling, with a special technique, namely simple random sampling. This process begins by assigning a page number to each news item, then continues with drawing using a random or shuffle system. The results of this study indicate that Tempo.co tends to emphasize a dialogic approach, tolerance, and responsibility. In this regard, Tempo.co reflects their neutral orientation, which seeks to provide balanced information and impartiality in line with their motto "Enjoyable to read and trustworthy". On the other hand, Republika.co.id focuses more on criticism, evident in the selection of news headlines and the content that highlights legal demands and emphasizes the need to respect religious values and sacred symbols of the Islamic community. This reflects the media's background and perspectives on how to legitimize actions according to the principles of religion (Islam) and humanity. Consequently, there is a difference in emphasis: Tempo.co leans towards promoting religious tolerance, whereas Republika.co.id places more emphasis on critical valueas regarding the actions and events in question.

����������������������������������������������������

Keywords: Tempo.co, Republika.co.id, News, Online Media, Framing

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International

 

 

PENDAHULUAN

Pada Sabtu, 21 Januari 2023, berita tentang tindakan kontroversial berupa pembakaran Al-Qur�an yang dilakukan seorang politikus Denmark-Swedia sekaligus juga merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, tersebar luas di berbagai media. Kronologi pembakaran Al-Qur�an tersebut bermula saat Rasmus Paludan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki. Kegiatan demonstrasi yang dilakukannya diawali dengan penyampaian gagasan-gagasannya mengenai Islam dan migrasi di Swedia selama kurang lebih satu jam. Kemudian dilanjutkan dengan membakar Al-Qur�an menggunakan korek api. Bukan hanya pembakaran yang dilakukan Paludan, tetapi juga sikap meremehkan Islam dan migrasi di Swedia. Menurutnya, aksi yang telah dilakukan tersebut dianggap sebagai kebebasan berekspresi. Bahkan Paludan sendiri menegaskan jika tidak ada yang menerima perbuatan yang dilakukan tersebut maka sebaiknya untuk keluar dari Swedia (Prabawanti, 2023).

Aksi pembakaran Al-Qur�an yang dilakukan Paludan bukan pertama kalinya dilakukan, tetapi sudah berulang kali. Tercatat setidaknya lima kali melakukan protes dengan membakar kitab suci umat Islam. Diantaranya, pada tahun 2019, Paludan melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an dengan melapisi daging babi, kemudian membakarnya dan melemparkannya ke udara. Diikuti dengan insiden lain pada tahun 2020, di Rinkeby. Kemudian Paludan kembali melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an pada bulan April dan juga bulan Maret 2022 di Linkoping. Terakhir pada Jumat, 27 Januari 2023, di depan sebuah masjid di Copenhagen, Denmark (Muhid, 2023).

Tindakan pembakaran Al-Qur�an yang dilakukan Rasmus Paludan di Swedia tersebut menuai kontroversi di tengah masyarakat dunia. Bahkan imbas dari tindakan Paludan membuat sejumlah masyarakat mayoritas muslim di berbagai negara melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes pembakaran Al-Qur�an yang telah dilakukan Paludan. Diantaranya yang melakukan aksi protes adalah Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Lebanon, Iran, Bahrain, dan Turki (Tempo.co, 2023). Tindakan tersebut juga menjadi trending topik diberbagai platform termasuk di Google Trend. Hal tersebut dapat dilihat dari data statistik �Interest over time� selama 90 hari terakhir yaitu pada periode Januari � Maret 2023. Data statistik tersebut menunjukan nama Rasmus Paludan mengalami kenaikan yang signifikan dari bulan Januari � Februari 2023. Bahkan Swedia dan Denmark menjadi wilayah dengan penelusuran yang sangat tinggi.

Adanya bukti data statistik tersebut menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan Paludan menjadi pusat perhatian, bahkan aksi yang dilakukan tersebut menuai kontroversial dan kecaman dari masyarakat muslim di seluruh dunia hingga menjadi sorotan berbagai media massa tidak terkecuali di Indonesia. Dalam hal ini, media online Tempo.co dan Republika.co.id turut gencar serta aktif memberitakan peristiwa tersebut, bahkan menjadikannya headline utama. Keputusan kedua media tersebut untuk menempatkan aksi pembakaran Al-Qur�an sebagai headline dalam pemberitaannya menambah daya tarik untuk dikaji secara lebih mendalam. Sebelum mempublikasikan berita, setiap media memiliki cara tersendiri dalam memframing berita yang akan disajikan kepada publik, termasuk bagian aspek yang akan ditonjolkan dan dihilangkan. Media online Tempo.co dan Republika.co.id juga sebelum mempublikasikan berita memiliki pendekatan khusus dalam memilih dan menyusun berita yang akan disajikan kepada pembaca. Kedua media tersebut menjadi subjek peneliti dalam mengumpulkan informasi, data, serta melakukan analisis terkait dengan pembahasan yang dilakukan. Tujuan dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara framing dan konsep yang digunakan oleh media online Tempo.co dan Republika.co.id dalam menyajikan berita pembakaran Al-Qur�an kepada publik serta mengetahui perbedaannya.

Adapun teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel berita adalah menggunakan probability sampling melalui simple random sampling. Langkah-langkahnya mencakup memberi nomor halaman pada setiap berita, kemudian melakukan pengundian dengan sistem acak (sistem kocok). Berita yang dipilih untuk diteliti akan dianalisis menggunakan teori framing Robert N. Entman dengan keempat konsepnya berupa Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements (membuat keputusan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian).

����������������

METODE PENELITIAN

 

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggali dan memahami fenomena dalam konteks yang kompleks dan detail dengan mengumpulkan data yang bersifat deskriptif dan non-numerik. Tujuan yang hendak diperoleh berupa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena atau masalah yang sedang diteliti (Sugiyono, 2020). Kemudian teori analisis framing model Robert N. Entman digunakan untuk menganalisis bagaimana media memberikan deskripsi terhadap peristiwa yang terjadi serta cara media membangun berita. Menurut teori ini, fakta atau peristiwa sebenarnya merupakan hasil konstruksi yang dibangun oleh media (Eriyanto, 2011).

Subjek yang digunakan peneliti adalah media online Tempo.co dan Republika.com.id. Kemudian objek pada penelitian ini berupa berita pembakaran Al-Qur�an di Swedia yang telah dipublikasi oleh masing-masing media Tempo.co dan Republika.co.id pada 21 Januari � 21 Februari 2023. Adapun teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel berupa probability sampling yang meliputi simple rondem sampling. Probability sampling dapat diartikan sebagai metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap elemen dalam populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2020). Pada metode ini setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang dapat diukur atau diperkirakan untuk dipilih sebagai bagian dari sampel yang diambil. Sedangkan simple random sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2020). Dalam simple random sampling, setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel, tanpa memperhitungkan kategori atau strata yang mungkin ada dalam populasi tersebut.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Kemudian dalam menganalisis data, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti antara lain:

1.      Melakukan proses mencari dan mengumpulkan data berupa pemberitaan pada kasus Pembakaran Al-Qur�an di Swedia di media online Tempo.co dan Republika.co.id pada 21 Januari � 21 Februari 2023.

2.      kemudian melakukan analisis menggunakan analisis framing dari Robert N. Entman. Analisis framing ini terdiri dari empat konsep yaitu, Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements (membuat keputusan moral), dan Treatment recommendation (menekankan penyelesaian).

3.      Langkah akhir dari penelitian ini adalah menyimpulkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan model framing Robert N. Entman.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan teori framing model Robert N. Entman dengan keempat konsepnya yaitu, Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements (membuat keputusan moral), dan Treatment recommendation (menekankan penyelesaian) terhadap delapan berita yang dipilih dari situs web Tempo.co dan delapan berita dari Republika.co.id. Hasil analisis ini mengungkap beberapa temuan oleh peneliti. Dari analisis yang telah dilakukan tersebut, peneliti memproleh bahwadalam pemberitaan pembakaran Al-Qur�an di Swedia ini, media Tempo.co dan Republika.co.id menerapkan pendekatan framing yang berbeda. Dimana pada kasus ini, Tempo.co, dengan ciri khas nasionalisme yang tercermin dalam slogan "Enak dibaca dan dipercaya," berusaha untuk mempertahankan netralitas dalam pemberitaan guna membangun kepercayaan publik. Hal trsebut dapat dilihat dari judul berita yang diberikan bersifat jelas, lugas dan dapat dipercaya. Pemilihan judul berita yang jelas dan tidak mengandung nuansa berlebihan merupakan manifestasi dari pendekatan netral mereka. Pada penyajian fakta-fakta lapangan, media Tempo.co juga lebih berfokus pada tanggapan dan reaksi dari tokoh-tokoh penting serta lembaga internasional terhadap peristiwa pembakaran Al-Qur�an di Swedia .

Sedangkan Republika.co.id, sebagai media dengan latar belakang Islam dan nilai-nilai Islami, cenderung lebih berfokus pada sudut pandang Islam dan nilai-nilai agama dalam pemberitaan. Dalam kasus pembakaran Al-Qur�an di Swedia, mereka mencoba untuk mencakup perspektif-perspektif yang berasal dari dunia Islam. Republika menghadirkan pandangan dari tokoh-tokoh Muslim Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan komunitas Muslim sebagai bagian dari upaya untuk menggambarkan respons Muslim terhadap peristiwa tersebut. Namun, yang menarik adalah bahwa Republika.co.id juga mengambil pendekatan framing yang lebih beragam. Mereka berusaha untuk memberikan gambaran yang komprehensif dengan menyajikan berbagai sudut pandang yang mencakup perspektif politik, agama, dan masyarakat baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini mencerminkan komitmen mereka untuk mendorong pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang peristiwa tersebut.

Kemudian Republika.co.id yang berlandaskan pada Islam berusaha untuk membuat judul berita yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan memiliki daya tarik bagi pembaca sejalan dengan orientasi Republika.co.id sebagai media yang ingin menyajikan informasi dalam kerangka nilai-nilai agama dan etika.Tindakan ini sejalan dengan kasus pembakaran Al-Qur�an, di mana judul yang dibuat memiliki daya tarik sehingga mengundang minat pembaca untuk mengklik dan membacanya .

Dalam aspek penilaian moral, Tempo.co cenderung menggunakan pendekatan yang lebih halus. Mereka menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi, namun tetap menekankan bahwa tindakan pembakaran Al-Qur�an adalah tindakan sopan yang seharusnya dihindari karena bisa memicu kekerasan atau kebencian. Penilaian ini dilakukan dengan menghubungkannya dengan nilai-nilai dialog, toleransi, dan kerukunan antarbudaya. Pendekatan halus dalam penilaian moral oleh Tempo.co mencerminkan orientasi netral mereka yang berupaya memberikan informasi yang seimbang dan menyeluruh kepada pembaca, sambil tetap mempertimbangkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berekspresi, serta nilai-nilai kebangsaan. Hal tersebut seringkali ditekankan Tempo.co pada 8 berita yang telah dianalisis tersebut.

Di sisi lain, Republika.co.id mengambil pendekatan yang lebih tegas dalam penilaian moral. Mereka dengan jelas menyatakan bahwa tindakan pembakaran Al-Qur�an merupakan penodaan dan penyebaran kebencian. Sehingga memicu timbulnya kebencian, merugikan kerukunan dan membawa bahaya. Republika.co.id menilai tindakan ini secara lebih kritis dan moralistik, mengkritik tindakan tersebut sebagai suatu yang tidak pantas, bahkan merusak kerukunan antaragama. Penilaian terhadap tindakan pembakaran Al-Qur�an ini tercermin dari pandangan Islam tentang pentingnya keadilan, kehormatan agama, dan kerukunan antaragama dalam menghadapi isu-isu sensitive .

Kemudian Tempo.co juga menekankan pentingnya nilai-nilai dialog dan toleransi dalam menghadapi tindakan pembakaran Al-Qur�an. Mereka mendorong untuk menghindari ekstrimisme dan mempromosikan kerukunan antarbudaya untuk menjadikan masyarakat yang adil dan damai. Treatment recommendation ini selalu ditekankan Tempo pada setiap berita yang telah dianalisis tersebut. Tempo.co juga menyarankan kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggungjawab dan menghormati nilai-nilai agama serta simbol-simbol suci. Mereka menyarankan agar para pemangku kepentingan menghindari tindakan yang bisa memicu kemarahan. Pendekatan ini mencerminkan komitmen Tempo.co terhadap netralitas dan kepercayaan publik. Dengan menyarankan pendekatan dialog, toleransi, dan tanggung jawab, Tempo.co berusaha untuk mendorong pembaca untuk memahami isu secara lebih luas, serta untuk menjaga kerukunan antarbudaya dan menghindari tindakan yang bisa memicu konflik atau kebencian.

Sedangkan Republika.co.id lebih menonjolkan kritik terhadap tindakan pembakaran Al-Qur�an sebagai tindakan yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia. Republika juga menegaskan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh disalahgunakan atau menghina nilai dan simbol-simbol suci agama. Kemudian Republika menuntut tindakan tegas dan hukuman untuk pelaku serta menyerukan kepada pemerintah Swedia untuk mengutuk tindakan tersebut. Dalam hal ini pendekatan Republika.co.id dalam pemberitaan ini tercermin dari perspektif Islami yang menitikberatkan pada perlindungan nilai-nilai agama, keadilan, dan tanggung jawab moral. Rekomendasi penanganan yang diberikan oleh Republika.co.id menggambarkan cara pandang Islam terhadap peristiwa tersebut dan bagaimana Islam mendorong tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan dan kemanusiaan .

Secara keseluruhan, perbedaan pendekatan framing antara Tempo.co dan Republika.co.id dalam pemberitaan kasus pembakaran Al-Qur�an di Swedia ini mencerminkan orientasi editorial, nilai-nilai, latar belakang, ideologi serta upaya masing-masing media untuk menyajikan informasi yang berimbang dan sesuai dengan karakteristik pembaca mereka. Namun dalam pemberitaan ini Tempo.co cenderung lebih menekankan pada pendekatan dialog, toleransi, dan tanggungjawab, sementara Republika.co.id lebih fokus pada kritik, tuntutan hukuman, dan penekanan atas perlunya menghormati nilai-nilai agama serta simbol-simbol suci. Ini mencerminkan ideologi, latar belakang, perbedaan dalam fokus dan nilai-nilai redaksi keduanya. Tempo.co, dengan slogan nasionalismenya "Enak dibaca dan dipercaya," terlihat lebih menjaga netralitas dalam pemberitaan untuk membangun kepercayaan publik. Di sisi lain, Republika.co.id mengambil pendekatan yang lebih beragam, mencakup berbagai sudut pandang dan pendapat yang mencerminkan nilai-nilai Islam .

KESIMPULAN

Jika dilihat dalam konteks empat konsep perangkat framing yang dikembangkan oleh Robert N. Entman, terhadap pemberitaan pembakaran Al-Qur�an di Swedia pada media online Tempo.co dan Republika.co.id, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Define problems, dalam hal ini ditemukan kesamaan cara Tempo dan Republika mengidentifikasi masalah isu yang muncul dalam pemberitaan mengenai pembakaran Al-Qur�an di Swedia. Kedua media ini sepakat bahwa tindakan pembakaran Al-Qur�an adalah suatu permasalahan yang tidak dapat diterima. Permasalahan ini tercermin melalui intensitas pemberitaan yang diberikan terhadap isu tersebut, di mana keduanya memandang bahwa tindakan kontroversial ini dianggap sebagai penghinaan terhadap simbol suci umat Islam.
  2. Diagnose causes, kemudian pada konsep yang kedua yaitu penyebab masalah dari pemberitaan ini adalah merujuk pada pembakaran Al-Qur�an yang dilakukan Paludan. Media Tempo dan Republika sepakat bahwa aksi ini diinisiasi oleh Paludan, disinyalir memiliki tujuan untuk mempengaruhi persetujuan Turki terhadap keanggotaan Swedia dan Finlandia dalam NATO. Permasalahan ini menjadi lebih kompleks, dimana Tempo dan Republika sepakat bahwa penyebab masalah ini juga karena tindakan kontroversial ini mendapatkan izin dari pemerintah Swedia dan mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian, dengan argumen bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam konteks kebebasan berekspresi.
  3. Make moral judgment, framing dari perspektif ini dapat dilihat dimana Tempo.co mengusung pendekatan yang lebih netral dan berfokus pada penilaian moral yang lebih halus. Tempo menekankan pentingnya kebebasan berekspresi, pentingnya menjaga kerukunan antarbudaya dan menghindari ekstremisme dalam merespons tindakan kontroversial. namun juga menyoroti bahwa tindakan pembakaran Al-Qur�an harus dijalankan dengan tanggung jawab dan tanpa memicu kekerasan atau kebencian. Di sisi lain, Republika.co.id menerapkan pendekatan yang lebih tegas dimana dengan jelas menyatakan bahwa tindakan pembakaran Al-Qur�an merupakan bentuk penodaan dan penyebaran kebencian, serta menganggapnya sebagai pelanggaran yang serius terhadap kerukunan dan nilai-nilai agama.
  4. Treatment recommendation yang diberikan kedua media tersebut dalam permasalan ini berupa secara garis besar, Tempo.co lebih cenderung menyoroti pendekatan dialog, toleransi, dan tanggung jawab dalam menghadapi tindakan kontroversial, menjaga nilai-nilai positif dan menghindari tindakan yang dapat memicu kebencian atau kekerasan. Sementara Republika.co.id lebih menitikberatkan pada kritik, tuntutan hukuman, dan penegasan mengenai pentingnya menghormati nilai-nilai agama dan simbol-simbol suci. Mereka menyerukan tindakan tegas dan mengutuk kepada pemerintah Swedia serta memperingatkan akan konsekuensi dari kebebasan berekspresi yang disalahgunakan.

Dalam pemberitaan ini media Tempo.co dan Republika.co.id memiliki cara yang berbeda dalam memframing berita pembakaran Al-Qur�an di Swedia. Secara garis besar perbedaan framing yang digunakan oleh Tempo.co dan Republika.co.id dalam memberitakan kasus tindakan pembakaran Al-Quran dapat dipahami dengan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk latar belakang media dan ideologi yang mereka anut. Media Tempo.co cenderung menganut ideologi yang lebih sekuler dan liberal sehingga dalam hal pemberitaan pembakaran Al-Qur�an ini berusaha bersikap netral. Media ini juga dikenal sebagai media berita terkemuka di Indonesia dengan pendekatan yang lebih netral dan objektif. Dalam pemberitaan ini mereka berupaya menjaga jurnalisme independen dan tidak terlibat dalam konflik atau kontroversi berlebihan dalam memberitakan kasus yang berkaitan denganagama Islam ini.

DAFTAR PUSTAKA

Antara. (2023). MER-C dan JMM Kecam Swedia Biarkan Rasmus Paludan Bakar Alquran. Republika.Co.Id. https://news.republika.co.id/berita/roxugs484/merc-dan-jmm-kecam-swedia-biarkan-rasmus-paludan-bakar-alquran

Antara. (2023). MUI Mengecam Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1683093/mui-mengecam-aksi-pembakaran-al-quran-di-swedia

Antara. (2023). PBB Protes Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1683096/pbb-protes-aksi-pembakaran-al-quran-di-swedia

Berger, P., & Luckmann, T. (2016). The social construction of reality. Social Theory Re-Wired: New Connections to Classical and Contemporary Perspectives: Second Edition, 110�122. https://doi.org/10.4324/9781315775357

Eriyanto. (2011). Analisis Framing - Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. LKiS Yogyakarta.

Entman, R. N. (1993). Framing: Toward Clarification of a Fractured Paradigm. Journal of Communication, 43(4), 51�58. https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.1993.tb01304.x

Fajri, D. A. (2023). ASEAN Mengutuk Keras Aksi Pembakaran Al Quran. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1687686/asean-mengutuk-keras-aksi-pembakaran-al-quran

Fajri, D. A. (2023). Kemlu RI Kecam Pembakaran Alquran di Swedia: Menodai Toleransi - Dunia Tempo.co. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1682814/kemlu-ri-kecam-pembakaran-alquran-di-swedia-menodai-toleransi

Gardner, E. S. (1960). Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. 5, 63�65.

Mabruroh. (2023). Iran Sebut Pembakaran Alquran di Swedia Bertujuan Picu Kekerasan pada Muslim. Republika.Co.Id. https://sindikasi.republika.co.id/berita/rox6si366/iran-sebut-pembakaran-alquran-di-swedia-bertujuan picu-kekerasan-pada-muslim

Muhid, H. K. (2023). 5 Kali Rasmus Paludan Lakukan Pembakaran Alquran di Swedia, Terakhir di Luar Kedutaan Turki Stockholm - Dunia Tempo.co. https://dunia.tempo.co/read/1683613/5-kali-rasmus-paludan-lakukan-pembakaran-alquran-di-swedia-terakhir-di-luar-kedutaan-turki-stockholm

Muhyiddin. (2023). Pembakaran Alquran, Prof Komarudin Hidayat: Islam tak akan Jatuh Akibat Itu. Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/rpb3w6320/pembakaran-alquran-prof-komarudin-hidayat-islam-tak-akan-jatuh-akibat-itu

Oktaviani, Z. (2023). CAIR Desak Swedia Bersuara Keras Kecam Pembakaran Alquran. Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/rp1m46320/cair-desak-swedia-bersuara-keras-kecam-pembakaran-alquran

Oktaviani, Z. (2023). Soal Pembakaran Alquran, Komunitas Yahudi: Mereka yang Bakar Buku, akan Bakar Orang. Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/rp90xf320/soal-pembakaran-alquran-komunitas-yahudi-mereka-yang-bakar-buku-akan-bakar-orang

Permana, F. E. (2023). Pembakaran Alquran di Swedia, MUI: Menyedihkan, Intoleransi Dilakukan Politisi. Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/roxlbm451/pembakaran-alquran-di-swedia-mui-menyedihkan-intoleransi-dilakukan-politisi

Prabawanti, M. A. H. (2023). Pembakaran Al Quran di Swedia, Ini Kronologi dan Dampaknya - Dunia Tempo.co. https://dunia.tempo.co/read/1683382/pembakaran-al-quran-di-swedia-ini-kronologi-dan-dampaknya

Republika.co.id. (2023a). Kutuk Pembakaran Alquran, Romo Benny: Nilai Suci Agama tak Boleh Dinodai. Republika.Co.Id. https://news.republika.co.id/berita/rpim1m354/kutuk-pembakaran-alquran-romo-benny-nilai-suci-agama-tak-boleh-dinodai

Republika.co.id. (2023). OKI Tuntut Tindakan Keras Terhadap Pelaku Pembakaran Alquran. Republika.Co.Id. https://internasional.republika.co.id/berita/rpfw0r2079262819/oki-tuntut-tindakan-keras-terhadap-pelaku-pembakaran-alquran

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tempo.co. (2023). Deret 8 Negara yang Gelar Protes Rasmus Paludan Bakar Al Quran. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230131072643-134-906848/deret-8-negara-yang-gelar-protes-rasmus-paludan-bakar-al-quran

Tempo.co. (2023). Erdogan Tak Sudi Dukung Swedia Gabung NATO Setelah Pembakaran Al Quran. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1683169/erdogan-tak-sudi-dukung-swedia-gabung-nato-setelah-pembakaran-al-quran%0A%0A

Tempo.co. (2023). Pembakaran Al Quran, Kepala Asosiasi Umat Muslim Aljazair Serukan Boikot. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1684442/pembakaran-al-quran-kepala-asosiasi-umat-muslim-aljazair-serukan-boikot

Tempo.co. (2023d). Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan: Badai Protes hingga Reaksi Swedia. Tempo.Co. https://fokus.tempo.co/read/1686037/pembakaran-al-quran-oleh-rasmus-paludan-badai-protes-hingga-reaksi-swedia

Tempo.co. (2023). PM Swedia Kutuk Pembakaran Alquran: Sangat Tidak Sopan - Dunia Tempo.co. Tempo.Co. https://dunia.tempo.co/read/1682794/pm-swedia-kutuk-pembakaran-alquran-sangat-tidak-sopan

�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������