IMPLEMENTASI METODE
PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 2 BENGKALIS
Nova Riska
Safitri1*, Chanifudin2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis, Indonesia
Email: novariska536@gmail.com1,
chanifudin@kampusmelayu.ac.id2
ABSTRAK Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran Non-Example
dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan relegius Islam dan SMPN 2 Bengkalis dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya. Subjek penelitian adalah metode pembelajaran Contoh Non Contoh dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa, sedangkan objek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 2 Bengkalis. Sampel dalam penelitian ini adalah 17 siswa kelas VIII A di SMPN 2 Bengkalis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian tanggal yang diperoleh direkapitulasi dan dianalisis. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa penerapan metode pembelajaran Contoh Non Contoh dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan relegius Islam ad SMPN 2 Bengkalis
adalah kategori baik, hal ini
ditunjukkan dengan hasil pengamatan terhadap persentase Ya sebanyak 82,95% dan No 17,02%. Faktor pendukungnya adalah penggunaan media, kolabisi antara guru dan siswa, serta dukungan dan motivasi dari orang tua. Faktor penghambatnya
adalah kebosanan dan kantuk pada
siswa dan kurangnya kepercayaan diri pada siswa. Implikasi dari
penelitian ini menyarankan pentingnya penerapan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di tingkat
SMP. Keywords: Metode pembelajaran Example Non Example; SMPN 2 Bengkalis Keaktifan Belajar;
kolabisi antara guru dan siswa Abstract The aim of the research is to determine the implementation of the
Non-Example learning method in increasing student learning activity in
Islamic religious education subjects and SMPN 2 Bengkalis and to determine
the supporting and inhibiting factors. The research subject is the
Non-Example Example learning method in increasing student learning activity,
while the research object is class VIII A students at SMPN 2 Bengkalis. The
sample in this study were 17 students in class VIII A at SMPN 2 Bengkalis.
Data collection techniques use observation, interviews and documentation.
Data collection techniques use observation, interviews and documentation
techniques, then the dates obtained are recapitulated and analyzed. So it can
be concluded from the research results that the application of the Example
Non-Example learning method in increasing student learning activity in
Islamic religious education subjects ad SMPN 2 Bengkalis is in the good
category, this is shown by the results of observations of the percentage of
Yes as much as 82.95% and No 17, 02 %. Supporting factors are the use of
media, collaboration between teachers and students, as well as support and
motivation from parents. The inhibiting factors are boredom and sleepiness in
students and lack of self-confidence in students. The implications of this
research suggest the importance of implementing innovative and interactive
learning methods in increasing the effectiveness of Islamic Religious
Education learning at the junior high school level. Keywords: Example Non
Example learning method; SMPN 2 Bengkalis Learning Activities; collaboration
between teachers and students |
|
|
This work is
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International |
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek penting dalam membentuk
karakter dan kepribadian generasi muda, serta menjadi
fondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Salah satu mata pelajaran
yang memegang peran krusial dalam pembentukan
nilai-nilai moral dan
spiritual adalah Pendidikan
Agama Islam. Di tengah dinamika
perkembangan pendidikan, peran metode pembelajaran
menjadi sangat signifikan dalam memastikan efektivitas proses pembelajaran tersebut. Salah satu metode
yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah metode Example Non Example
(ENE). Metode ini menawarkan
pendekatan yang konkret dan aplikatif, di mana konsep atau
materi yang diajarkan disajikan melalui contoh yang relevan dan tidak relevan.
Dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Bengkalis,
penerapan metode ENE memiliki potensi besar untuk memperkaya
pengalaman belajar siswa serta meningkatkan
pemahaman mereka terhadap konsep-konsep keagamaan.
Peran metode ENE dalam konteks pendidikan agama menjadi sangat penting mengingat kompleksitas dan abstraksi konsep-konsep keagamaan. Dengan menyajikan
contoh konkret yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, metode ini
mampu membantu siswa dalam menginternalisasi
nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam secara
lebih baik. Selain itu, melalui penggunaan
contoh yang tidak relevan (non example), siswa juga diajak
untuk melakukan analisis kritis terhadap pemahaman mereka sendiri, sehingga memperdalam pemahaman konsep yang diajarkan.
Pendidikan merupakan
suatu upaya yang dilakukan
yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan intelektual manusia (Huda,
2015);(Abidin,
2021).
Dalam setiap proses pendidikan seperti halnya dalam pembelajaran, berhasil
tidaknya pembelajaran sangat bergantung pada keaktifan siswa. Keaktifan ini
bukan hanya tentang aktif dalam berprilaku yang tidak terlalu memikirkan
pembelajaran namun aktif yang dimaksud ialah keaktifan yang positif atau
berkualitas yang ditandai dengan banyaknya respon dari siswa, banyaknya
pertanyaan atau respon jawaban seputar materi yang dipelajari, dan aktif dalam
mengeluarkan inisiatif atau ide-ide mengenai materi pembelajaran (Safitri,
2017).
Seorang guru dituntut agar mampu menjadikan proses pembelajaran itu
menyenangkan bagi siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,
kreatif, dan bervariasi hal ini bertujuan agar meningkatkan keaktifan belajar
siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh (Nadia
& Delliana, 2020). Jika proses pembelajaran dan berjalan dengan
sebaik mungkin dan semenarik mungkin, hal ini akan membuat siswa merasa
pembelajaran menjadi hal yang seru, menyenangkan dan siswa menjadi aktif (Nadia
& Delliana, 2020). Agar proses pembelajaran
bisa berjalan sesuai optimal seperti halnya bisa membuat
siswa aktif dalam belajar, seorang guru harus melakukan suatu metode pembelajaran yang efektif dan pastinya
metode yang kreatif,
menarik bagi siswa dan tidak
membosankan serta media pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa
dalam belajar. Media yang disediakan oleh guru bertujuan agar murid melakukan aktivitas interaktif yang menyenangkan dan menantang potensi
siswa (Amalia
& Radiansyah, 2023);(Dananjaya,
2023).
Oleh karena itu, penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji secara lebih mendalam
tentang implementasi metode pembelajaran Example Non
Example dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMPN 2 Bengkalis. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan agama yang berkualitas
serta memberikan panduan bagi para
pendidik dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif dan
menyenangkan bagi siswa.Seorang
guru atau pendidik mampu menjadikan pembelajaran yang kreatif dan Jika semenarik
mungkin dengan penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan mampu
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar maka hal ini akan membuat siswa
merasa pembelajaran menjadi hal yang seru, menyenangkan dan siswa menjadi aktif
dalam proses pembelajaran (Nur, 2016);(Muammar & Suhartina,
2018). Oleh karena itu salah satu upaya yang bisa dilakukan guru untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa
yaitu guru harus menggunakan
strategi atau metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan yang bisa
membuat siswa tertarik dan menjadikan siswa aktif dalam belajar serta
menghilangkan rasa bosan pada siswa (Sundari, 2013);(Rasam & Sari, 2018).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data yang telah terkumpul dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum yang dijadikan sebagai hasil penelitian. Lokasi penelitian dilakukan di SMP
Negeri 2 Bengkalis yang berada di Kecamatan Damon, Kelapapati Tengah, Kabupaten
Bengkalis. Teknik Pengumpulan
Data yaitu dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dengan pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Cara menggambarkan hasil data yaitu dengan cara menggunakan pendekatan
analisis yaitu cara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan rumus:
P = F / N X 100
Keterangan:
P = Presentase peserta
F = Frekuensi jawaban
rsponden
N = Jumlah seluruh
alternatif dalam
jawaban sebagai sample
Baik jika mempunyai nilai 76% - 100%
Cukup jika mempunyai nilai 56% - 76%
Kurang baik jika mempunyai nilai 40% - 55%
Sangat tidak baik jika
mempunyai nilai 40% kebawah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di
SMPN 2 Bengkalis, Dengan adanya implementasi metode Pembelajaran Example Non
Example Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran pendidikan agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis, menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan baik,
siswa aktif bertanya, dan memberikan pendapat atau gagasan dan lain sebagainya.
Walaupun masih ditemui beberapa siswa yang masih belum
aktif sepenuhnya (Pohan, 2020). Namun, dengan menggunakan metode Example Non Example ini siswa merasa tertarik dengan gambar yang disediakan (Asalamah & Pahmi, 2022); (Harahap, Zulfadli, & Nurbaiti, 2022). Hal ini menjadikan adanya rasa keingintahuan siswa, membangun semangat
siswa untuk belajar, menghilangkan rasa bosan dan jenuh siswa saat belajar dan
menjadikan siswa berpikir serta mengasah daya nalar dan analisis siswa dan yang
pada akhirnya menjadikan siswa aktif saat proses pembelajaran berlangsung serta
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran (Anggraini & Wulandari, 2021). Selanjutnya, untuk melihat lebih jelas dan akurat mengenai observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi yang dilakukan
terhadap seluruh siswa kelas VIII A SMPN 2 Bengkalis. Adapun hasil rekapitulasi observasi
yaitu sebagai berikut:
Tabel
1 Hasil
Rekapitulasi
No |
Nama |
Jumlah |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Aldi Darius Aruan |
50 |
10 |
2 |
Angga Febrian |
49 |
11 |
3 |
Cahaya Safikah Putri |
51 |
9 |
4 |
Dea Ananda Putri |
49 |
11 |
5 |
Erfandi |
51 |
9 |
6 |
Herlin Wisha Lestari |
47 |
13 |
7 |
Irhami Nashirotul Ulfah |
51 |
9 |
8 |
M. Rizky Pratama |
50 |
10 |
9 |
Mariam Andiny |
51 |
9 |
10 |
Muhammad RevandiAl Fitra |
49 |
11 |
11 |
Muhammad Syahril |
49 |
11 |
12 |
Nabila Dwi Oktaviani |
50 |
10 |
13 |
Nanda Amelia |
50 |
10 |
14 |
Ocha Mutia Ananda |
51 |
9 |
15 |
Radna Mardiana |
50 |
10 |
16 |
Rafi Ahmad |
48 |
12 |
17 |
Rahmad Mursalin |
50 |
10 |
Jumlah |
847 |
174 |
|
Presentase |
82,95 % |
17,02% |
Untuk jawaban YA dapat dilihat sebagai berikut:
P = F / N x 100%
= x 100% = 82,95
%
Untuk jawaban tidak dapat dilihat sebagai berikut:
P = F / N x 100
= x 100%
= 17,02%
Berdasarkan hasil dari penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi metode pembelajaran Example
Non Example dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam Di
SMPN 2 Bengkalis berada pada rentang 76%-100% yang di kategorikan baik dengan presentase 82,95 %.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi metode pembelajaran Example
Non Example dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis antara lain faktor pendukung yaitu (Hartono, 2013): penggunaan media dalam pembelajaran, kerjasama
antara guru dan siswa, dan dukungan motivasi dari orang tua siswa, adapun
faktor penghambat yaitu: adanya rasa bosan dan mengantuk pada siswa, dan rasa
kurang percaya diri pada siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penyajian
data dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa implementasi metode
pembelajaran Example Non Example dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis berada pada rentang 76%-100%
yang dikategorikan “Baik” berdasarkan hasil rekapitulasi yaitu dengan
presentase 82,95% dari seluruh aspek yang diamati dari 17 siswa kelas VIII A
pada pembelajaran pendidikan agama Islam. adapun faktor Pendukung dan faktor penghambat implementasi metode
pembelajaran Example Non Example dalam meningkatkan keaktifan belajar
siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis antara
lain faktor pendukung yaitu: penggunaan media dalam pembelajaran, kerjasama
antara guru dan siswa, dan dukungan motivasi dari orang tua siswa, adapun
faktor penghambat yaitu: adanya rasa bosan dan mengantuk pada siswa, dan rasa
kurang percaya diri pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. Mustika. (2021). Pendidikan moral dan relevansinya
dengan pendidikan Islam. Jurnal Paris Langkis, 2(1), 57–67.
Amalia, Rizki, & Radiansyah, Radiansyah. (2023).
Implementasi Model PBL Pendekatan TPACK Media Interaktif Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3),
23233–23242.
Anggraini, Putri Dewi, & Wulandari, Siti Sri. (2021).
Analisis penggunaan model pembelajaran project based learning dalam peningkatan
keaktifan siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2),
292–299.
Asalamah, Siti Barkah, & Pahmi, Samsul. (2022). Analisis
Penggunaan Metode Pembelajaran Example Non Examples Terhadap Pembelajaran Pada
Materi Membandingkan Bilangan Kelas 2 Sdn Ciabad. ProSANDIKA UNIKAL
(Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan), 3(1),
145–154.
Dananjaya, Utomo. (2023). Media pembelajaran aktif.
Nuansa cendekia.
Harahap, Yulinda Syari, Zulfadli, Zulfadli, & Nurbaiti,
Nurbaiti. (2022). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Sub Tema Tumbuhan
Di Sekitarku Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non-Examples Bagi
Siswa Kelas 1 Sd Negeri 100050 Pasarmatanggor. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar (Jipdas), 2(1), 75–82.
Hartono, Rigo. (2013). Implementasi Metode Pemberian Tugas
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21
Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Huda, Miftahul. (2015). Peran Pendidikan Islam Terhadap
Perubahan Sosial. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(1).
Muammar, Muammar, & Suhartina, Suhartina. (2018). Media
pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam meningkatkan minat belajar
akidah akhlak. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 11(2),
176–188.
Nadia, Rizki Putri, & Delliana, Santi. (2020). Peran
Komunikasi antara Guru dan Murid dalam Membangun Minat Belajar di Komunitas
Jendela Jakarta. Jurnal Komunikasi, 14(1), 83–94.
Nur, Iyan Rosita Dewi. (2016). Meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif matematis dan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran brain based learning. JUDIKA (Jurnal Pendidikan Unsika),
4(1).
Pohan, Albert Efendi. (2020). Konsep pembelajaran daring
berbasis pendekatan ilmiah. Penerbit CV. Sarnu Untung.
Rasam, Fadli, & Sari, Ani Interdiana Candra. (2018).
Peran kreativitas guru dalam penggunaan media belajar dan minat belajar dalam
meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMK di Jakarta Selatan. Research
and Development Journal of Education, 5(1), 95–113.
Safitri, Yuliyana Eka. (2017). Pengaruh kreativitas guru
dalam pembelajaran tematik terhadap keaktifan siswa di SD Negeri 02 Sumber
Tengah Bungatan Situbondo. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sundari, Nina. (2013). Penggunaan media gambar dalam
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran pengetahuan sosial di sekolah
dasar. EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 5(1).