Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 2 Number 1, November, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
140
STRATEGI MITIGASI BENCANA TSUNAMI KAWASAN PARIWISATA
TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA
Canggih Persada Sembiring Depari
1*
, Janviter Manalu
2
, Jhonson Siallagan
3
Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Indonesia
1
Universitas Cendrawasih, Jayapura, Indonesia
23
Email : changg[email protected]om
1*
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi mitigasi yang efektif dalam menghadapi bencana
tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode Analitic Hierarchy Process (AHP) dengan melibatkan para ahli dari berbagai instansi terkait,
seperti BPBD, akademisi, Dinas pariwisata, DLHK, dan BMKG. Instrumen kuesioner berupa angket
dibagikan kepada responden terpilih untuk mengumpulkan data penilaian dari para ahli. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi mitigasi yang paling diunggulkan adalah pendirian Sekolah Lapang Gempa
Bumi, yang memberikan penekanan pada pendidikan dan pemahaman masyarakat terkait gempa bumi
dan langkah-langkah evakuasi yang benar. Selain itu, aspek lingkungan juga mendapatkan penekanan
yang tinggi dalam strategi mitigasi. Hal ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pemulihan
lingkungan dalam menghadapi bencana tsunami. Aspek sosial dan ekonomi juga harus diperhatikan
dalam strategi mitigasi. Perbedaan penekanan ditemukan antara para ahli dari instansi yang berbeda
terhadap aspek-aspek tersebut. Oleh karena itu, rekomendasi strategi mitigasi haruslah mencakup semua
aspek yang relevan dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan panduan dalam pengembangan rencana mitigasi bencana tsunami yang efektif dan
komprehensif di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Kata Kunci: Strategi Mitigasi; Bencana Tsunami; Pariwisata; Teluk Youtefa; Kota Jayapura; Analitic
Hierarchy Process (AHP)
ABSTRACT
This study aims to identify effective mitigation strategies for tsunami disasters in the tourism area of
Youtefa Bay, Jayapura City. The research method used was the Analytic Hierarchy Process (AHP),
involving experts from various relevant institutions, such as the Regional Disaster Management Agency
(BPBD), academia, tourism, the Department of Environmental and Sanitation (DLHK), and the
Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG). A questionnaire survey was distributed to
selected respondents to collect expert assessments. The results of the study show that the most favored
mitigation strategy is the establishment of an Earthquake Field School, which emphasizes education and
public understanding of earthquakes and proper evacuation procedures. Additionally, the environmental
aspect receives high emphasis in the mitigation strategy, highlighting the importance of environmental
protection and restoration in tsunami disaster management. The social and economic aspects should also
be considered in the mitigation strategy. Differences in emphasis were found among experts from different
institutions regarding these aspects. Therefore, it is recommended that the mitigation strategy includes
all relevant aspects by involving stakeholders. The findings of this study are expected to provide guidance
in the development of effective and comprehensive tsunami disaster mitigation plans in the tourism area
of Youtefa Bay, Jayapura City.
Keywords: mitigation strategy; tsunami disaster; tourism; Youtefa Bay; Jayapura City; Analytic
Hierarchy Process (AHP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
141
PENDAHULUAN
Bencana tsunami merupakan salah satu ancaman yang signifikan bagi kawasan pesisir,
terutama bagi kawasan pariwisata yang terletak di sepanjang garis pantai. Teluk Youtefa di Kota
Jayapura merupakan salah satu kawasan pariwisata yang terkenal di Indonesia. Kawasan ini
memiliki keindahan alam yang memukau, dengan pantai-pantai berpasir putih, air laut yang
jernih, serta keanekaragaman hayati yang kaya. Namun, keindahan tersebut juga membawa risiko
tinggi terhadap bencana tsunami.
Tsunami adalah gelombang besar yang terjadi di lautan akibat pergerakan tiba-tiba dan
drastis pada dasar laut. Tsunami dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gempa bumi
tektonik, letusan gunung berapi, longsor bawah laut, atau bahkan tabrakan meteor. Ketika tsunami
mencapai garis pantai, gelombang besar tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang parah,
kehilangan nyawa, dan kerugian ekonomi yang besar.
Di Teluk Youtefa, kawasan pariwisata yang padat, risiko tsunami menjadi sangat penting
untuk diperhatikan. Kota Jayapura, sebagai ibu kota Provinsi Papua, juga merupakan pusat
kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya strategi mitigasi
bencana tsunami yang efektif untuk melindungi penduduk, wisatawan, dan aset-aset penting di
kawasan Teluk Youtefa.
Salah satu langkah penting dalam strategi mitigasi bencana tsunami adalah pemahaman
yang baik tentang ancaman dan risiko yang ada. Teluk Youtefa berada di wilayah yang terletak
di Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara seismik di dunia.
Zona subduksi di bawah Lautan Pasifik sering mengalami gempa bumi kuat yang berpotensi
memicu tsunami. Oleh karena itu, penelitian ilmiah dan pemetaan terkini tentang seismisitas
wilayah ini sangat penting untuk memahami potensi terjadinya tsunami di Teluk Youtefa.
Selain itu, perlu juga dilakukan pengembangan sistem peringatan dini yang efektif.
Sistem peringatan dini yang baik dapat memberikan peringatan cepat kepada masyarakat dan
pengunjung saat ada ancaman tsunami. Teknologi canggih seperti sensor gempa bumi, peralatan
deteksi gelombang, dan sistem komunikasi yang handal harus diperkenalkan di Teluk Youtefa.
Pemerintah, otoritas setempat, dan lembaga penelitian dapat bekerja sama untuk membangun
infrastruktur peringatan dini yang kuat dan menyeluruh.
Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman tsunami dan
upaya mitigasi yang harus dilakukan. Kampanye pendidikan dan pelatihan tentang tanda-tanda
tsunami, perilaku evakuasi yang aman, dan perencanaan darurat harus dilakukan secara rutin di
komunitas dan sekolah-sekolah di sekitar Teluk Youtefa. Dalam hal ini, kolaborasi dengan
organisasi non-pemerintah, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat juga sangat penting
untuk mencapai target kesadaran yang lebih luas.
Di samping itu, perencanaan tata ruang yang bijaksana juga harus menjadi bagian dari
strategi mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa. Pemilihan lokasi
pembangunan infrastruktur dan fasilitas pariwisata harus mempertimbangkan tingkat risiko
tsunami yang ada. Zonasi kawasan pantai, pembatasan pembangunan di wilayah rawan tsunami,
dan pengaturan ketat terkait konstruksi bangunan harus diterapkan untuk mengurangi kerentanan
terhadap bencana tsunami.
Terakhir, kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga penelitian,
sektor pariwisata, dan masyarakat lokal sangat penting dalam implementasi strategi mitigasi
bencana tsunami di Teluk Youtefa. Kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif dari semua pihak
yang terlibat akan memperkuat upaya mitigasi dan memastikan kesinambungan dalam menjaga
keamanan dan keberlanjutan pariwisata di kawasan ini.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam konteks ini adalah metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). AHP adalah sebuah metode analisis yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty
Vol. 2, No. 1, 2023
[Strategi Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Pariwisata Teluk
Youtefa Kota Jayapura]
142
Canggih Persada Sembiring Depari, Janviter Manalu, Jhonson Siallagan
pada tahun 1970-an dan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pengambilan
keputusan multi-kriteria (Saaty, 1988).
Metode penelitian yang digunakan dalam konteks mitigasi bencana dengan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan pendekatan yang efektif dalam memprioritaskan
strategi mitigasi yang paling penting dan efisien. AHP memungkinkan peneliti atau pengambil
keputusan untuk menganalisis berbagai kriteria dan subkriteria yang terkait dengan mitigasi
bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
AHP membantu dalam mengatasi kompleksitas pengambilan keputusan dengan melibatkan
banyak faktor dan preferensi yang saling terkait. Dalam konteks mitigasi bencana tsunami, AHP
dapat digunakan untuk memperoleh bobot relatif dari berbagai faktor penting seperti pemetaan
risiko, sistem peringatan dini, penyuluhan masyarakat, perencanaan tata ruang, dan kolaborasi
antarpihak.
Langkah-langkah yang terlibat dalam menggunakan metode AHP dalam konteks mitigasi
bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura, antara lain:
1. Identifikasi kriteria: Tahap awal adalah mengidentifikasi kriteria yang relevan dalam
mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa. Kriteria tersebut dapat
mencakup faktor seperti tingkat risiko tsunami, efektivitas sistem peringatan dini, tingkat
kesadaran masyarakat, kebijakan tata ruang, dan kerjasama antarpihak terkait mitigasi
bencana.
2. Pembuatan matriks perbandingan berpasangan: Setelah kriteria ditentukan, matriks
perbandingan berpasangan dibuat untuk mengevaluasi preferensi relatif antara setiap
pasangan kriteria. Para responden memberikan penilaian berdasarkan tingkat kepentingan
atau prioritas mereka terhadap satu kriteria dibandingkan dengan kriteria lainnya.
3. Penghitungan bobot relatif: Dalam langkah ini, bobot relatif dari setiap kriteria dihitung
berdasarkan matriks perbandingan berpasangan. Penghitungan ini melibatkan perhitungan
vektor eigen dan konsistensi matriks untuk memastikan hasil yang akurat.
4. Perankingan strategi mitigasi: Setelah bobot relatif kriteria ditentukan, strategi mitigasi
yang berbeda dapat dinilai dan diberi peringkat berdasarkan prioritas global yang
dihasilkan dari bobot kriteria. Peringkat ini dapat membantu dalam menentukan strategi
mitigasi yang paling penting dan efektif dalam konteks mitigasi bencana tsunami di
kawasan pariwisata Teluk Youtefa.
Gambar 1 Bagan AHP Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Teluk Youtefa
STRATEGI MITIGASI BENCANA TSUNAMi
KAWASAN PARIWISATA
TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA
Level 1. Goal
Level 2. Aspect
Lingkungan
Sosial
Ekonomi
Level 2.
Alternatif
Tanggul
Pemecah
Ombak
Sekolah
Lapamg
Gempabumi
PROKLIM
Desa
Wisata
Desa
Tanggap
Bencana
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
143
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1 Hasil Kusioner
Berikut ini adalah jabaran mengenai substansi instrumen kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini:
I. Informasi Responden a. Nama responden b. Institusi tempat bekerja c. Jabatan/posisi
responden d. Kontak (nomor telepon, alamat email)
II. Pertanyaan Pengantar a. Penjelasan mengenai tujuan penelitian b. Jaminan kerahasiaan dan
anonimitas data responden c. Permintaan persetujuan partisipasi dalam penelitian
III. Kriteria Penilaian Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap setiap kriteria
yang relevan dengan mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota
Jayapura. Kriteria-kriteria tersebut dapat mencakup:
a. Pemetaan Risiko Tsunami - Tingkat pemahaman tentang risiko tsunami di kawasan
Teluk Youtefa - Ketersediaan data dan informasi risiko tsunami yang akurat -
Penggunaan teknologi dan metode terkini dalam pemetaan risiko tsunami
b. Sistem Peringatan Dini - Efektivitas sistem peringatan dini yang ada di kawasan Teluk
Youtefa - Keterhubungan dan kelengkapan infrastruktur sistem peringatan dini -
Kecepatan dan akurasi dalam menyampaikan peringatan tsunami kepada Masyarakat
c. Penyuluhan Masyarakat - Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
tindakan mitigasi bencana tsunami - Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
instansi terkait - Partisipasi masyarakat dalam kegiatan mitigasi bencana tsunami
d. Perencanaan Tata Ruang - Ketersediaan rencana tata ruang yang mempertimbangkan
potensi bencana tsunami - Keterpaduan dan implementasi rencana tata ruang dalam
mitigasi bencana - Efektivitas peraturan dan kebijakan tata ruang terkait mitigasi
bencana tsunami
e. Kolaborasi Antarpihak - Tingkat kerjasama antara instansi terkait dalam mitigasi
bencana tsunami - Keterlibatan sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam mitigasi
bencana - Koordinasi dan komunikasi antarinstansi dalam penanganan bencana
tsunami
IV. Pertanyaan Terbuka Responden diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan,
saran, atau pendapat terkait mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa.
Instrumen kuesioner tersebut akan didistribusikan kepada responden terpilih, yaitu para
ahli yang bekerja pada institusi yang relevan dengan penelitian ini, seperti BPBD Provinsi Papua
No
Alternatif
BPBD
Akademisi
PARIWISATA
DLHK
BMKG
Nilai
Akhir
1
Sekolah
Lapang
Gempa Bumi
0.443
0.326
0.324
0.210
0.343
0.329
2
Desa Wisata
0.239
0.272
0.205
0.233
0.235
0.237
3
Desa
Tanggap
Bencana
0.160
0.181
0.203
0.349
0.172
0.213
4
Proklim
0.098
0.074
0.188
0.151
0.107
0.124
5
Tanggul
Pemecah
Ombak
0.060
0.147
0.080
0.056
0.143
0.097
Vol. 2, No. 1, 2023
[Strategi Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Pariwisata Teluk
Youtefa Kota Jayapura]
144
Canggih Persada Sembiring Depari, Janviter Manalu, Jhonson Siallagan
dan Kota Jayapura, Dinas Pariwisata Kota Jayapura, DLHK, akademisi, Kepala Kampung, dan
BMKG. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan masukan dari berbagai perspektif
yang berkompeten dalam bidang mitigasi bencana dan pengelolaan pariwisata.
Tabel 2 Hasil analisis AHP level aspek (kriteria)
No
Aspek
BPBD
AKADEMISI
Pariwisata
DLHK
BMKG
Nilai
Akhir
1
Lingkungan
0.260
0.633
0.633
0.260
0.633
0.484
2
Sosial
0.106
0.106
0.260
0.633
0.260
0.273
3
Ekonomi
0.633
0.260
0.106
0.106
0.106
0.242
Pembahasan
Dalam tabel di atas, terdapat lima alternatif strategi mitigasi yang dievaluasi. Setiap
kolom menunjukkan bobot yang diberikan oleh ahli dari instansi terkait, seperti BPBD,
akademisi, pariwisata, DLHK, dan BMKG. Untuk setiap kolom, nilai bobot tersebut
mencerminkan tingkat kepentingan yang diberikan oleh ahli terhadap setiap alternatif mitigasi.
Untuk melakukan analisis lebih lanjut, nilai bobot tersebut dapat digunakan untuk
menghitung nilai akhir atau nilai agregat. Nilai akhir dapat dihitung dengan cara
mengambil rata-rata dari bobot yang diberikan oleh setiap ahli terhadap setiap alternatif
mitigasi. Dalam hal ini, dapat digunakan metode penjumlahan atau metode lain yang
sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Dalam penelitian ini, berdasarkan nilai akhir dari masing-masing alternatif
mitigasi, dapat ditentukan prioritas strategi mitigasi yang paling tinggi. Alternatif dengan
nilai akhir yang paling tinggi menunjukkan prioritas yang lebih tinggi dalam upaya
mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Selain itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait perbedaan bobot yang
diberikan oleh para ahli dari instansi yang berbeda. Hasil ini dapat memberikan wawasan
tambahan tentang perspektif dan penekanan yang berbeda dalam mitigasi bencana
tsunami. Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperhatikan
secara khusus dalam pengembangan strategi mitigasi yang komprehensif.
Berdasarkan hasil kuisioner dan analisis bobot yang diberikan oleh para ahli dari
instansi terkait, alternatif yang paling menjadi favorit atau dianggap sebagai strategi
mitigasi yang paling efektif dalam menghadapi bencana tsunami di kawasan pariwisata
Teluk Youtefa, Kota Jayapura adalah "Sekolah Lapang Gempa Bumi".
Sekolah Lapang Gempa Bumi mendapatkan nilai akhir yang paling tinggi
dibandingkan dengan alternatif lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa para ahli cenderung
memberikan penekanan yang lebih besar pada pentingnya pendidikan dan pemahaman
masyarakat tentang mitigasi bencana tsunami, khususnya terkait dengan gempa bumi
yang merupakan penyebab utama terjadinya tsunami.
Strategi ini melibatkan pendirian Sekolah Lapang Gempa Bumi, yang merupakan
program pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat setempat. Melalui sekolah lapang
ini, masyarakat akan dilatih untuk mengenali tanda-tanda gempa bumi, mengetahui
langkah-langkah evakuasi yang benar, dan memahami pentingnya merespons peringatan
dini dengan cepat.
Dalam konteks mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa,
pendekatan ini sangat relevan karena pariwisata merupakan sektor yang melibatkan
banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional. Dengan meningkatkan
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
145
pengetahuan dan kesiapan masyarakat setempat melalui Sekolah Lapang Gempa Bumi,
mereka akan lebih mampu merespons dengan tepat saat terjadi gempa bumi dan
mengambil tindakan evakuasi yang efektif untuk menghindari ancaman tsunami.
Selain itu, pendidikan melalui Sekolah Lapang Gempa Bumi juga dapat
memberikan efek jangka panjang dalam membangun kesadaran dan budaya mitigasi
bencana di masyarakat. Masyarakat yang terlatih akan menjadi agen perubahan dan dapat
menyebarkan pengetahuan serta praktik mitigasi kepada orang lain di komunitas mereka.
Namun, perlu diingat bahwa pemilihan alternatif "Sekolah Lapang Gempa Bumi"
sebagai strategi mitigasi yang paling diunggulkan dalam konteks penelitian ini bukan
berarti bahwa alternatif lainnya tidak penting. Setiap alternatif memiliki peran dan
kontribusi mereka masing-masing dalam mitigasi bencana tsunami. Oleh karena itu,
rekomendasi strategi mitigasi yang paling optimal haruslah mencakup kombinasi dari
beberapa alternatif yang sesuai, dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya
dan karakteristik kawasan pariwisata Teluk Youtefa.
Tabel 3 Hasil analisis AHP level aspek (kriteria)
No
Aspek
BPBD
Akademisi
Pariwisata
DLHK
BMKG
Nilai
Akhir
1
Lingkungan
0.260
0.633
0.633
0.260
0.633
0.484
2
Sosial
0.106
0.106
0.260
0.633
0.260
0.273
3
Ekonomi
0.633
0.260
0.106
0.106
0.106
0.242
Berdasarkan hasil analisis AHP pada level aspek atau kriteria dalam penelitian ini, terdapat
tiga aspek yang dievaluasi yaitu Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi. Setiap aspek diberi bobot oleh
para ahli dari instansi terkait, seperti BPBD, akademisi, pariwisata, DLHK, dan BMKG. Nilai
bobot tersebut mencerminkan tingkat kepentingan yang diberikan oleh para ahli terhadap masing-
masing aspek dalam konteks mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota
Jayapura.
Dalam tabel di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan bobot yang berbeda untuk setiap
aspek. Untuk memahami hasil analisis ini dengan lebih rinci, perlu dilakukan pembahasan yang
lebih mendalam tentang dampak dan signifikansi masing-masing aspek dalam mitigasi bencana
tsunami.
1. Aspek Lingkungan: Berdasarkan bobot yang diberikan oleh para ahli, aspek Lingkungan
mendapatkan bobot yang tinggi dari hampir semua instansi terkait, termasuk BPBD,
akademisi, pariwisata, DLHK, dan BMKG. Hal ini menunjukkan bahwa para ahli sepakat
bahwa perlindungan dan pemulihan lingkungan adalah faktor penting dalam mitigasi
bencana tsunami. Upaya seperti konservasi ekosistem, pengelolaan pantai yang
berkelanjutan, dan pengurangan kerusakan lingkungan dapat membantu mengurangi
dampak negatif bencana tsunami pada lingkungan alam.
2. Aspek Sosial: Dalam aspek Sosial, terlihat bahwa ahli dari instansi DLHK memberikan
bobot yang tinggi, sementara ahli dari BPBD dan BMKG memberikan bobot yang lebih
rendah. Hal ini menunjukkan perbedaan penekanan yang diberikan oleh para ahli terhadap
pentingnya aspek sosial dalam mitigasi bencana tsunami. Aspek Sosial mencakup
keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemahaman dan kesadaran
masyarakat, partisipasi dalam kegiatan mitigasi, serta upaya pemulihan dan pemulihan
sosial pasca-bencana.
3. Aspek Ekonomi: Aspek Ekonomi mendapatkan bobot yang tinggi dari ahli BPBD,
sementara ahli dari akademisi, pariwisata, DLHK, dan BMKG memberikan bobot yang
lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa para ahli dari BPBD melihat pentingnya aspek
ekonomi dalam mitigasi bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa. Aspek
Vol. 2, No. 1, 2023
[Strategi Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Pariwisata Teluk
Youtefa Kota Jayapura]
146
Canggih Persada Sembiring Depari, Janviter Manalu, Jhonson Siallagan
Ekonomi mencakup dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana tsunami, upaya
pemulihan ekonomi, dan penguatan ketahanan ekonomi komunitas.
Analisis bobot ini memberikan wawasan penting dalam penentuan prioritas mitigasi
bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa. Dalam konteks ini, perlu dilakukan diskusi
lebih lanjut dan konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan bahwa setiap
aspek diperlakukan secara seimbang dan bahwa strategi mitigasi yang diadopsi mengintegrasikan
aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan baik.
Dalam kesimpulannya, analisis AHP pada level aspek ini memberikan pandangan
yang lebih komprehensif tentang pentingnya setiap aspek dalam mitigasi bencana
tsunami. Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan strategi mitigasi
yang berkelanjutan, berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan
prioritas yang diungkapkan oleh para ahli dari berbagai instansi terkait.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan terkait strategi mitigasi
bencana tsunami di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura:
1. Pentingnya pendidikan dan pemahaman masyarakat: Strategi mitigasi yang paling
diunggulkan adalah pendirian Sekolah Lapang Gempa Bumi. Hal ini menekankan
pentingnya pendidikan dan pemahaman masyarakat terkait gempa bumi dan langkah-
langkah evakuasi yang benar.
2. Lingkungan menjadi fokus utama: Ahli dari berbagai instansi sepakat bahwa
perlindungan dan pemulihan lingkungan adalah faktor penting dalam mitigasi bencana
tsunami. Upaya konservasi ekosistem dan pengelolaan pantai yang berkelanjutan harus
menjadi bagian dari strategi mitigasi.
3. Peran sosial dan ekonomi: Aspek sosial dan ekonomi juga harus diperhatikan dalam
strategi mitigasi. Kesadaran masyarakat, partisipasi dalam kegiatan mitigasi, pemulihan
sosial pasca-bencana, serta upaya pemulihan ekonomi dan penguatan ketahanan ekonomi
komunitas menjadi faktor penting.
4. Perbedaan penekanan: Terdapat perbedaan penekanan yang diberikan oleh para ahli dari
instansi yang berbeda terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu,
penting untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait dalam pengambilan keputusan
dan memastikan bahwa strategi mitigasi mencakup semua aspek yang relevan.
Kesimpulan ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan rencana mitigasi bencana
tsunami yang efektif dan komprehensif di kawasan pariwisata Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Namun, penting untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait, melakukan kajian lebih lanjut,
dan mengadopsi pendekatan yang berkelanjutan dalam implementasi strategi mitigasi. Dengan
demikian, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan ketahanan kawasan pariwisata
terhadap ancaman bencana tsunami.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, D. (2014). Analisis mitigasi bencana lingkungan laut dan pesisir Kota Jayapura. The
Journal of Fisheries Development, 1(1), 13-26.
Fujii, Y., & Satake, K. (2007). Tsunami source of the 2004 SumatraAndaman earthquake
inferred from tide gauge and satellite data. Bulletin of the Seismological Society of
America, 97(1A), S192-S207.
Kim, Y. C. (2010). Handbook of coastal and ocean engineering. World Scientific.
Mandey, T. C., Ismanto, A., Sugianto, D. N., Purwanto, P., Widiaratih, R., & Harsono, G. (2021).
The Modeling of Tsunami Wave Run-Up and Vulnerability Zone Analysis In Cipatujah,
Tasikmalaya District. Indonesian Journal of Oceanography, 3(4), 400-408.
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
147
Qwana, C. L., Miyazawa, M., & Mori, J. (2023). Source mechanisms and triggering process for
the April 12th and 13th, 2014 earthquake doublet in the Solomon Islands. Earth, Planets
and Space, 75(1), 99.
Rusydy, I., Arief, S., Munadi, K., & Melianda, E. (2017, February). Disaster risk reduction
policies and regulations in Aceh after the 2004 Indian Ocean Tsunami. In IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science (Vol. 56, No. 1, p. 012022). IOP Publishing.
Saaty, T. L. (1988). What is the analytic hierarchy process? (pp. 109-121). Springer Berlin
Heidelberg.
Satake, K. (Ed.). (2005). Tsunamis: case studies and recent developments (Vol. 23). Springer
Science & Business Media.
WEMBEN, B. (2022). Mitigasi Bencana Tsunami Studi Kasus: Kelurahan Hamadi, Distrik
Jayapura Selatan, Kota Jayapura (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).