Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 2 Number 1, November, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
132
DIGITALISASI LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SI
APIK
Alifia Amanda Satria
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,
Indonesia
ABSTRAK
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi
perekonomian negara Indonesia. menurut UU No 20 tahun 2008 merupakan suatu usaha ekonomi
produktif yang independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan
sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Salah satu cara bentuk digitalisasi UMKM dapat
berupa digitalisasi pelaporan keuangan pemilik usaha. Usaha yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk
merealisasikan target tersebut adalah dengan meluncurkan sistem informasi aplikasi pencatatan keuangan
atau dikenal sebagai Si Apik. Si Apik menjadi aplikasi keuangan oleh Bank Indonesia yang bekerjasama
dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Aplikasi keuangan Si Apik merupakan aplikasi bagi UMKM
untuk penyusunan laporan keuangan sebagai referensi bank dalam menganalisis kelayakan pembiayaan
UMKM, sehingga aplikasi dirancang sesuai dengan standar akuntansi. OK OCE Indonesia merupakan
perusahan yang membantu UMKM, pada kegiatan kali ini OK OCE memiliki program Inisiasi co-
learning space dan program peningkatan kualitas UMKM kreatif untuk membantu meningkatkan kualitas
usaha. OK OCE memberikan wadah pendampingan bagi pemilik usaha agar dapat berkembang.
Pendampingan yang dilakukan pada financial learning division adalah untuk membantu agar UKM dapat
go digital dengan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dimiliki dan memilih aplikasi keuangan
yang sesuai dengan kebutuhan usaha.
Kata kunci: Digitalisasi; Laporan Keuangan; UMKM
ABSTRACT
Micro, small, and medium enterprises (MSME) are currently having a huge impact on the Indonesian
economy. according to Law No. 20 of 2008 is a productive economic business that is independent or
stand-alone either owned by individuals or groups and not as a branch business entity of the main
company. One way to digitize MSMEs can be in the form of digitizing the financial reporting of business
owners. The efforts made by Bank Indonesia to realize this target are by launching a financial recording
application information system, also known as Si Apik. Si Apik is a financial application by Bank
Indonesia in collaboration with the Indonesian Accounting Association (IAI). The Si Apik financial
application is an application for MSMEs to prepare financial reports as a bank reference in analyzing
the feasibility of MSME financing, so that the application is designed according to accounting standards.
OK OCE Indonesia is a company that helps MSME, in this activity OK OCE has a co-learning space
initiation program and a creative MSME quality improvement program to help improve business quality.
OK OCE provides a platform for assistance for business owners so that they can develop. The assistance
provided to the financial learning division is to help SMEs go digital by improving the quality of their
financial reports and choosing financial applications that suit business needs.
Keywords: Digitization; Financial Reports; MSMEs
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
133
PENDAHULUAN
UMKM atau biasa dikenal sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah ini merupakan sektor
ekonomi yang sangat potensial. UMKM sendiri di indonesia berperan sangat besar bagi
pertumbuhan ekonomi indonesia Karena UMKM merupakan 99,9% dari seluruh total usaha di
Indonesia, UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap pemerataan ekonomi Indonesia
(Nainggolan, 2021). Kontribusi UMKM yang mencapai lebih dari 60% PDB dianggap sebagai
penyangga perekonomian secara keseluruhan. Pentingnya UMKM juga kemampuannya untuk
membuka kesempatan kepada pelaku usaha untuk menciptakan lapangan kerja yang baru. Selama
pandemi UMKM harus mampu beradaptasi dengan peraturan baru sekaligus mengikuti perubahan
itu. Salah satu solusi bagi UMKM adalah bertransformasi menjadi digital (Armstrong & Kotler,
2017). Namun masih banyak pelaku UMKM yang tidak paham cara memanfaatkan kemajuan
teknologi (Osterwalder et al., 2012).
Saat ini kita sedang memasuki era Revolusi Industri 4.0. Perubahaan era ini ditandai dengan
masuknya teknologi digital di berbagai bidang kehidupan manusia, baik di sektor ekonomi, bisnis,
perbankan, infrastruktur, maupun komunikasi (Anisa & Oktafia, 2021). Selain hal tersebut,
perkembangan dunia digital juga berpengaruh terhadap munculnya jenis-jenis pekerjaan baru.
Munculnya pandemi covid 19 menjadi salah satu masalah besar di indonesia banyak sekali sektor
yang terkena dampak dari adanya pandemi, salah satunya adalah sektor ekonomi. UMKM sendiri
dapat dibilang sektor yang paling bertahan ditengah gempuran krisis ekonomi yang ada. Hal ini
dikarenakan banyak sekali pelaku UMKM yang berjualan menggunakan platform online,
sehingga masyarakat mudah untuk menjangkaunya. Tetapi sangat disayangkan masih banyak
sekali pelaku UMKM yang belum bertransisi menjadi online, hal ini dikarenakan banyak yang
masih tidak paham cara menggunakan platform digital. Berdasarkan Menteri Koperasi dan UKM
di Indonesia sendiri pelaku UMKM yang sudah go digital hanya sebanyak 19,5 jt atau hanya
sebesar 30,4%. Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 30 juta UMKM yang bertransisi
menjadi digital pada tahun 2024.
Banyak sekali pelaku UMKM yang masih belum paham cara melakukan pencatatan
keuangan, hal ini seringkali membuat perhitungan laba yang didapat berbeda dengan yang
seharusnya. Tidak jarang pelaku UMKM yang masih menggunakan pencatatan sederhana dan
hanya melakukan pencatatan penjualan saja. Untuk membuat laporan keuangan pemilik usaha
harus memiliki catatan asset, liabilities, dan modal. Pencatatan keuangan penting bagi UMKM
karena dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan (Dewan Standar Akuntansi Keuangan,
2020; Ikatan Akuntansi Indonesia, 2018; Munawir, 2014). Salah satu cara untuk memudahkan
UMKM dalam membuat laporan keuangan adalah dengan mengenalkan pemilik usaha dengan
aplikasi keuangan, hal ini dikarenakan aplikasi keuangan saat ini sudah banyak sekali macamnya
dan dapat mempermudah pemilik usaha untuk menggunakannya (Sadeli, 2002). Dengan begitu,
UMKM dapat aktif dan bisa berkembang tidak hanya dari segi produk tapi juga dari segi
pemasaran hingga keuangan (Asriel, 2018).
Upaya yang dilakukan agar UMKM dapat bertransisi menjadi go digital, Perkumpulan
Gerakan OK OCE Indonesia memberikan alternatif dengan memberikan program Co-Learning
Space dan Program Peningkatan Kualitas UMK Kreatif kegiatan yang dilakukan sejalan dengan
tujuan pemerintah bersama dengan menteri yang menginginkan agar Indonesia memiliki 50 juta
UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital. Dalam Program ini, terdapat pembelajaran
mengenai upgrading UMK Kreatif Kreatif secara riil, belajar langsung tentang ilmu
kewirausahaan dan teknologi pembelajaran digital, pengalaman kerja sebagai pendamping UMK
Kreatif dan mempelajari bagaimana media terkini untuk dapat diterapkan dalam kurikulum
pembelajaran praktis. Program ini didesain untuk menyediakan dukungan sistem pembelajaran
yang layak dan berkelanjutan bagi UMK Kreatif yang ada di Indonesia, sekaligus bagi para mitra
yang menjadi penggerak OK OCE di Indonesia, melalui kegiatan magang.
Vol. 2, No. 1, 2023
[Digitalisasi Laporan Keuangan Menggunakan Aplikasi Si Apik]
134
Alifia Amanda Satria
METODE PENELITIAN
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, digunakan beberapa metode pendekatan,yaitu:
1. Metode ceramah,metode ini digunakan untuk memberikan penjelasan dan motivasi
mengenai pentingnya laporan keuangan dalam bisnis yang mereka jalankan.
2. Metode tutorial,metode yang digunakan untuk membantu pelaku UMKM dalam
mempraktikkan aplikasi SiApik dengan menggunakan proses Langkah demi langkah
agar para peserta memahami cara penggunaanya dalam Menyusun laporan keuangan.
3. Metode diskusi,dimana pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk mendiskusikan
permasalahan yang berkaitan dengan keuangan usaha yang selama ini dihadapi,selanjutnya
secara bersama sama mencarikan solusi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran OK OCE Dalam UMKM naik kelas
Upaya yang dilakukan agar UMKM dapat bertransisi menjadi go digital, Perkumpulan
Gerakan OK OCE Indonesia memberikan alternatif dengan memberikan program Co-Learning
Space dan Program Peningkatan Kualitas UMK Kreatif melalui Magang Bersertifikat Kampus
Merdeka. Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tujuan pemerintah bersama dengan menteri
yang menginginkan agar Indonesia memiliki 50 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem
digital. Selama program magang berlangsung seluruh mahasiswa magang dilatih agar memiliki
kemampuan untuk melakukan bimbingan terhadap pemilik usaha agar usaha yang dimiliki dapat
meningkat kualitasnya (Fandi, 2014). Untuk bertransisi menjadi go digital para pemilik usaha
harus dapat mengoptimalkan perkembangan zaman seperti misalnya pemasaran tidak lagi
dilakukan dengan menyebar brosur tetapi menggunakan akun media sosial yang dimilikinya
(seperti instagram, Facebook, Tiktok, dan masih banyak lagi), selain itu para pelaku usaha juga
harus mengerti cara berjualan menggunakan platform digital (Gojek, Grab, Shopee, Tiktok Shop,
Facebook, Tokopedia, Website, dan lainnya) (Charles et al., 2001; Ferrel & Harline, 2005;
Lupiyoadi, 2013).
Penggunaan aplikasi Si Apik sebagai alat pencatatan keuangan
Siapik atau nama lain dari Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Keuangan, merupakan
sebuah sistem yang dirancang oleh bank Indonesia dan juga Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
yang dapat membantu pembukuan para pemilik usaha kecil mikro menengah (Hutahaean, 2018;
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2018). Menurut Bank Indonesia sendiri “SIAPIK adalah aplikasi
pencatatan keuangan berbasis digital yang diharapkan dapat mempermudah UMKM dalam
melakukan pencatatan keuangan sehingga dapat menjadi solusi akses keuangan UMKM untuk
UMKM Naik Kelas”. Aplikasi ini sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) (Kasmir, 2018). Si Apik merupakan sebuah program
digitalisasi UMKM Bank Indonesia dalam segi pendukung financing (Asaniyah, 2017). Aplikasi
Si Apik dapat digunakan pada perangkat android maupun Ios, atau dapat juga melalui website
resmi
Cara Menggunakan Si Apik
Selama pendampingan UMKM berlangsung penulis membantu pemilik usaha untuk
memahami secara singkat mengenai apa itu Si Apik dan bagaimana cara menggunakannya. Untuk
membantu pemahaman lebih lanjut, berikut merupakan proses cara mendaftarkan akun dan
kategori apa saja yang terdapat pada aplikasi Si Apik (bagi pengguna Ios) (O’Brien & Marakas,
2010).
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
135
1. Proses instalasi
Pertama yang harus dilakukan buka appstore pada perangkat elektronik anda, lalu pada
kolom pencarian ketik Si Apik. kemudian pilih dan install aplikasi SI APIK dan tunggu
hingga proses unduh selesai.
Gambar 1. Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
Setelah aplikasi sudah selesai di unduh, click aplikasi agar dapat terbuka.
Gambar 2. Tampilan Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
2. Proses mendaftarkan usaha dan akun
Agar aplikasi dapat digunakan harus dilakukan inisialisasi. Hal pertama yang
dilakukan adalah memilih jenis usaha apa yang dimiliki. Kemudian mengisi data profil
usaha dan memilih tanggal awal transaksi dilakukan. Pada bagian profil usaha kita dapat
menambahkan foto logo usaha yang dimiliki. Apabila sudah semua maka proses inisialisasi
selesai dan pemilik usaha dapat memulai mengisi data.
Vol. 2, No. 1, 2023
[Digitalisasi Laporan Keuangan Menggunakan Aplikasi Si Apik]
136
Alifia Amanda Satria
Gambar 3. Halaman Pendaftaran Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
3. Fitur transaksi
Pada fitur transaksi terdapat dua pilihan yaitu pemasukan dan pengeluaran. Fitur transaksi
digunakan untuk pencatatan penjualan barang yang dilakukan selama periode penjualan
berlangsung.
Gambar 4. Fitur Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
137
Setelah melakukan input transaksi pengguna dapat melihat history transaksi pada bagian
laporan dan apabila terdapat kesalahan pencatatan transaksi maka pengguna tinggal
memencet transaksi yang salah lalu pilih ingin menghapus atau merubah transaksi tersebut.
Gambar 5. Fitur History Transaksi
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
4. Fitur Data
Fitur ini bisa disebut sebagai database perusahaan karena di dalamnya terdapat informasi
mengenai data usaha secara detail.
Gambar 6. Fitur Data Pada Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
Vol. 2, No. 1, 2023
[Digitalisasi Laporan Keuangan Menggunakan Aplikasi Si Apik]
138
Alifia Amanda Satria
5. Laporan
Pilih menu lalu pilih laporan untuk melihat jenis laporan apa saja yang tersedia.
Gambar 7. Jenis Fitur Laporan Aplikasi Si Apik
Sumber: berdasarkan olahan peneliti (2022)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan magang yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
untuk membantu agar UMKM dapat meningkat kualitasnya salah satu cara yang dilakukan oleh
OK OCE pada program magang yang dimilikinya adalah dengan program peningkatan UMK
kreatif. Dengan program ini seluruh peserta magang akan dibagi kedalam sebuah kelompok untuk
membantu mendampingi UMKM pilihan. Selama pendampingan berlangsung, seluruh peserta
magang diberikan pembekalan terkait bagaimana cara meningkatkan kualitas usaha. Salah satu
yang dilakukan adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai cara menggunakan platform
digital, hal ini agar memudahkan pemilik usaha agar dapat memaksimalkan penggunaan
teknologi. Hal ini juga sebagai bentuk bantuan OK OCE agar tercapainya program pemerintah
yaitu digitalisasi untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM. Selama pendampingan
berlangsung setiap anggota financial learning division memberikan masukan terkait aplikasi apa
saja yang ingin digunakan untuk membantu proses pelaporan keuangan UMKM yang dibina.
Penggunaan aplikasi keuangan Si Apik dapat dengan mudah untuk dipahami oleh pemilik usaha,
kareena cara pemilik usaha dapat dengan mudah dalam melakukan input data. Selain itu dengan
digunakannya aplikasi keuangan, pemilik usaha dapat melakukan update data dengan fleksibel
dan meminimalisir adanya human error.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, I. N., & Oktafia, R. (2021). Penerapan Strategi Marketing Mix dalam Meningkatkan
Jumlah Funding dan Lending di BMT Harapan Ummat Sidoarjo. Jurnal Tabarru’: Islamic
Banking and Finance, 4(1), 113126. https://doi.org/10.25299/jtb.2021.vol4(1).6597
Armstrong, G., & Kotler, P. (2017). Principles of Marketing (17th red).
Asaniyah, N. (2017). Pelestarian Informasi Koleksi Langka: Digitalisasi, Restorasi, Fumigasi.
Buletin Perpustakaan. Buletin Perpustakaan, 57, 8594.
Asriel, A. S. (2018). Manajemen Kearsipan. PT Armada Rosdakarya Offset.
Charles, W. L., Joseph, F., & Hair, C. M. (2001). . . Pemasaran (Edisi Pertama). Salemba Empat.
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
139
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2020). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Fandi, T. (2014). Service, Quality and Satisfaction (Edisi 3). Penerbit Andi.
Ferrel, O. C., & Harline, D. (2005). Marketing Strategic. Thomson Corporation.
Hutahaean, J. (2018). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1:
Penyajian Laporan Keuangan . Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada.
Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Edisi 3). Salemba
Empat.
Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Liberty.
Nainggolan, E. U. (2021). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-
Indonesia-Terungkit.html
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Management Information Systems: Managing
Information Technology In The Bussiness Enterprise (15th Edition). McGraw-Hill.
Osterwalder, A., Sihandrini, N. R., & Pigneur, Y. (2012). Business Model Generation : Pedoman
bagi para Vsioner, Penggerak Perubahan dan Pendobrak. Elex Media Komputindo.
Sadeli, L. M. (2002). Dasar-dasar Akuntansi. Bumi Aksara.