Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 2 Number 1, November, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
100
“POKDARWIS” ALTERNATIF SOLUSI OPTIMALISASI KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA DI KAMPUNG EMAS
Joko Pamungkas
1
, Sujarwo
2
, Cepi Safruddin Abd Jabar
3
, Wildiani Lathifah
4
, D Dieni
Maulana Rizka
5
, Erina Putri Anggra
6
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
1,2,3,4,5,6
Email: joko_pamun[email protected].id
1
, sujarwo@uny.ac.id
2
, cepi_safrud[email protected]
3
,
wildiani_latifah@uny.ac.id
4
, addieni.2022@student.uny.ac.id
5
,
enierina.putri2016@student.uny.ac.id
6
ABSTRAK
Riset ini disusun guna mengetahui peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kampung Emas
Seyegan dalam memanajemen, mengelola, dan sebagai fasilitator. Hal ini dilakukan dengan dibentuk
kelompok sadar wisata atau Pokdariws dengan metode ceramah, musyawarah, praktik, dan apresiasi
yang dianalisis dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil dari kegiatan ini terwujudnya manajemen
pelaksanaan outbond dan pengelolaan wisata sekaligus sebagai fasilitator dalam kegiatan di Kampung
Emas. Kegiatan terlaksana dengan terselenggaranya program inovasi pengembangan potensi desa yaitu
“sembilan berkah” dalam kegiatan seni, outbond, dan edukasi.
Kata kunci: SDM; Pokdarwis; Seni; Outbond; Edukasi
ABSTRACT
This research was structured to determine the improvement in the quality of human resources in
Kampung Emas Seyegan in managing, administering, and as a facilitator. This is done by forming
tourism awareness groups or Pokdariws with lecture, deliberation, practice, and appreciation methods
which are analyzed in a qualitative descriptive form. The result of this activity is the management of
outbound implementation and tourism management as well as a facilitator in activities in Kampung
Emas. The activity was carried out with the implementation of the village potential development
innovation program, namely "nine blessings" in arts, outbound, and educational activities.
Keywords: HR, Pokdarwis, art, outbound, education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
PENDAHULUAN
Setiap daerah memiliki potensi masing-masing. Keterbatasan dalam mengemas potensi
yang dimiliki untuk dijadikan sebagai produk pariwisata yang siap jual menjadi kendala yang
banyak ditemui di desadesa wisata (Hikmawati et al., 2022)(Ciptosari et al., 2022). Padahal
untuk menjadikan produk tersebut harus memiliki kesiapan dan manajemen pada sumber daya
manusia yang didukung dengan fasilitas yang memadai (Amalia & Agustin, 2022).
Upaya untuk peningkatan jumlah wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yaitu
memiliki ciri khas yang dijadikan sebagai tujuan kunjungan. Minat wisatawan ini dapat
meningkat dengan produk pariwisata yang unik dengan pengemasan yang berbeda dibanding
dengan pariwisata yang sejenis (Ciptosari et al., 2022). Kampung Emas di Krapyak IX Seyegan
Sleman Yogyakarta ini memiliki Sembilan potensi yang dapat dikembangankan. Dalam hal ini
disebut dengan Sembilan berkah.
Sembilan berkah ini terdiri dari Mendo Berkah yang fokusnya ada pada kegiatan
peternakan kambing dan kelinci. Kemudaian pada Mino Berkah yaitu kegiatan pada perikanan
mujaer, nila, dan lele. Pada Unggas Berkah ini dilakukan kegiatan untuk ternak ayam. Kuliner
Berkah memiliki fokus dibidang kuliner seperti angkringan dan jajanan pasar. Pada Olahraga
Berkah di kampung emas memiliki fasilitas olahraga berseta kegiatan pada cabang olehraga bulu
Vol. 2, No. 10, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
101
tangkis, volley, tennis, outbound, dan pencak silat. Untuk kegiatan pada Seni Berkah ini
mengembangkan kegiatan kesenian gamelan, sinden, dan memanfaatkan tempat joglo untuk
kegiatan seni. Selanjutnya Tahu Berkah yaitu kuliner tahu khas krapyak. Pada Syaur, Buah, Tani
Berkah kegiatan produksi padi, berbagai macam sayuran, dan berbagai buah-buahan. Serta yang
terakhir yaitu Pendidikan Berkah yaitu segala aktivitas pendidikan yang ada di Kmapung Emas.
Namun menurut informasi dari tokoh setempat, Kampung Emas belum mengenalkan lebih
lanjut tentang potensi-potensi yang ada tersebut ke masyarakat sekitar. Pengenalan Sembilan
berkah ini harus dilakukan agar Kampung Emas memiliki Branding sendiri dan dapat dikenal di
masyrakat luas. Kesiapan sumber daya msnusia inilah yang perlu dikembangkan.
Pembangunan desa wisata tidak semata-mata untuk mengembangkan fasilitas saja .
Namum pengembangan kualitas sumber daya masnusia menjadi hal penting untuk membangun
desa menjadi destinasi wisata (Abdi et al., 2022). Perlu dilakukan berbagai pelatihan pelatihan
dalam meningkatkan pembangunan desa. Pelatihan ini dilakukan untuk selalu mengembangkan,
menginovasi, dan mengoptimalkan produk yang dimiliki (Istiqomah et al., 2020). Sepeti pada
masyarakat di Kampung Emas perlu dilakukan pelatihan agar produk pariwisata dapat
berkembang dengan melakukan berbagai inovasi-inovasi kegiatan di desa wisata.
Inovasi ini dapat dilakukan dalam berbagai hal, seperti inovasi kegiatan, kuliner, seni,
iniovasi pemasaran, dan berbagai bidang dengan segala keunikannya. Hal ini karena adanya
inovasi memberikan produk baru yang akan diminati oleh wisatawan serta dapat meningkatkan
kemajuan desa wisata (Elistyawati et al., 2022). Inovasi dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan berbagai bidang menjadi kesatuan yang baru (Sairo, 2021). Kegiatan dalam
berbagai bidang dapat saling dikolaborasikan. Misalnya pada bidang kesenian dikolaborasikan
dengan bidang peternakan yaitu melalui seni mewarnai gambar hewan. Pada Sembilan berkah di
Krapyak IX Seyegan Sleman ini dapat dilakukan dengan membuat kolborasi antara Mendo berkah
dengan Seni berkah, yaitu mewarnai gambar kambing untuk anak-anak. Sehingga selain
memberikan edukasi tentnag Sembilan berkah, perkembangan anak juga dapat meningkat melalui
mewarnai yaitu pada aspek motoric halus, kognif, dan seni (Talango, 2020).
Berdasarkan paparan di atas menunjukkan bahwa Kampung emas memiliki potensi yang
baik dalam bidang alam dan fasilitas dusun. Melihat potensi yang dimiliki ini sangat banyak, Hal
ini perlu ditingkatkan dalam hal memanagemen apa saja yang telah dimiliki. Kesiapan sumber
daya manusia ini perlu dilatih sejak awal. Untuk itu perlu diadakan kelompok sadar wisata agar
pemanfaatan fasilitas dan aam yang bagusini dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan dusun
sebagai wujud dari kemajuan daerah. Selain potensi alam, fasilitas, dan meningkatnya sumber
daya manusia, dalam menumbuhkan produk pariwisata perlu dilakukan pokdarwis dengan
melakukan berbagai kegiatan yang bervariasi. Untuk memiliki kegiatan yang bervariasi perlu
dilakukan inovasi dalam setiap bidangnya. Dengan demikian desa wisata akan tumbuh dengan
keunikan dan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung di Kampung emas Krapyak
Seyegan Sleman.
METODE PENELITIAN
Sasaran dari kegiatan pokdarwis yang ada dilakukan di Kampung Emas Krapyak Seyegan
Sleman adalah masyarakat kampung emas dan sekitarnya serta memberikan tambahan edukasi
dan management desa wisata agar lebih siap untuk menerima wisatawan. Tujuan dari kegiatan
pokdarwis ini yaitu mewujudkan wisata edukatif yang menarik dengan mengedepankan potensi
yang dimiliki Kampung emas yaitu Sembilan berkah. Pelaksanaan Pokdarwis dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode. Diantaranya yaitu metode ceramah pada saat melakukan
pendampingan (Dewi et al., 2023). Kemudian metode musyawarah pada saat pembinaan,
pelatihan dengan ceramah dan praktik, serta apresisasi dengan studi ke tempat wisata. Tujuan
dilakukan berbagai metode ini yaitu memberikan pengalaman yang sesuai. Pada proses
identifikasi awal dan pada saat evaluasi dilakukan wawancara serta servey lokasi untuk melihat
kondisi secara langsung keadaan di Krapyak IX Seyegan Sleman ini.
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pokdarwis Alternatif Solusi Optimalisasi Kualitas Sumber Daya
Manusia di Kampung Emas]
102
Joko Pamungkas, Sujarwo, Cepi Safruddin Abd Jabar, Wildiani Lathifah, D Dieni Maulana
Rizka, Erina Putri Anggra
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pokdarwis dilakukan di Kampung Emas Krapyak IX, Seyegan, Sleman.
Kelompok sadar wisata ini dibentuk untuk menumbuhkan kesadaran warga krapyak akan potensi-
potensi yang dapat dikembangkan dari berbagai macam sumber daya. Pada kelompok ini
dilakukan dengan mengembangkan sumber daya manusia dan memaksimalkan pemanfaatan
alam, fasilitas, budaya, dan kearifan lokal di Krapyak Seyegan ini. Berikut ini adalah tahapan
pelaksanaan kegiatan Pokdarwis di Kampung Emas Krapyak Seyegan.
Penyusunan Tim Pokdarwis
Kegiatan dilakukan dengan melakukan pertemuan perdana oleh perwakilan tim pokdarwis
dari UNY dan tokoh masyarakat dari Kampung Emas Krapyak Seyegan. Dalam hal ini kedua
pihak saling menggali informasi tentang kemajuan yang direncanakan. Tujuannya agar
pelaksanaan pokdarwis ini dapat tepat sasaran dan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh
masyarakat di Kampung Emas. Pada pertemuan ini diperoleh hasil berupa perencanaan kegiatan
yaitu membuat pertemuan bersama warga kampung emas dan survey lokasi agar perencanaan
lebih maksimal.
Identifikasi Awal Pokdarwis dan Survey Lokasi
Gambar 1. Pertemuan awal Tim Pokdarwis UNY dan Krapyak
Sebelum melakukan survey, TIM UNY bersama warga Krapyak yang terdiri dari tokoh
masyarakat serta pemuda di sana menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan Tim yaitu untuk
membangun bersama Kampung Emas. Pada pertemuan ini, masyarakat memberikan gambaran
keadaan yang ada di Kampung emas dengan memiliki fasilitas berbagai macam, seperti sarana
olahraga (lapangan bulu tangkis, tennis, volley, outbound), kemudian juga memiliki fasilitas
budaya seperti joglo untuk bermain karawitan, belatih tari, dan kegiatan budaya yang lain.
Tim UNY dan masyarakat kampung emas melakukan survey dengan melihat semua
fasilitas yang ada. Masyarakat menjelaskan secara langsung bagaimana pengelolaan Sembilan
berkah tersebut seperti pengelolaan perikanan, kandang, kebun, dan kegiatan kesenian seperti
gamelan, sinden, dan sebagainya. Melalui kegiatan survey ini selanjutnya akan dibentuk menjadi
beberapa kelompok dengan pembinaan di masing-masing kelompok tersebut. Pengembangan
yang dilakukan yaitu dengan melakukan uji coba pelaksanaan outbound edukatif dengan
Vol. 2, No. 10, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
103
melibatkan masyarakat sebagai calon konsumen. Untuk melaksanakannya maka perlu pembinaan
sebagai persiapan pelaksanaan uji coba hasil bina Pokdarwis di Kampung Emas tersebut.
Benchmarking dan apresisasi management Pokdarwis di Goa Pindul
Gambar 2. Apresiasi Manajement di Desa Wisata Goa Pindul
Tujuan dilakukan kunungan tempat wisata di Goa Pindul ini adalah untuk apresiasi
management Pokdarwis yang ada di sana baik dari segi kesiapan alam, sumber daya manusia, dan
kesiapan dalam management kegiatan wisata. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemuda di
Kampung Emas sekaligus mengundang narasumber pengelola Tempat Wisata Goa Pindul yang
ada di Gunung Kidul. Goa Pindul merupakan tempat wisata yang sudah memiliki banyak
wisatawan. Untuk itu pemuda Kampung emas berlatih untuk menjadi wisatawan dan melihat cara
pendampingan wisata goa pindul untuk diterapkan di Kampung Emas.
Pendampingan Program
Gambar 3. Pendampingan penyusunan program bersama warga Krapyak
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pokdarwis Alternatif Solusi Optimalisasi Kualitas Sumber Daya
Manusia di Kampung Emas]
104
Joko Pamungkas, Sujarwo, Cepi Safruddin Abd Jabar, Wildiani Lathifah, D Dieni Maulana
Rizka, Erina Putri Anggra
Hari Jumat, 31 Maret dilakukan pendampingan program disusun bersama-sama oleh Tim
Pokdarwis UNY dan warga Kampung Emas dengan pemilihan potensi Sembilan berkah yang
akan dikenalkan. Hasil musyawarah penyusunan program ini diputuskan untuk melakukan
outbound untuk anak usia dini dengan mengenalkan Sembilan berkah melalui outbound dan
pengenalan langsung pada mino berkah dan mendo berkah. Persiapan untuk penerimaan
wisatawan ini dilakukan dengan berbagai pelatihan pada masyarakat khususnya dalam mengatur
kegiatan serta berlatih menjadi public speaker. Pelatihan dilakukan sebanyak tiga kali.
Pelatihan Be a good facilitator Pokdarwis Kampung emas
Sesuai dengan hasil identifikasi awal, pelatihan menjadi fasilitator ternyata perlu
diadakan di Kampung Emas Krapyak IX Seyegan ini. Kesiapan dalam menerima wisatawan tentu
harus memiliki sumber daya manusia yang baik sesuai dengan kebutuhan di lapangan (Susanti &
Pambudi, 2018).
Gambar 4 Pelatihan masyarakat menjadi Fasilitator di Kmapung emas
Pelaksanaan Program Pokdarwis diawali dengan pelatihan untuk menjadi seroang
fasilitator atau memandu wisata. Sasaran pemandu di Kampung emas ini adalah pemuda dan
pemudi serta bapak-bapak penjaga mendo berkah dan mino berkah. Pelatihan dilakukan bersama
narasumber dari forum outbound jogja dengan mengenalkan beberapa informasi terkait apa saja
yang dapat dikomukasikan kepada wisatawan tentang Sembilan berkah. Pemuda diajarkan untuk
membuka acara, kemudian sebagai ice breaker, dan juga sebagai pemandu berjalan.
Pengkondisian peserta juga diajarkan dengan pemilihan salah satu pemuda sebagai Pemandu
center dan yang lain mendampingi peserta menjadi beberapa bagian kelompok. Selain untuk
menumbuhkan keberanian pemuda, motivasi untuk meningkatkan kualitas SDM juga akan
meningkat. Pada satu hari sebelum program dilaksanakan, pokdarwis melakukan persiapan
tempat dan alat-alat untuk dilakukan kegiatan.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan uji coba pokdarwis di kampung emas dilakukan dengan kegiatan yang
melibatkan sekolah dengan “kiblat papat limo pancer” dari Kawasan dusun krapyak. Jumlah
peserta terdiri dari 100 anak usia dini dengan didampingi oleh satu kepala sekolah dan satu orang
guru dari tiap lembaga pada saat itu adalah Pendidikan Anak Usia Dini. Pembuakaan dihadiri
oleh Dekan FIPP UNY yaitu Prof Sujarwo, M.Pd sekaligus memberikan sambutan. Kemudian
acara dilanjutkan dengn ice breaking oleh pemandu ice breaking yaitu pemuda Kampung emas
Vol. 2, No. 10, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
105
yang telah berlatih bersama narasumber komunitas outbound Jogja. Kegiatan ice break bertujuan
untuk menumbuhkan semangat anak-anak sebelum mengikuti kegiatan selanjutnya (Widiastuti &
Watini, 2022). Anak diajak untuk berkonsentrasi dan berkenalan satu sama lain. Anak-amak
sangat berantusias mengikuti kegiatan ini.
Gambar 5 Ice break oleh fasilitator Kampung Emas
Selanjutnya anak diajak untuk berkeliling kampung melihat Sembilan berkah di Kampung
emas, seperti melihat tanaman di sawah, perikanan di mino berkah, dan memberi makan kambing
di mendo berkah. Di sini anak-anak dikenalkan hewan ternak dan perikanan serta dapat memberi
makan hewan-hewan tersebut.
Gambar 6 Kegiatan di mino berkah
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pokdarwis Alternatif Solusi Optimalisasi Kualitas Sumber Daya
Manusia di Kampung Emas]
106
Joko Pamungkas, Sujarwo, Cepi Safruddin Abd Jabar, Wildiani Lathifah, D Dieni Maulana
Rizka, Erina Putri Anggra
Gambar 7 Kegiatan di mendo berkah
Setelah Kembali ke area center, anak-anak diajak untuk istirahat dan minum dilanjutkan
mewarnai tas dengan gambar Sembilan berkah. Proses mewarnai terdiri dari Sembilan pos yang
memiliki gambar Sembilan gambar. Tas yang telah diberi warna dapat dibawa pulang sebagai
kenang-kenangan dan merchant dari kegiatan ini. Selain mengenalkan produk dan potensi
Kampung emas, kegiatan ini dapat meningkatkan kreatuvutas anak dalam mewarnai dan melatih
motorik halus yang baik untuk anak usia dini. sebelum kegiatan berakhir, kegiatan ini dilanjutkan
dengan membatik dengan kuas.
Gambar 8 Anak-anak mewarnai tas gamabr Sembilan berkah
Kegiatan membatik berfungsi untuk mengenalkan budaya kepada anak sekaligus
pengenalan Sembilan berkah, karena kain untuk batik sudah diberi motif Sembilan berkah
menggunakan pensil. Tidak hanya anak-anak, guru dan orang tua juga ikut berpartisipasi pada
kegiatan ini. Kegiatan ini diakhiri dengan penutupan oleh MC.
Vol. 2, No. 10, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
107
Gambar 9 Anak membatik motif sembilah berkah
Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan evaluasi dilakukan bersam-sama oleh Tim Pokdarwis baik dari UNY maupun
dari masyarakat setempat. Apresiasi diberikan kepada tim juga masukan dari hasil pelaksanaan
oleh antar fasilitator. Perlu ada peningkatan keterampilan dalam berkomunikasi pada fasilitator
dimasing-masing bidang agar kegiatan yang serupa dapat ebih baik lagi.
Pelaporan
Setelah pelaksanaan program Tim melakukan penyusunan laporan dengan mengumpulkan
dokumentasi dan hasil dari wawancara. Laporan disusun sebagaimana mestinya sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan lebih lanjut di Desa
Wisata Kampung Emas untuk menumbuhkan masyarakat yang sadar akan wisata demi kemajuan
sumber daya yang dimiliki.
Analisis Hasil Pelaksanaan
Menurut dari paparan hasil pelaksanaan dapat dilihat bahwa Pokdarwis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia memiliki beberapa tahapan. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam Pokdawris di Kampung emas Krapyak Seyegan Sleman ini dilakukan dengan
berbagai kegiatan. Berikut ini adalah Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
pokdawris di Kampung emas.
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pokdarwis Alternatif Solusi Optimalisasi Kualitas Sumber Daya
Manusia di Kampung Emas]
108
Joko Pamungkas, Sujarwo, Cepi Safruddin Abd Jabar, Wildiani Lathifah, D Dieni Maulana
Rizka, Erina Putri Anggra
Gambar 10 Langkah pelaksanaan Pokdarwis di Kampung Emas
Penyusunan tim dalam hal ini merupakan suatu pengorganisasisan agar kegiatan dapat
terlaksana dengan baik pada setiap anggota dengan masing-masing tugas yang diberikan (Susanti
& Pambudi, 2018). Hal ini penting dalam memanajemen sumber daya manusia dalam desa wisata.
Pada penyusunan tim Kampung Emas ini dibersamai oleh tim pokdarwis.
Selanjutnya yaitu identifikasi awal dan survey lokasi yang tujuannya adalah untuk
mengetahui kebutuhan, kelebihan, dan kekurangan dari desa wisata tersebut (Septemuryantoro,
2021). Pada penelitian ini, pokdarwis melakukan identifikasi desa wisata dengan FGD dan survey
lokasi. Hal ini dilakukan agar mendapatkan data autentik.
Setelah mengetahui kapasitas dan kemampuan desa wisata, hal yang dilakukan adalah
pendamapingan program. Kegiatan pendampingan program yaitu menyusun perencanaan
program yang akan dilakukan sesuai dengan potensi desa wisata (Septemuryantoro, 2021). Desa
wisata kampung emas memiliki output pendampingan program bersama pokdarwis berupa
perencanaan penerimaan wisatawan. Program yang diunggulkan dalam perencanaan desa wisata
yaitu potensi Sembilan berkah yang mana kegiatan disesuaikan dengan usia wisatawan.
Pelatihan dalam rangka kesiapan penerimaan wisatawan juga sangat diperlukan.
Pelatihan ayng utama dalam suatu desa wisata yaitu manajemen program dan kesiapan sumber
daya manusia (Yulianah, 2021). Pelaksanaan pelatihan di kampung emas ini diikuti oleh tim yang
bertugas di masing-masing divisi. Pada penelitian ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dilakukan dengan pelatihan public speaking agar terbentuk sebagai fasilitator wisata
(Septemuryantoro, 2021).
Setelah dilakukan pendampingan perencanaan, selanjutnya yaitu pelaksanaan program.
Dalam hal ini implementasi merupakan suatu uji coba (Fauzia & Ratyaningrum, 2021). Pada
penelitian ini tentu untuk melihat kesiapan penerimaan wisatawan di Desa Wisata Kampung
Emas. Program dilaksanakan dari pembukaan sampai dangan acara selesai yang didampingi oleh
pokdarwis.
Kemudian dilakukan evaluasi pasca pelaksanaan program dengan tujuan mengetahui
pelaksanaan di masing-masing divisi serta dilakukan perbaikan sebagai acuan program
selanjutnya (Febriana & Meirinawati, 2021). Evaluasi dilakukan oleh tim kampung emas dan
pokdarwis setelah kegiatan penerimaan wisatawan.
Selanjutnya yaitu laporan sebagai wujud publikasi hasil pelaksanaan program agar dapat
dijadikan sebagai panduan penyusunan program selanjutnya (Roska, 2020).
KESIMPULAN
Kampung emas memiliki potensi yang banyak. Sumber daya alam yang bagus, fasilitas yang baik,
serta kemauan masyarakat krapyak untuk mengembangkan desa wisata perlu ditingkatkan lagi.
Pelaksanaan program inovasi telah dilakukan yaitu dengan mengkolaborasikan Sembilan berkah
menjadi suatu kegiatan outbound, seni, dan edukasi yang dapat dilakukan untuk wisatawan baik
untuk anak-anak maupun orang dewasa. Perlu ada peningkatan dan pengembangan lebih lanjut
dalam meningkatkan potensi desa wisata melalui pokdarwis di Kampung emas Krapyak Seyegan
Sleman.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, I. N., Suprapto, P. A., Sarja, N. L. A. K. Y., Sarja, N. K. P. G., & Parthama, K. A. (2022).
Optimalisasi SDM Melalui Pembentukan Pokdarwis Serta Pelatihan Pengolahan Jeruk di Desa
Bonyoh. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 312318.
https://doi.org/10.24036/abdi.v4i2.300
Vol. 2, No. 10, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
109
Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian
Budaya Lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 3440.
https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707
Ciptosari, F., Rostini, I. A., & Berybe, G. A. (2022). Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa Wisata Wae
Lolos Dalam Mengemas Potensi Menjadi Produk Wisata Siap Jual. Abdimasku : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 5(3), 558. https://doi.org/10.33633/ja.v5i3.780
Dewi, L. S., Sarjiwo, S., & Pratama, U. N. (2023). Metode Pembelajaran Tari Kreasi pada Kelas Anak
Usia Dini di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta. … : Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan,
17(1), 164173. https://journal.isi.ac.id/index.php/IDEA/article/view/9038
Elistyawati, I. A., Wendri, I. G. M., Sukmawati, N. M. R., & Susyarini, N. P. W. A. (2022). Inovasi Kuliner
Lokal Ketela Ungu sebagai Breakfast Di Desa Wisata Sangkan Gunung. Jurnal Pemberdayaan
Ekonomi, 1(1), 3542. https://doi.org/10.35912/jpe.v1i1.926
Fauzia, A., & Ratyaningrum, F. (2021). Modul Pengembangan Desain Motif Dalam Ekstrakulikuler Batik
Di MAN 2 Jombang. Jurnal Seni Rupa, 9(2), 509520.
Febriana, N., & Meirinawati, M. (2021). Manajemen Strategi Pegelolaan Desa Agrowisata Oleh Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Watesari Kecamatan
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Publika, 9(3), 2942.
https://doi.org/10.26740/publika.v9n3.p29-42
Hikmawati, H., Takasun, T., & Ariani, N. K. K. (2022). Upaya Meningkatkan Perkembangan Aspek Seni
Anak Melalui Kegiatan Melukis Dengan Jari Di Tk Gita Maharani. Jurnal Pendidikan Dan
Pengabdian Masyarakat, 5(2), 182187. https://doi.org/10.29303/jppm.v5i2.3720
Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Pribadi, K. S. (2020). Pengembangan Batik
Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kabupaten
Ngawi. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(1), 45.
https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.3973
Roska, M. (2020). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Kelompok Sadar Wisata Kegiatan
Peningkatan Tata Kelola Phjd Bidang Pariwisata Tanggal 18 Juni 2020 Hotel Saga Murni Sago
Painan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2020 Laporan Pelaksanaan Kegiatan
“ Pembinaan. 20(0756).
Sairo, M. I. (2021). Pelaksanaan lesson study menggunakan metode pembelajaran mind mapping di kelas
x mipa 3. Journal for Lesson and Learning Studies, 4(1), 2632.
https://doi.org/10.23887/jlls.v4i1.32188
Septemuryantoro, S. A. (2021). Pengembangan Potensi Kampung Dolanan Anak dengan Pemanfaatan
teknologi dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Di Desa Wisata Walitelon Utara Kabupaten
Temanggung. Jurnal Abdimas Pariwisata, 2(2), 5362. https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.59
Susanti, A., & Pambudi, A. (2018). Manajemen Objek Wisata Pantai Jatimalang Oleh Dinas Pariwisata
Dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Adinegara, 7(6), 723738.
Talango, S. R. (2020). Konsep perkembangan anak usia dini. Early Childhood Islamic Education Journal,
1(1), 92105. https://doi.org/10.54045/ecie.v1i1.35
Widiastuti, E., & Watini, S. (2022). Implementasi Model “Asyik” Dalam Meningkatkan Konsentrasi
Bermain Angklung Di TK Tadika Puri. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 2063.
https://doi.org/10.37905/aksara.8.3.2063-2076.2022
Yulianah, Y. (2021). Mengembangkan Sumber Daya Manusia Untuk Pariwisata Berbasis Komunitas Di
Pedesaan. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 2(1), 19.
https://doi.org/10.15575/jim.v2i1.12472