Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 2 Number 1, November, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
83
ANALISIS KEBUTUHAN POMPA DI SUMP PIT CENDANA SELATAN PT.
BHUMI RANTAU ENERGI KECAMATAN BUNGUR KABUPATEN TAPIN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Eppi Marina Simanjuntak
1
,
Fahrul Indrajaya
2
, Novalisae
3
Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah,
Indonesia
123
Email: eppimarin[email protected]
1
, fahrulind[email protected]r.ac.id
2
novalisaeupr@mining.upr.ac.id
3
ABSTRAK
PT. Bhumi Rantau Energi menerapkan salah satu penambangan batubara dengan metode
penambangan surface mining yang menyebabkan terbentuknya cekungan pada permukaan sehingga
berpotensi masuknya air ke dalam pit penambangan. Arah penambangan PT. Bhumi Rantau Energi
mengarah pada seam G tepatnya di sump cendana selatan, sehingga perlu untuk menjaga elevasi air pada
sump dan mengeringkan sump cendana selatan karena akan adanya kegiatan penambangan batubara pada
area sump cendana selatan. Untuk mengetahui debit air pada sump cendana selatan, terlebih dahulu
menganalisis data curah hujan 10 tahun dengan menggunakan metode gumbel dengan periode ulang hujan
5 tahun sehingga diperoleh curah hujan maksimum sebesar 104.24 mm dengan intensitas hujan sebesar
12.94 mm/jam. Kebutuhan pompa pada sump cendana Selatan berdasarkan debit limpasan sebesar
96.823,75 m³/hari dengan debit pemompaan DND 200-MHX sebesar 398 m³/jam dengan efisiensi 76%
dan debit pemompaan MF 420-EXH sebesar 494 m³/jam dengan efisiensi 70 % adalah menggunakan 2
pompa untuk dapat mengatasi debit limpasan pada sump cendana selatan dengan durasi pemompaan yaitu
4 hari.
Kata kunci: Pompa, Debit Pompa, Kebutuhan Pompa
ABSTRACT
PT Bhumi Rantau Energi implements one of the coal mining methods with surface mining method which
causes the formation of basins on the surface so that the potential for water ingress into the mining pit.
The mining direction of PT Bhumi Rantau Energi leads to seam G precisely in the south sandalwood
sump, so it is necessary to maintain the water elevation in the sump and drain the south sandalwood sump
because there will be coal mining activities in the south sandalwood sump area. To find out the water
discharge in the south sandalwood sump, first analyze the 10-year rainfall data using the Gumbel method
with a 5-year rain return period so that the maximum rainfall of 104.24 mm is obtained with a rain
intensity of 12.94 mm / hour. The need for pumps in the south cendana sump based on runoff discharge
of 96,823.75 / day with a DND 200-MHX pumping discharge of 398 / hour with an efficiency of
76% and a MF 420-EXH pumping discharge of 494 m³ / hour with an efficiency of 70% is to use 2 pumps
to be able to overcome the runoff discharge in the south cendana sump with a pumping duration of 4
days.
Keywords: Pump, Pump discharge, Pump requirement
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
PENDAHULUAN
Setiap daerah memiliki potensi masing-masing. Keterbatasan dalam mengemas potensi
yang dimiliki untuk dijadikan sebagai produk pariwisata yang siap jual menjadi kendala yang
banyak ditemui di desadesa wisata (Hikmawati et al., 2022)(Ciptosari et al., 2022). Padahal
untuk menjadikan produk tersebut harus memiliki kesiapan dan manajemen pada sumber daya
manusia yang didukung dengan fasilitas yang memadai (Amalia & Agustin, 2022).
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
84
Eppi Marina Simanjuntak,
1
Fahrul Indrajaya,
2
dan Novalisae
3
Upaya untuk peningkatan jumlah wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yaitu
memiliki ciri khas yang dijadikan sebagai tujuan kunjungan. Minat wisatawan ini dapat
meningkat dengan produk pariwisata yang unik dengan pengemasan yang berbeda dibanding
dengan pariwisata yang sejenis (Ciptosari et al., 2022). Kampung Emas di Krapyak IX Seyegan
Sleman Yogyakarta ini memiliki Sembilan potensi yang dapat dikembangankan. Dalam hal ini
disebut dengan Sembilan berkah.
Sembilan berkah ini terdiri dari Mendo Berkah yang fokusnya ada pada kegiatan
peternakan kambing dan kelinci. Kemudaian pada Mino Berkah yaitu kegiatan pada perikanan
mujaer, nila, dan lele. Pada Unggas Berkah ini dilakukan kegiatan untuk ternak ayam. Kuliner
Berkah memiliki fokus dibidang kuliner seperti angkringan dan jajanan pasar. Pada Olahraga
Berkah di kampung emas memiliki fasilitas olahraga berseta kegiatan pada cabang olehraga bulu
tangkis, volley, tennis, outbound, dan pencak silat. Untuk kegiatan pada Seni Berkah ini
mengembangkan kegiatan kesenian gamelan, sinden, dan memanfaatkan tempat joglo untuk
kegiatan seni. Selanjutnya Tahu Berkah yaitu kuliner tahu khas krapyak. Pada Syaur, Buah, Tani
Berkah kegiatan produksi padi, berbagai macam sayuran, dan berbagai buah-buahan. Serta yang
terakhir yaitu Pendidikan Berkah yaitu segala aktivitas pendidikan yang ada di Kmapung Emas.
Namun menurut informasi dari tokoh setempat, Kampung Emas belum mengenalkan lebih
lanjut tentang potensi-potensi yang ada tersebut ke masyarakat sekitar. Pengenalan Sembilan
berkah ini harus dilakukan agar Kampung Emas memiliki Branding sendiri dan dapat dikenal di
masyrakat luas. Kesiapan sumber daya msnusia inilah yang perlu dikembangkan.
Pembangunan desa wisata tidak semata-mata untuk mengembangkan fasilitas saja .
Namum pengembangan kualitas sumber daya masnusia menjadi hal penting untuk membangun
desa menjadi destinasi wisata (Abdi et al., 2022). Perlu dilakukan berbagai pelatihan pelatihan
dalam meningkatkan pembangunan desa. Pelatihan ini dilakukan untuk selalu mengembangkan,
menginovasi, dan mengoptimalkan produk yang dimiliki (Istiqomah et al., 2020). Sepeti pada
masyarakat di Kampung Emas perlu dilakukan pelatihan agar produk pariwisata dapat
berkembang dengan melakukan berbagai inovasi-inovasi kegiatan di desa wisata.
Inovasi ini dapat dilakukan dalam berbagai hal, seperti inovasi kegiatan, kuliner, seni,
iniovasi pemasaran, dan berbagai bidang dengan segala keunikannya. Hal ini karena adanya
inovasi memberikan produk baru yang akan diminati oleh wisatawan serta dapat meningkatkan
kemajuan desa wisata (Elistyawati et al., 2022). Inovasi dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan berbagai bidang menjadi kesatuan yang baru (Sairo, 2021). Kegiatan dalam
berbagai bidang dapat saling dikolaborasikan. Misalnya pada bidang kesenian dikolaborasikan
dengan bidang peternakan yaitu melalui seni mewarnai gambar hewan. Pada Sembilan berkah di
Krapyak IX Seyegan Sleman ini dapat dilakukan dengan membuat kolborasi antara Mendo berkah
dengan Seni berkah, yaitu mewarnai gambar kambing untuk anak-anak. Sehingga selain
memberikan edukasi tentnag Sembilan berkah, perkembangan anak juga dapat meningkat melalui
mewarnai yaitu pada aspek motoric halus, kognif, dan seni (Talango, 2020).
Berdasarkan paparan di atas menunjukkan bahwa Kampung emas memiliki potensi yang
baik dalam bidang alam dan fasilitas dusun. Melihat potensi yang dimiliki ini sangat banyak, Hal
ini perlu ditingkatkan dalam hal memanagemen apa saja yang telah dimiliki. Kesiapan sumber
daya manusia ini perlu dilatih sejak awal. Untuk itu perlu diadakan kelompok sadar wisata agar
pemanfaatan fasilitas dan aam yang bagusini dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan dusun
sebagai wujud dari kemajuan daerah. Selain potensi alam, fasilitas, dan meningkatnya sumber
daya manusia, dalam menumbuhkan produk pariwisata perlu dilakukan pokdarwis dengan
melakukan berbagai kegiatan yang bervariasi. Untuk memiliki kegiatan yang bervariasi perlu
dilakukan inovasi dalam setiap bidangnya. Dengan demikian desa wisata akan tumbuh dengan
keunikan dan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung di Kampung emas Krapyak
Seyegan Sleman.
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
85
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur dan studi langsung di lapangan
dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan topik penelitian. Studi literature
bertujuan untuk mencari referensi yang berhubungan dengan judul penelitian baik berupa buku-
buku literature, jurnal,dan laporan penelitian terdahulu. Sedangkan studi lapangan ini berupa
analisa langsung dilapangan untuk mengambil data yang berhubungan dengan topik penelitian,
seperti dimensi sump, debit pemompaan, head pompa, rpm pompa, efisiensi pompa, dan durasi
pemompaan. Tahapan penelitian diawali dengan menganalisa data curah hujan 10 tahun pada PT.
Bhumi Rantau Energi, selanjutnya menghitung dimensi sump dan pengukuran debit pemompaan
pada outlet pemompaan menggunakan metode discharge, selanjutnya menghitung head pompa,
rpm pompa, dan efisiensi pompa. pada tahap terakhir dilakukan analisis pemompaan untuk
mengetahui kebutuhan pompa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Debit Air Tambang
Debit air tambang yang masuk ke dalam sump cendana selatan berasal dari air hujan atau
limpasan yang mengalir diatas permukaan tanah. Data curah hujan yang digunakan adalah data
curah hujan harian maksimum 10 tahun, yaitu 2013-2022 yang diolah menggunakan distribusi
gumbel untuk memperoleh curah hujan rencana, sebelumnya dilakukan terlebih dahulu penentuan
resiko hidrologi untuk mendapatkan periode ulang hujan. Hasil analaisi pengolahan data curah
hujan menggunakan metode gumbel diperoleh nilai curah hujan rencana sebesar 104.24 mm
menggunakan periode ulang hujan 5 tahun, dikarenakan umur pit penambangan sekitar 7 tahun
dengan resiko hidrologi 89.26%
Tabel 1. Data Curah Hujan 10 Tahun (2013-2022) PT. Bhumi Rantau Energi
Setelah mengolah data curah hujan maka dapat ditentukan nilai besarnya intensitas curah
hujan, intensitas curah hujan dapat dihitung menggunakan rumus mononobe, sehingga diperoleh
nilai intensitas curah hujan pada lokasi penelitian sebesar 12.94 mm/jam seperti Pers. (1).
I =


󰇛

󰇜

(1)
Untuk menganalisis debit air yang masuk ke dalam sump cendana, tentunya perlu
mengetahui batas daerah tangkapan hujan (DTH) yang merupakan merupakan luasnya permukaan
yang apabila terjadi hujan, maka air hujan tersebut akan mengalir dari daerah yang lebih tinggi
menuju titik terendah. penentuan luas daerah tangkapan hujan sangat penting dalam sistem
penyaliran tambang, karena semakin besar luas DTH maka semakin besar debit air limpasan yang
Tahun
Januari
Pebuari
Maret
April Mei Juni Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
CH-Max
2013 50.5 27 48.5 73 51 47 32 62 30,5 29 68 43 73
2014 64 22.5 70 80 51 74 41 12.5 26 6 53 30.5 80
2015 72 45 62 69 76 21.5 0.5 2 2 4 50 66 76
2016
76 68 92 81 59 35 36 39 85 70 102 38 102
2017 54 60.2 78 87 73 25 29.7 21.4 28.5 52 52 26 87
2018 35 65 78 61 24.5 43 22 85 26 47.5 26 53.5 85
2019 102 74 61 61 42.5 53.5 5 0 18 58.5 58.5 65.5 102
2020 60.5 63.5 54 45 73 15.5 34.75 55.75 84 69.7 43.5 95.75 95.75
2021 97.25 59.5 63.25 40.25 202.778 49 63.5 67 38 58 56 37.25 97.25
2022 94 79.75 51.56 51.65 49.5 34 113.5 63.25 104.25 64.75 103 32.3 113.5
Rata-Rata curah hujan tahun 2013-2022 101,86
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
86
Eppi Marina Simanjuntak,
1
Fahrul Indrajaya,
2
dan Novalisae
3
masuk ke bukaan tambang. Penentuan DTH didasarkan pada daerah yang arah aliran limpasannya
menuju bukaan tambang. Setelah pengamatan dilapangan dengan menggunakan kontur topografi
diperoleh nilai luas daerah tangkapan hujan sebesar 1.78 km² dengan koefisien limpasan 0.9
dikarenakan daerah tangkapan hujan merupakan daerah pit dengan kondisi tanah gundul, tanpa
tanaman, dan memiliki kemiringan lebih dari 15%.
Dalam sistem penyaliran tambang dewatering penting untuk mengetahui debit air limpasan
yang masuk ke dalam pit penambangan, hal ini brtujuan untuk mengetahui kebutuhan pompa
untuk mengatasi debit air limpasan yang masuk ke dalam sump cendana selatan. Parameter yang
digunakan untuk menghitung debit limpasan adalah koefisien limpasan, luas daerah tangkapan
hujan, dan intensitas curah hujan. debit air limpasan pada sump cendana selatan sebesar 5,76
m³/detik atau 96.823,75 m³/hari yang diolah menggunakan rumus rasional. Pers. (2).
 (2)
Untuk menampung air limpasan yang masuk ke dalam sump cendana selatan, maka
kesesuaian kapasitas sump merupakan salah satu hal penting. Dikarenakan kapasitas sump harus
mampu menampung debit air limpasan yang masuk ke bukaan tambang sebelum air tersebut
dikeluarkan oleh pompa menuju settling pond. Sump merupakan tempat penampungan sementara
air yang masuk ke dalam pit penambangan sebelum air tersebut dipompa keluar area
penambangan. Berdasarkan hasil analisis pada sump cendana selatan, kondisi sump cendana
selatan saat ini telah mengalami sedimentasi, sehingga membuat berkurangnya kapasitas sump
dalam menampung debit air yang masuk ke dalam sump. Volume sump sebelum mengalami
sedimentasi sebesar 302.103 dengan kedalaman 6 m, dan volume sump setelah mengalami
sedimentasi sebesar 123.018 m³ dengan kedalaman 2 m. sehingga perlu nya pemompaan lumpur
(slurry pump) untuk mengurangi sedimentasi pada sump sehingga dapat meningkatkan kapasitas
sump dan meningkatkan elevasi air yang dapat dipompa.Dengan menggunakan salah satu pompa
secara bergantian maka kebutuhan volume sump yaitu sebesar 359.774 m³ untuk pompa MF 420-
EXH dan sebesar 402.476 m³ untuk pompa DND 200-MHX. Sedangkan apabila menggunakan 2
pompa, maka kebutuhan volume sump yaitu sebesar 267.817 m³.
Tabel 2. Dimensi Sump Menggunakan 2 Pompa
Rekomendasi Dimensi sump
Lokasi
Sump Cendana
Selatan
Panjang atas(m)
266
Lebar atas (m)
261
Panjang bawah(m)
260
Lebar bawah(m)
256
Kedalaman (m)
4
Volume(m
3
)
271972
Berdasarkan tabel 2, penggunaan 2 pompa direkomendasikan karena kebutuhan volume
sump lebih kecil dari pada kebutuhan volume sump apabila menggunakan 1 pompa. penggunaan
2 pompa juga lebih optimal dalam mengurangi air pada sump cendana, agar sump cendana selatan
tidak meluap.
Pompa dan Pipa
Pada sump cendana selatan terdapat 2 pompa utama, yaitu pompa DND 200-MHX dan
pompa MF 420-EXH dengan sistem pemompaan multistage pump dimana pompa utama dibantu
dengan pompa booster PM 8 untuk mengeluarkan air menuju settling pond. Pompa DND 200-
MHX menggunakan 2 pompa booster PM 8 sedangkan pompa MF 420-EXH menggunakan 1
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
87
booster PM 8 dalam pengoperasiannya. Kedua pompa tersebut dioperasikan selama 20 jam/hari
sesuai dengan kebutuhan. Waktu pemompaan masih dapat ditingkatkan menjadi 22 jam berhari
apabila perawatan pompa maksimal.
Gambar 1. Sistem Pemompaan di Sump Cendana Selatan
Untuk mengetahui kapasitas pemompaan, maka dilakukan pengukuran debit aktual pompa
di outlet pemompaan. Pengukuran debit outlet pompa dilakukan dengan metode discharge yaitu
menggunakan alat ukur berbentuk L untuk memperoleh nilai x dan y seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Pengukuran Debit Outlet dengan Metode Discharge
Tabel 3. Hasil Pengukuran Debit Pompa DND 200
Hasil pengukuran Debit Outlet Ponpa DND 200-MHX
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
88
Eppi Marina Simanjuntak,
1
Fahrul Indrajaya,
2
dan Novalisae
3
Tanggal
X (m)
Y(m)
V(m)
Q pompa
(m
3
/jam)
20/05/2023
0,56
0,3
2,26
412,63
22/05/2023
0,49
0,3
1,98
361,05
23/05/2023
0,53
0,3
2,14
390,53
25/05/2023
0,5
0,3
2,02
368,42
27/05/2023
0,54
0,3
2,18
397,90
30/05/2023
0,57
0,3
2,30
420,00
10/6/2023
0,52
0,3
2,10
383,16
13/6/2023
0,56
0,3
2,26
412,63
14/6/2023
0,56
0,3
2,26
412,63
16/6/2023
0,57
0,3
2,30
420,00
Rata-Rata Debit
397,90
Tabel 4. Hasil Pengukuran Debit Pompa MF 420
Hasil pengukuran Debit aoutler Pompa MF 420-EXH
Tanggal
X (m)
Y(m)
V(m)
Q pompa (m
3
/jam)
19/06/2023
0,64
0,3
2,59
471,58
20/06/2023
0,7
0,3
2,83
515,79
21/06/2023
0,71
0,3
2,87
523,16
22/06/2023
0,72
0,3
2,91
530,53
24/06/2023
0,65
0,3
2,63
478,95
26/06/2023
0,62
0,3
2,51
456,84
27/06/2023
0,64
0,3
2,59
471,58
28/06/2023
0,64
0,3
2,59
471,58
29/06/2023
0,71
0,3
2,87
523,16
30/06/2023
0,67
0,3
2,71
493,69
Rata-Rata Debit
493,69
Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 hasil pengukuran di lapangan, debit aktual lebih kecil
dibandingkan dengan debit spesifikasi pompa. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor
seperti usia pompa, tipe pipa, head yang tidak sesuai dengan spesifikasi pompa, jenis fluida yang
dipompa, dan daerah operasi pemompaan yaitu perbedaan antara elevasi inlet pompa dengan
elevasi outlet pompa.
Dalam sistem pemompaan, julang (head) dan efisiensi pompa sangat berpengaruh, karena
besar kecilnya debit yang dihasilkan pompa juga dipengaruhi oleh julang (head) dan efisiensi
pompa. Julang pompa merupakan energi yang harus disediakan pompa dalam mengalirkan fluida
dari suatu tempat menuju tempat lain. Berikut merupakan hasil perhitungan julang pemompaan
DND 200 dan MF 420.
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
89
Tabel 5. Julang Pompa DND 200-MHX
Head pompa
Pompa DND
Pompa Boster 1
Pompa
Boster 2
Julang statis(m)
50
63
70
Julang kecepatan(m)
0,24
0,24
0.24
Julang belokan(m)
0,13
0,1
0.16
Julang gesekan
pipa(m)
10
8.34
18.39
Julang katup isap(m)
0,43
0.43
0.43
Julang total(m)
62
72
89
Tabel 6. Julang Pompa MF 420-EXH
Head pompa
Pompa MF 420-
EXH
Pompa Boster
1
Julang statistis(m)
113
70
Julang kecepatan(m)
0.37
0.59
Julang belokan(m)
0.2
0.25
Julang gesekan
pipa(m)
9.3
28.31
Julang katup isap(m)
0.66
0.66
Julang total(m)
124
100
Berdasarkan hasil (Tabel 5 dan Tabel 6), head pompa aktual lebih tinggi dari head pompa
spesifikasi, apabila head pompa aktual tidak sesuai atau lebih besar dari head spesifikasi pompa,
maka akan menyebabkan pompa tidak bekerja secara optimal yang akan mempengaruhi debit
pompa yang dihasilkan semakin kecil. Sedangkan efisiensi pompa yang dihasilkan yaitu sebesar
76% untuk pompa DND 200-MHX dengan rpm 1.200 dan 70% untuk pompa MF 420-EXH
dengan rpm 1.300 telah mencapai efisiensi maksimum.
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka dapat ditentukan kebutuhan pompa
pada sump cendana selatan. Untuk mengoptimalkan pemompaan maka perlu dilakukannya
penambahan pompa dengan pengoperasian pompa secara bersamaan atau menggunakan 2 pompa,
dan meningkatkan waktu pemompaan untuk menambah volume pemompaan. Penggunaan pompa
di sump cendana selatan dengan menggunakan salah satu pompa dalam pengoperasiannya belum
mampu mengatasi debit air limpasan yang masuk ke dalam sump cendana selatan, dikarenakan
debit penggunaan salah satu pompa lebih kecil yang akan menyebabkan durasi pemompaan
semakin panjang dan menyebabkan sump meluap ,karena pompa tidak mampu menanggulangi
debit yang masuk ke dalam sump cendana. Sehingga dilakukan analisis dan perhitungan untuk
mengetahui kebutuhan pompa pada sump cendana selatan, maka kebutuhan pompa pada sump
cendana adalah menggunakan 2 pompa dengan mengoperasikan pompa secara berdasamaan yaitu
pompa DND 200-MHX dan pompa MF 420-EXH untuk dapat menanggulangi debit limpasan
yang masuk ke dalam sump cendana selatan agara sump tidak meluap dengan pengoperasian
pompa 22 jam/hari dan durasi pemompaan selama 4 hari.
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
90
Eppi Marina Simanjuntak,
1
Fahrul Indrajaya,
2
dan Novalisae
3
KESIMPULAN
Hasil analisis data curah hujan 10 tahun yaitu 2013-2022 yang diolah menggunakan metode
distribusi gumbel diperoleh data curah hujan rencana sebesar 104.24 mm, intensitas hujan sebesar
12.94 mm/jam dengan luas daerah tangkapan hujan 1.78 km2 maka total debit air limpasan yang
masuk ke dalam sump cendana adalah sebesar 96.823,75 m3/hari.
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan pompa, maka untuk mengatasi debit limpasan
yang masuk ke dalam sump cendana selatan dibutuhkan 2 pompa dengan pengoperasian pompa
secara bersamaan yaitu pompa DND 200-MHX dan pompa MF 420-EXH dengan waktu
pengoperasian pompa 22 jam/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, I. N., Suprapto, P. A., Sarja, N. L. A. K. Y., Sarja, N. K. P. G., & Parthama, K. A. (2022).
Optimalisasi SDM Melalui Pembentukan Pokdarwis Serta Pelatihan Pengolahan Jeruk di Desa
Bonyoh. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 312318.
https://doi.org/10.24036/abdi.v4i2.300
Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian
Budaya Lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 3440.
https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707
Ciptosari, F., Rostini, I. A., & Berybe, G. A. (2022). Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa Wisata Wae
Lolos Dalam Mengemas Potensi Menjadi Produk Wisata Siap Jual. Abdimasku : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 5(3), 558. https://doi.org/10.33633/ja.v5i3.780
Dewi, L. S., Sarjiwo, S., & Pratama, U. N. (2023). Metode Pembelajaran Tari Kreasi pada Kelas Anak
Usia Dini di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta. … : Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan,
17(1), 164173. https://journal.isi.ac.id/index.php/IDEA/article/view/9038
Elistyawati, I. A., Wendri, I. G. M., Sukmawati, N. M. R., & Susyarini, N. P. W. A. (2022). Inovasi Kuliner
Lokal Ketela Ungu sebagai Breakfast Di Desa Wisata Sangkan Gunung. Jurnal Pemberdayaan
Ekonomi, 1(1), 3542. https://doi.org/10.35912/jpe.v1i1.926
Fauzia, A., & Ratyaningrum, F. (2021). Modul Pengembangan Desain Motif Dalam Ekstrakulikuler Batik
Di MAN 2 Jombang. Jurnal Seni Rupa, 9(2), 509520.
Febriana, N., & Meirinawati, M. (2021). Manajemen Strategi Pegelolaan Desa Agrowisata Oleh Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Watesari Kecamatan
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Publika, 9(3), 2942.
https://doi.org/10.26740/publika.v9n3.p29-42
Hikmawati, H., Takasun, T., & Ariani, N. K. K. (2022). Upaya Meningkatkan Perkembangan Aspek Seni
Anak Melalui Kegiatan Melukis Dengan Jari Di Tk Gita Maharani. Jurnal Pendidikan Dan
Pengabdian Masyarakat, 5(2), 182187. https://doi.org/10.29303/jppm.v5i2.3720
Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Pribadi, K. S. (2020). Pengembangan Batik
Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kabupaten
Ngawi. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(1), 45.
https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.3973
Roska, M. (2020). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Kelompok Sadar Wisata Kegiatan
Peningkatan Tata Kelola Phjd Bidang Pariwisata Tanggal 18 Juni 2020 Hotel Saga Murni Sago
Painan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2020 Laporan Pelaksanaan Kegiatan
“ Pembinaan. 20(0756).
Sairo, M. I. (2021). Pelaksanaan lesson study menggunakan metode pembelajaran mind mapping di kelas
x mipa 3. Journal for Lesson and Learning Studies, 4(1), 2632.
https://doi.org/10.23887/jlls.v4i1.32188
Septemuryantoro, S. A. (2021). Pengembangan Potensi Kampung Dolanan Anak dengan Pemanfaatan
teknologi dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Di Desa Wisata Walitelon Utara Kabupaten
Temanggung. Jurnal Abdimas Pariwisata, 2(2), 5362. https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.59
Susanti, A., & Pambudi, A. (2018). Manajemen Objek Wisata Pantai Jatimalang Oleh Dinas Pariwisata
Dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Adinegara, 7(6), 723738.
[Analisis Kebutuhan Pompa di Sum Pit Cendana Selasa PT. Bhumi
Rantau Energi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin Propinsi
Kalimantan Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
91
Talango, S. R. (2020). Konsep perkembangan anak usia dini. Early Childhood Islamic Education Journal,
1(1), 92105. https://doi.org/10.54045/ecie.v1i1.35
Widiastuti, E., & Watini, S. (2022). Implementasi Model “Asyik” Dalam Meningkatkan Konsentrasi
Bermain Angklung Di TK Tadika Puri. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 2063.
https://doi.org/10.37905/aksara.8.3.2063-2076.2022
Yulianah, Y. (2021). Mengembangkan Sumber Daya Manusia Untuk Pariwisata Berbasis Komunitas Di
Pedesaan. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 2(1), 19.
https://doi.org/10.15575/jim.v2i1.12472