[Pandangan Islam terhadap Pendidikan Inklusif]
https://lentera.publikasiku.id/index.php/ln/
yang diajukan. Metode yang digunakan peneliti merupakan metode gabungan
dimana peneliti tidak saja memaparkan, menulis atau menarik sebuah
kesimpulan, akan tetapi juga melakukan analisis yang memberikan gambaran,
pemahaman, serta memberikan penjelasan yang cukup.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan secara umum mengacu pada upaya yang disengaja untuk
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai moral yang baik kepada peserta didik
atau dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui berbagai cara seperti
pendidikan formal, penyuluhan, penelitian, atau bahkan pelatihan. Menurut
Jalaluddin, Konferensi Pendidikan Islam Sedunia pertama di Mekkah pada tahun
1977 menghasilkan sejumlah rekomendasi bagi pendidikan Islam, terutama tujuan
akhir pendidikan Islam yaitu menciptakan manusia yang baik dan berakhlak yang
benar-benar bertakwa kepada Allah SWT(Jalaluddin, 2011).Oleh karena itu,
setiap warga negara di setiap negara, termasuk Indonesia, berhak memperoleh
pendidikan. Terlepas dari apakah nda setuju atau tidak, semua anak di semua
negara wajib bersekolah karena pemerintah telah mewajibkan mereka
melakukannya selama 12 tahun.
Keberadaan pendidikan mendukung kemajuan suatu negara, menandakan
bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi bangsa
tersebut (Sujarwo, 2013). Menurut Ki Hadjar Dewantara dari sudut yang berbeda,
pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan dan memperkuat karakter anak,
terutama kekuatan batin, pikiran, dan tubuh anak (Musanna, 2017). Pendidikan
umumnya berusaha untuk membantu orang dalam memahami diri mereka yang
sebenarnya. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu mewujudkan
perkembangan manusia seutuhnya. Oleh karena itu, pendidikan merupakan pilar
utama untuk membawa perubahan dan melalui pendidikan, sikap, paradigma, dan
perilaku manusia dapat berubah lebih baik (Mansir, 2018).
Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada seluruh anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Mereka
adalah anak-anak yang istimewa yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang
istimewa bukan justru di sisihkan dan mendapatkan perlakukan diskriminatif
(Ulfah, 2021). Selain itu, sekolah inklusif adalah salah satu jenis sistem lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter, kecerdasan, dan
integritas manusia dalam pembelajaran dan terbuka untuk individu dari berbagai
latar belakang dalam hal kemampuan fisik dan kecerdasan (Amin, R., & Pare,
2016).
Dengan menggabungkan anak berkebutuhan khusus dengan anak pada
umumnya atau normal untuk belajar bersama dalam satu ruangan atau dalam satu
tempat baik di dalam maupun di luar ruangan, sistem pendidikan inklusi adalah
penyelenggaraan pendidikan yang mencakup Pendidikan Islam (Tanjung;2022).
Dari segi makna dan pemahaman, kata “inklusi” berasal dari kata bahasa Inggris
“integration”, yang dalam konteks ini mengacu pada pengintegrasian anak-anak
penyandang disabilitas ke dalam program pendidikan. Selain itu, siswa dengan
kebutuhan dan ketidakmampuan belajar dapat mengejar pendidikan mereka
dengan teman-teman mereka di sekolah terdekat (usia yang sama). Tentunya,
sekolah juga harus dapat membantu siswa berkebutuhan khusus.