Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 2 Nomor 1 , November , 2023
p- ISSN: 2987-2472| e-ISSN : 2897-7032
https://lentera.publikasiku.id/index.php
60
PENGARUH KEDISIPLINAN, KOMPETENSI DAN STRES KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 GEDANGSARI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Astriani1*, Subarjo2
Fakutas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]¹, subarjo@mercubuana-yogya.ac.id²
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan kerja, kompetensi kerja dan stres kerja
terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang guru. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan instrument kuesioner. Hasil uji
instrument menyatakan bahwa data dalam penelitian ini terbukti valid dan reliabel. pada uji asumsi klasik
dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal dan menghasilkan regresi yang
bebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil uji regresi linear berganda, uji t (parsial), uji F
(simultan), dan koefisien determinasi menunjukkan bahwa secara parsial: (1) Kedisiplinan kerja tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, (2) Kompetensi kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, (3) Stress kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, (4) Kedisiplinan kerja, kompetensi
kerja dan stress kerja secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1
Gedangsari.
Kata Kunci : Kedisiplinan Kerja, Kinerja Guru, Kompetensi Kerja, Stres Kerja
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of work discipline, work competence and work stress on teacher
performance at SMK N 1 Gedangsari. The sample in this study were 40 teachers. The data collection
technique used was a survey method with a questionnaire instrument. The results of the instrument test
stated that the data in this study proved valid and reliable. in the classical assumption test it was stated
that the data in this study were normally distributed and produced a regression that was free from
multicollinearity and heteroscedasticity. The results of multiple linear regression tests, t test (partial), F
test (simultaneous), and the coefficient of determination show that partially: (1) Work discipline has no
effect and is not significant on teacher performance at SMK N 1 Gedangsari, (2) Work competence has
a significant positive effect on teacher performance at SMK N 1 Gedangsari, (3) work stress has no
significant effect on teacher performance at SMK N 1 Gedangsari, (4) work discipline, work competence
and work stress simultaneously have a significant positive effect on teacher performance at SMK N1
Gedangsari.
Keywords : Work Discipline, Teacher Performance, Work Competence, Work Stress
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan yang
lebih maju dan sejahtera. Perkembangan suatu masyarakat sangat bergantung pada kondisi
pendidikan masyarakatnya sebagai potensi pendidikan di wilayah tersebut. Oleh sebab itu upaya
peningkatan mutu pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas. Dalam peningkatan sistem pendidikan yang berkualitas tentu
diperlukan tenaga pengajar (guru) yang berkualitas dan memiliki kinerja yang bagus.
Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan. Mangkunegara
(2006), istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil dalam melaksanakan tugasnya
Vol. 2, No. 1, 2023
61
Astriani, Subarjo
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam dunia kerja khususnya
pendidikan ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan
tanggung jawabnya yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Juniarti & Putri, 2021).
Kedisplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik
disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin kerja
karyawan yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal (Hasibuhan, 2009,
p. 193; Lestar, 2019). Guru merupakan tenaga professional yang bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memberikan
pelatihan dan penyuluhan, melakukan penelitaian, dan mengabdi kepada masyarakat (Ratnasari
et al., 2021). Seiring dengan peran guru sebagai tenaga pendidik maka sudah selayaknya guru
selalu disiplin dan menguasai kompetensinya agar dapat meningkatkan kinerja guru baik di
lingkungan sekolah ataupun diluar lingkungan sekolah (Nugroho & Priyono, 2022). Pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja guru didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Jamaludin dan Pawirosumarto (2017) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja guru.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap
kerja tertentu oleh pekerja tersebut (Wibowo, 2007, p. 271). Brian E. Beccher dalam Sudarmanto
(2009, p. 47) mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan keahlian, kemampuan atau
karakteristik pribadi individu yang mempengaruhi secara langsung kinerja pekerjaan. Dengan
demikian kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh
profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang terpenting sebagai ungguan
bidang tersebut. Pengaruh kompetensi kerja terhadap kinerja guru didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Rumimpunu, Joune (2015) yang menyatakan bahwa kompetensi
secara parsial atau tunggal berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Dalam dunia kerja maupun pendidikan, tidak hanya kediplinan dan kompetensi kerja saja
yang harus diperhatikan. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru tentu terdapat banyak
hal yang perlu diperhatikan, salah satunya yaitu stress kerja. Menurut Fahmi (2016) menyatakan
bahwa stres kerja adalah suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa seseorag diluar batas
kemampuannya, sehingga apabila terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini akan berdampak pada
kesehatannya (Nugroho & Priyono, 2022). Hal yang seperti ini harus menjadi perhatian khusus,
karena apabila para pendidik mengalami stress kerja itu bisa berdampak negatif bagi para siswa-
siswa di sekolah maupun bagi psikis guru tersebut. Pengaruh stes kerja terhadap kinerja guru
didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari, Ekawarna, Sulistiyo (2022)
menyatakan bahwa pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru dapat berpengaruh secara
signifikan.
Dalam penelitian tentang kedisilinan, kompetensi dan stres kerja terhadap kinerja guru
ini akan diimplementasikan pada SMK N 1 Gedangsari, yang merupakan lembaha pendidikan
yang berada di Jalan Gedangsari-Sambipitu KM 1, Dusun Bulu, Kecamatan Hargomulyo,
Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek ini dipilih dengan
harapan agar kinerja guru dapat semakin maksimal dan dapat semakin meningkatkan prestasi para
murid di sekolah tersebut. disamping itu adanya gap penelitian yang telah dijelaskan dalam
pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa masih ada celah penelitian yang perlu untuk dikaji
lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisi pengaruh kedisplinan kerja terhadap kinerja guru di SMK N 1
Gedangsari.
2. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari.
3. Untuk menganalisi pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari.
4. Untuk menganalisis apakah kedisiplinan, kompetensi dan stres kerja mempengaruhi kinerja
guru di SMK N 1 Gedangsari.
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pengaruh Kedisiplinan, Kompetensi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Guru di SMK N 1 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul]
62
Astriani, Subarjo
Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian atau artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan,
kompetensi dan stres kerja terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari Kabupaten
Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan data
primer dengan membagikan angket kuesioner kepada responden(Arikunto, 2012). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh guru SMK N 1 Gedangsari yang berjumlah 40 guru. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu mengambil seluruh populasi
tersebut sebagai sampel. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Alat
uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji instrumen (uji noemalitas dan reliabilitas), uji
asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas dan heteroskedastisitas), uji regresi linear
berganda, uji t (parsial), uji F (simultan), dan koefisien determinasi dengan bantuan aplikasi SPSS
21
Definisi variabel operasional dan indikator variabel dalam penelitian ini dirangkum dalam
tabel berikut: Tabel 1 Definisi Variabel Operasional dan Indikator Variabel
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Kedisiplinan
Kerja (X1)
Disiplin berasal dari kata “disclipe” yang
berarti belajar. Disiplin merupakan arahan
untuk melatih dan membentuk seseorang
melakukan sesuatu menjaidi lebih baik.
Disiplin kerja adalah kesadaran dan
kemauan seseorang untuk mentaati segala
peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku (Hasibuan, 2016).
1. Tujuan dan
kemampuan
2. Teladan pemimpin
3. Keadilan
4. Sangsi hukum
5. Balas jasa
(Hasibuhan, 2009)
Kompetensi
Kerja (X2)
kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pemahaman serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian
1. Motif
2. Sifat
3. Konsep
4. Pengetahuan
5. Keterampilan
Vol. 2, No. 1, 2023
63
Astriani, Subarjo
kompetensi menunjukan keterampilan atau
pengetahuan yang dicirikan oleh
profesionalisme dalam suatu bidang tertentu
sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai
unggulan bidang tersebut (Wibowo, 2014).
Spencer, (1993:9) dalam
(Wibowo, 2014, p. 272)
Stres Kerja (X3)
Stres kerja didefinisikan dengan kondisi-
kondisi internal dan eksternal yang
menciptakan ituasi-situasi yang penuh
tekanan dan gejala-gejalanya dialami oleh
setiap orang yang tertekan menurut Ivanko
dalam (Hamali, 2018)
1. Hubungan dalam kerja
2. Beban kerja
3. Konflik peran
4. Struktur organisasi
5. Kepemimpinan
(Charles D. Spielbreg
dalam Lijan Poltak
Sinambela, 2018)
Kinerja Guru
(Y)
Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku
kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
jawab yang diberikan dalam suatu periode
tertentu (Kasmir, 2016, p. 182).
1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Kerjasama
4. Tanggung jawab
5. Inisiatif
(Fahmi, 2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas yang sudah penulis lakukan di dalam penelitian ini dapat
ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 2 Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan
P-Value
Kriteria (α)
Keterangan
KK.1
0,00
0,05
Valid
KK.2
0,00
0,05
Valid
KK.3
0,00
0,05
Valid
KK.4
0,00
0,05
Valid
KK.5
0,00
0,05
Valid
KK.1
0,00
0,05
Valid
KK.2
0,00
0,05
Valid
KK.3
0,00
0,05
Valid
KK.4
0,00
0,05
Valid
KK.5
0,00
0,05
Valid
SK.1
0,00
0,05
Valid
SK.2
0,00
0,05
Valid
SK.3
0,00
0,05
Valid
SK.4
0,01
0,05
Valid
SK.5
0,01
0,05
Valid
KG.1
0,00
0,05
Valid
KG.2
0,00
0,05
Valid
KG.3
0,00
0,05
Valid
KG.4
0,00
0,05
Valid
KG.5
0,01
0,05
Valid
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pengaruh Kedisiplinan, Kompetensi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Guru di SMK N 1 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul]
64
Astriani, Subarjo
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Keterangan: KK = Kedisiplinan Kerja, KK = Kompetensi Kerja, SK = Stres Kerja,
dan KG = Kinerja Guru.
Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa instrument pertanyaan semua
variabel yaitu Kompetensi Kerja (X1), Kompetensi Kerja (X2), Stres Kerja (X3), dan
Kinerja Guru (Y) menunjukkan nilai P-Value < 0,05, maka dari itu dapat diambil
kesimpulan bahwa seluruh instrument pertanyaan dari semua variabel adalah valid.
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach
Alpha
Standar
Reliabilitas
Keterangan
Kedisiplinan Kerja (X1)
0,779
0,60
Valid
Kompetensi Kerja (X2)
0,780
0,60
Valid
Stres Kerja (X3)
0,634
0,60
Valid
Kinerja Guru (Y)
0,781
0,60
Valid
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa variabel kedisiplinan kerja (X1), kompetensi kerja
(X2), stres kerja (X3), dan kinerja guru (Y) menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwasanya seluruh instrumen pertayaan dari semua variabel
adalah reliabel untuk dapat digunakan dalam penelitian ini.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada berikut:
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa variabel kedisiplinan kerja (X1), kompetensi kerja
(X2), stres kerja (X3), dan kinerja guru (Y) menunjukkan nilai Asymp signifikan > 0,05. Oleh
sebab itu penulis dapat menyimpulkan bahwasanya seluruh data dari semua variabel berdistribusi
normal.
KEDISIPLINAN KOMPETENSI STRES_KERJA KINERJA_GURU
40 40 40 40
Mean 20.3500 19.7750 17.5250 20.6750
Std.
Deviation
2.76934 1.91469 2.20707 1.60747
Absolute .125 .157 .130 .213
Positive .082 .157 .130 .213
Negative -.125 -.079 -.119 -.112
.789 .994 .823 1.345
.563 .276 .506 .054
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Parameter
sa,b
Most
Extreme
Difference
s
Kolmogorov-Smirnov
Z
Vol. 2, No. 1, 2023
65
Astriani, Subarjo
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
VIF
Kriteria (α)
Kedisiplinan Kerja (X1)
1,399
10,00
Kompetensi Kerja (X2)
1,534
10,00
Stres kerja (X3)
1,207
10,00
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Berdasarkan pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari variabel independen kedisplinan kerja
(X1), kompetensi kerja (X2) dan stres kerja (X3) menunjukkan bahwa nilai VIF < 10,00, maka
dapat disimpulkan bahwasanya tidak ada multikolinearitas antar variabel independent.
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Berdasarkan pada gambar 2 di atas menunjukkan gambar Scatter Plot bahwa data tersebar di atas
dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada
penyebaran data tersebut, hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Uji analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan
dalam tabel berikut:
Tabel 6 Uji Regresi Linear Berganda
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Standardiz
ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) 13.051 2.495 5.231 .000
KEDISIPLINAN KERJA (X1) -.208 .094 -.359 -2.212 .033
KOMPETENSI KERJA (X2) .423 .143 .504 2.966 .005
STRES KERJA (X3) .199 .110 .274 1.816 .078
a. Dependent Variable: KINERJA GURU (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
t
Sig.
1
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pengaruh Kedisiplinan, Kompetensi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Guru di SMK N 1 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul]
66
Astriani, Subarjo
Berdasarkan tabel 6 di atas mengindikasikan bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi
oleh variabel kedisplinan kerja (X1), kompetensi kerja (X2), stress kerja (X3) serta variabel
lain di luar penelitian. Model regresi tersebut dapat memberikan penjelasan sebagai berikut:
a) Nilai Constant (β) sebesar 13,051 merupakan konstanta atau keadaan saat variabel kinerja
guru belum dipengaruhi oleh variabel lainnya, yaitu variabel kedisplinan kerja (X1),
kompetensi kerja (X2) dan stres kerja (X3).
b) Nilai koefisien regresi kompetensi kerja adalah 0,423 menunjukkan bahwa variabel
kompetensi kerja mempunyai nilai positif, yang berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel
kompetensi kerja maka akan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,423 dengan
asumsi variabel yang lain konstan.
c) Nilai koefisien regresi stres kerja adalah 0,199 menunjukkan bahwa variabel stres kerja
mempunyai nilai positif, yang berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel stres kerja maka
akan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,199 dengan asumsi variabel yang lain
konstan.
Hasil Uji t (Parsial)
Berdasarkan tabel 6 dapat kita analisis bahwa kekuatan hubungan yang terjadi diantara
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a) Variabel kedisplinan kerja (X1) mempunyai nilai t-hitung -2.212 lebih kecil dari nilai t-
tabel 2,02809 dan diperoleh nilai signifikansi 0,033 lebih kecil dari taraf signifikansi
0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan kerja tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, oleh sebab itu hipotesis
ditolak.
b) Variabel kompetensi kerja (X2) mempunyai nilai t-hitung 2,966 lebih besar dari nilai t-
tabel 2,02809 dan diperoleh nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari tarif signifikansi 0,05.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kompetensi kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, maha hipotesis diterima.
c) Variabel stres kerja (X3) mempunyai nilai t-hitung 1,816 lebih kecil dari nilai t-tabel t-
tabel 2,02809 dan diperoleh nilai signifikansi 0,078 lebih besar dari tarif signifikansi
0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari, maha hipotesis ditolak.
Hasil Uji F (Simultan)
Uji F (simultan) yang telah dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 7 Hasil Uji F (Simultan)
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F Sig.
Regression 32.466 3 10.822 5.703 .003b
Residual 68.309 36 1.897
Total 100.775 39
b. Predictors: (Constant), STRES KERJA (X3), KEDISIPLINAN KERJA (X1), KOMPETENSI KERJA
(X2)
ANOVAa
Model
1
a. Dependent Variable: KINERJA GURU (Y)
Vol. 2, No. 1, 2023
67
Astriani, Subarjo
Berdasarkan pada tabel 7 hasil uji F di atas, maka dapat diketahui bawha nilai F-hitung
5,703 > nilai F-tabel 2,86 dan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa kedisiplinan kerja, kompetensi kerja dan stress kerja secara simultan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari.
Hasil Koefisien Determinasi
Untuk hasil koefisien determinasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan dalam
tabel berikut: Tabel 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 21, (2023)
Berdasarkan pada tabel 8 di atas, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,266 atau
26,6%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dapat menjelaskan kinerja guru
sebesar 26,6%, untuk sisanya 73,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel diluar penelitian ini.
KESIMPULAN
Kedisiplinan kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja guru di SMK N
1 Gedangsari; Kompetensi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru di SMK N
1 Gedangsari; Stress kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1
Gedangsari; Kedisiplinan kerja, kompetensi kerja dan stress kerja secara simultan berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja guru di SMK N 1 Gedangsari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Fahmi, I. (2016). Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualiatif dan Kuantitatif. Raja
grafindo Persada.
Hamali, A. Y. (2018). Pemahaman Sumber Daya Manusia. PT Buku Seru.
Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Bumi Aksara.
Hasibuhan, M. S. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.
Jamaludin, J., & Pawirosumarto, S. (2017). Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus di SMK Karya Fajar Kecamatan Petir kabupaten
Serang Provinsi Banten). Jurnal SWOT, 7(2).
Juniarti, A. T., & Putri, D. G. (2021). Faktor-faktor Dominan yang Mempengaruhi Kinerja. CV.
Pena Persada.
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 4). PT Grasindo.
Lestar, D. (2019). Pengaruh Disisplin Kerja dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru pada SMK
N 2 Tangerang. Jurnal Ilmiah Manajemen FORKAMMA, 2, 115.
Nugroho, A. C., & Priyono, B. S. (2022). Pengaruh Stres Kerja, Lingkungan Kerja Dan
Kompetensi Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pada Guru Smk N 4 Semarang Selama
Pembelajaran Jarak Jauh). Jurnal Mirai Manajemen, 7(1), 380387.
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1
.568a.322 .266 1.377
a. Predictors: (Constant), STRES KERJA (X3), KEDISIPLINAN KERJA (X1),
KOMPETENSI KERJA (X2)
Model Summary
Model
Vol. 2, No. 1, 2023
[Pengaruh Kedisiplinan, Kompetensi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Guru di SMK N 1 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul]
68
Astriani, Subarjo
Ratnasari, S. L., Sinaga, E. P., & Hadi, M. A. (2021). Pengaruh Pelatihan, Kompetensi, Disiplin
Kerja, Komitmen Organisasional, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Aparatul Sipil Negara.
Jurnal Trias Politika, 5(2), 128140. https://doi.org/10.33373/jtp.v5i2.3072
Rumimpunu, R. C. J. (2015). Pengaruh Kompetensi dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut. Jurnal Emba, 11261265.
Sari, H. F. R., Ekawarna, E., & Sulistiyo, U. (2022). Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1204
1211. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2113
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Pustaka
Pelajar.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja (Edisi Keempat ed). Rajawali Pers.