https://lentera.publikasiku.id/index.php
165
Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 1 Number 3, May, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: xxxx-xxxx
ANALISIS PERAN SEKTOR PEMERINTAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Pardin Lasaksi
Universitas Muhammadiyah Luwuk, Sulawesi Tengang, Indonesia
E-mail: pardin.lasaks[email protected]
ABSTRAK
Tujuan Penulisan ini adalah untuk melakukan pengkajian dan analisis terhadap peran ataupun Pengaruh
Sektor Pertanian terhadap Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung kepada
permintaan dari luar wilayah terhadap produk-produk dari dalam wilayah itu sendiri, sehingga
sektor/komoditi yang memiliki keunggulan komparatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi
wilayah terkait. Guna menunjang pembangunan suatu wilayah, maka diperlukan identifikasi komoditas-
komoditas unggulan pertanian sebagai arahan prioritasi pengembangan yang menjadi dasar perumusan
strategi pembangunan wilayah. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan bidang ekonomi
pertanian dan literature yang terkait serta pengamatan terhadap fenomena sektor Pertanian terhadap
Perekonomian negara dan daerah. Analisis dan Pembahasan di lakukan terhadap Pendapat para ahli
ekonomi dan ahli pertanian serta analisis terhadap konsep dan teori Ilmu pertanian dan Ilmu ekonomi.
Hasil yang diperoleh dari kajian dan analisis ini adalah bahwa Keberadaan sektor pertanian dalam
pembangunan perekonomian masih dianggap sebagai sektor pasif dan sekadar menjadi elemen penunjang
sebagai input bagi sektor lain terutama sektor industri serta perdagangan dan jasa. Akan tetapi, hal tersebut
juga dapat menjadi peluang serta tantangan bagi sektor pertanian untuk berkembang pesat dan
meningkatkan daya saingnya. Meskipun sektor pertanian pada suatu wilayah bukan merupakan sektor
unggulan, bukan berarti sektor pertanian dapat dikesampingkan karena perannya yang penting dalam
proses pertumbuhan ekonomi dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, sumber
bahan baku industri, dan sumber pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada pertumbuhan
perekonomian suatu wilayah.
Kata Kunci: Pengaruh; Sektor Pertanian; Pertumbunan Ekonomi
ABSTRACT
The purpose of this paper is to conduct an assessment and analysis of the role or influence of the
agricultural sector on the economy. Economic growth of a region depends on demand from outside the
region for products from within the region itself, so that sectors/commodities that have comparative
advantages can encourage economic growth for the region. In order to support the development of a
region, it is necessary to identify superior agricultural commodities as a direction for development
priorities which are the basis for formulating regional development strategies. The method used is the
study of literature in the field of agricultural economics and related literature as well as observations of
the phenomenon of the agricultural sector on the state and regional economy. Analysis and discussion
are carried out on the opinions of economists and agricultural experts as well as analysis of concepts and
theories of agricultural science and economics. The results obtained from this study and analysis are that
the existence of the agricultural sector in economic development is still considered a passive sector and
is merely a supporting element as input for other sectors, especially the industrial sector as well as trade
and services. However, it can also be an opportunity and challenge for the agricultural sector to develop
rapidly and increase its competitiveness. Although the agricultural sector in a region is not a superior
sector, it does not mean that the agricultural sector can be excluded because of its important role in the
process of economic growth and is closely related to food security, labor absorption, sources of industrial
raw materials, and sources of community income which then have an impact on the economic growth of
a region.
Keywords: Influence; Agricultural Sector; Economic Growth
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
Vol. 1, No. 3, 2023
166
Pardin Lasaksi
PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan andalan penciptaan lapangan kerja, namun kontribusi sektor
ini terhadap PDB tergolong rendah. Pertumbuhan di sektor ini selalu berada di bawah rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional (Bahri, 2018). Maka penelitian ini ingin melihat pengaruh sektor
pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Melalui analisis tabel input output Indonesia tahun
2005, sektor tanaman pangan memiliki multiplier effect tertinggi sebesar 1,95 terhadap
perekonomian Indonesia. Sedangkan sektor hortikultura dan perkebunan memiliki multiplier
effect sebesar 1,23 dan 1,49 persen. Sektor peternakan dan kehutanan masing-masing sebesar
1,81 dan 1,26 persen. Sedangkan sektor perikanan sebesar 1,29 persen. Pengaruh terbesar
terhadap peningkatan pendapatan rumahtangga diberikan oleh sektor perkebunan dan peternakan.
Untuk kenaikan satu persen maka pendapatan rumahtangga akan meningkat sebesar 0,34 dan 0,35
persen. Sedangkan dalam penyerapan tenaga kerja, sektor tanaman pangan merupakan yang
tertinggi yaitu 0,19 persen. Berdasarkan simulasi, jika terjadi peningkatan belanja pemerintah
sebesar 5 persen untuk sektor pertanian, maka tidak ada peningkatan output. Namun jika terjadi
peningkatan investasi masing-masing sebesar 5 persen maka akan terjadi peningkatan output,
tabungan, dan investasi dari sektor pertanian dan non pertanian (Saragih, 2015). Oleh karena itu,
apabila pemerintah ingin meningkatkan output sektor pertanian dapat dilakukan dengan cara
melakukan investasi sehingga dapat menguntungkan perekonomian Indonesia dan juga bagi
penyerapan tenaga kerja. Jika pemerintah ingin meningkatkan pendapatan petani, cara yang
paling efektif adalah dengan berinvestasi di subsektor perkebunan.
Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu indikator yang umumnya dipergunakan untuk
melihat kesuksesan keadaan perekonomian di suatu wilayah. Sedangkan penduduk merupakan
modal atau potensi yang besar untuk peningkatan produksi nasional jika tersedia lapangan
pekerjaan yang cukup (Dewi et al., 2022). Tanggung jawab ideal dari dunia kerja adalah
bagaimana dapat menyerap sebesar angkatan kerja yang terjadi setiap tahun dengan
memperhatikan peningkatan produktifitas diharapkan tingkat upah juga akan meningkat sehingga
dapat mensejahterakan kehidupan penduduk di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dan hubungan variabel investasi sektor pertanian terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Sektor pertanian menjadi andalan penciptaan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang
cukup besar. Tabel 1 menunjukkan, persentase total angkatan kerja yang bekerja pada sektor
pertanian dari tahun 2013 sampai tahun 2018 mencapai 30 persen, sedangkan sisanya sebesar
70% bekerja di sektor non pertanian. Apabila dilihat per kategori, Sektor pertanian masih
memiliki peran yang cukup penting dalam ketenagakerjaan Indonesia. Sektor pertanian adalah
penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, diikuti oleh lapangan usaha industri pengolahan
sebesar belasan persen. Hal ini berarti Sektor pertanian masih menjadi Sektor tumpuan
masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research). Penelitian
kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan),
baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian terdahulu mengenai pertumbuhan
ekonomi. Penelitian ini menggali data yang bersumber dari data yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik Provinsi Aceh dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara serta sumber-
sumber kepustakaan lain yang terkait dengan penelitian ini. Dilihat dari sifatnya penelitian ini
bersifat deskripsi analisis, karena dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh
sektor pertanian dan luas panen terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Utara dengan
menuturkan pemecahan masalah berdasarkan data-data, temuan pustaka, menyajikan data,
menganalisis serta menginterprestasikannya dijalaskan oleh Kuncoro, (2003) dalam (Ary Setyo,
2017). Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab
pertanyaan mengenai status terakhir dari 33 subjek komoditas Pertanian.
[Analisis Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian]
Vol. 1, No. 3, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
167
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam
suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang
ditunjukan oleh perubahan output nasional (Bungkuran et al., 2021). Adanya perubahan output
dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka pendek. Secara umum teori tentang
pertumbuhan ekonomi dapat di kelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik
dan teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis
didasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini merupakan teori
yang dicetuskan oleh para ahli ekonom klasik antara lain Adam Smith, David Ricardo. Teori lain
yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori ekonomi modern. Teori pertumbuhan
Harrod-Domar merupakan salah satu teori pertumbuhan ekonomi modern, teori ini menekankan
arti pentingnya pembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi investasi
maka akan semakin baik perekonomian, investasi tidak hanya memiliki pengaruh terhadap
permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap
kapasitas produksi. Dalam perspektif yang lebih panjang investasi akan menambah stok capital
(Hellen et al., 2017).
Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk mencapai
penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah.2 Pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek, yaitu: proses,
output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu
gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian,
yaitu bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya
ada pada perubahan atau perkembangan itu sendiri.3 Menurut Prof. Simon Kuznets4 ,
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang bersangkutan
untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut
dimungkinkan oleh adanya kamajuan atau penyesuaian penyesuaian teknologi, intitusional dan
ideologi terhadap berbagai keadaan yang ada. Perkembangan ekonomi mengandung arti yang
lebih luas serta mencakup perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Pembangunan ekonomi pada umunya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai
oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti
perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita, kenaikan
pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang dan yang terakhir perbaikan
sistem kelembagaan disegala bidang (misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya).
Sistem ini bisa ditinjau dari dua aspek yaitu: aspek perbaikan dibidang organisasi (institusi) dan
perbaikan dibidang regulasi baik legal formal maupun informal.5 Dalam hal Ini, berarti
pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu
negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan
peran serta masyarakat, pemeritah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan (Ramlawati, 2020).
Sektor Pertanian
Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk
didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar
kurang lebih dari 50 persen mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani,
sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Pengertian
pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya penghasil tanaman
pangan padahal kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan tanaman
maupun hewan ternak demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sedangkan pengertian
pertanian yang dalam arti luas tidak hanya mencakup pembudidayaan tanaman saja melainkan
Vol. 1, No. 3, 2023
168
Pardin Lasaksi
membudidayakan serta mengelola dibidang perternakan seperti merawat dan membudidayakan
hewan ternak yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat banyak seperti: ayam,
bebek, angsa. Serta pemanfaatan hewan yang dapat membantu tugas para petani kegiatan ini
merupakan suatu cakupan dalam bidang pertanian (Bukhori, 2014). Pertanian merupakan sektor
ekonomi yang utama di Negara-Negara Berkembang. Peran atau kontribusi sektor pertanian
dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang penting sekali. Hal ini antara
lain disebabkan beberapa faktor menurut Totok Mardikanto, (2007:3) dalam (Jeliantika &
Lastari, 2022).
Pertama, sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah
yang dibutuhkan oleh suatu Negara. Kedua tekanan-tekanan demografis yangbesar di negara-
negara berkembang yang disertai dengan meningkatnya pendapatan dari sebagian penduduk
menyebabkan kebutuhan tersebut terus meningkat. Ketiga, sektor pertanian harus dapat
menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi sektor-sektor lain terutama sektor
industri. Faktor-faktor ini biasanya berwujud modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. Keempat,
sektor pertanian merupakan sektor basis dari hubungan-hubungan pasar yang penting berdampak
pada proses pembangunan. Sektor ini dapat pula menciptakan keterkaitan kedepan dan
keterkaitan kebelakang yang bila disertai dengan kondisi-kondisi yang tepat dapat memberi
sumbangan yang besar untuk pembangunan. Kelima, sektor ini merupakan sumber pemasukan
yang diperlukan untuk pembangunan dan sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian besar
penduduk negara-negara berkembang yang hidup di pedesaan (Pratomo, 2010).
Hubungan Sektor Pertanian & Pertumbuhan Ekonomi
Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian
besar anggota masyarakat di negara-negara miskin menggantungkan hidupnya pada sektor
tersebut. Jika para perencana dengan sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan
masyarakatnya, maka satusatunya cara adalah dengan meningkatkan kesejahteraan sebagian besar
anggota masyarakatnya yang hidup di sektor pertanian (Zuhdi, 2021). Peran pertanian sebagai
tulang punggung perekonomian nasional terbukti tidak hanya pada situasi normal, tetapi terlebih
pada masa krisis dijelakan oleh Gadang, (2010) dalam (Anandar, 2022). Para pemikir ekonomi
telah lama menyadari bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang besar dalam perekonomian,
terutama dalam tahaptahap awal pembangunan. Sektor pertanian yang tumbuh dan menghasilkan
surplus yang besar merupakan prasyarat untuk memulai proses transformasi ekonomi. Sektor non-
pertanian, umumnya terlalu kecil untuk melakukan peranan itu. Peranan sektor pertanian dalam
pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di negara-
negara miskin menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut (Muchendar et al., 2020). Jika
para perencana dengan sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, maka
satu-satunya cara dengan meningkatkan kesejahteraan sebagian besar anggota masyarakatnya
yang hidup di sektor pertanian itu. Cara ini bisa ditempuh dengan jalan meningkatkan produksi
tanaman pangan, tanaman perdagangan mereka dan atau dengan menaikkan harga yang mereka
terima atas produkproduk yang mereka hasilkan, tentu saja tidak setiap kenaikan output akan
menguntungkan sebagian besar penduduk pedesaan yang bergerak di bidang pertanian itu.
Pembangunan ekonomi berawal pada suatu lingkungan sosial, politik, dan teknologi yang
menunjang kreativitas para wiraswasta (Rante et al., 2019).
Adanya lingkungan yang menunjang kreativitas akan meimbulkan beberapa wiraswasta
perintis yang mencoba menerapkan ide-ide baru dalam kehidupan ekonomi. Mungkin tidak semua
perintis tersebut akan berhasil dalam melakukan inovasi. Bagi yang berhasil melakukan inovasi
tersebut akan menimbulkan posisi monopoli bagi pencetusnya. Posisi monopoli ini akan
menghasilkan keuntungan di atas keuntungan normal yang diterima para pengusaha yang tidak
berinovasi. Keuntungan monopolistis ini merupakan imbalan bagi para innovator dan sekaligus
juga merupakan rangsangan bagi para calon innovator. Hasrat untuk berinovasi terdorong oleh
adanya harapan memperoleh keuntungan monopolistis tersebut. Inovasi mempunyai 3 pengaruh
yaitu:
[Analisis Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian]
Vol. 1, No. 3, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
169
a. Diperkenalkannya teknologi baru
b. Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolistis) yang merupakan sumber dana
penting bagi akumulasi modal.
c. Inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya pengusaha-
pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut.
Proses peniruan (imitasi) tersebut di atas pada akhirnya akan diikuti oleh investasi (akumulasi
modal) oleh para peniru (imitator) tersebut. Proses peniruan ini mempunyai pengaruh berupa :
a. Menurunnya keuntungan monopolistis yang dinikmati oleh para inovator, dan
b. Penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat, berarti teknologi tersebut tidak lagi menjadi
monopoli bagi pencetusnya.
Kesemua proses yang dijelaskan diatas meningkatkan output masyarakat dan secara keseluruhan
merupakan proses pembangunan ekonomi. Sumber kemajuan ekonomi yang paling penting
adalah pembangunan ekonomi tersebut (Khamdani, 2013).
Pembahasan
Sumbangan atau jasa sektor pertanian pada pembangunan ekonomi kepada penduduk yang
kian meningkat. Meningkatkan permintaan akan terletak dalam hal.
a. Menyediakan surplus pangan yang semakin besar produk industri dan dengan demikian
mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier.
b. Menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal bagi
pembangunan melalui eksport hasil pertanian terus-menerus.
c. Meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi pemerintah.
d. Memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Di negara terbelakang produksi pangan mendominasi sektor pertanian. Jika output
membesar lantaran meningkatnya produktifitas, maka pendapatan para petani akan meningkat.
Kenaikan pendapatan perkapita akan sangat meningkatkan permintaan pangan. Dalam
perekonomian seperti itu elastisitas pendapatan permintaan adalah sangat tinggi yang bisanya
bergerak antara 0,6 persen sampai 0,8 persen. Peran nyata sektor pertanian sebagai tumpuan
pembangunan ekonomi nasional pada masa krisis dan selama pemulihan ekonomi, maka sektor
pertanian perlu diposisikan sebagai sektor andalan dan didukung secara konsisten dengan
mengembangkan ekonomi yang bersifat resource based. Atas dasar tersebut, potensi
perekonomian pedesaan diharapakan akan menjadi determinan dari perekonomian nasional
secara keseluruhan dan dengan demikian perubahan yang terjadi pada struktur perekonomian
pedesaan perlu dicermati terutama dampaknya terhadap struktur kesempatan kerja dan
pendapatan di wilayah pedesaan (Resthiningrum, 2011).
Pembangunan ekonomi merupakan proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan, baik
bagi daerah maupun negara. Pembangunan ekonomi berjalan beriringan dengan pertumbuhan
ekonomi, namun pertumbuhan ini akan berbda di tiap-tiap daerah tergantung pada kemampuan
18 daerah dalam menghasilkan barang dan jasa. Perbedaan karakteristik dan potensi ekonomi
wilayah menjadi penyebab utama perbedaan tersebut, dimana perbedaan ini menciptakan wilayah
maju dan wilayah tertinggal. Kenyataannya, investor cenderung menanamkan modalnya pada
wilayah yang sudah maju karena dianggap mempunyai keuntungan yang menjanjikan. Akibatnya,
wilayah yang tertinggal akan semakin sulit untuk bersaing dengan wilayah yang sudah maju serta
semakin lambatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah terbelakang. Campur tangan pemerintah
akan sangat menentukan kelangsungan hidup daerah-daerah tertinggal untuk bertahan (Vaulina
& Rahmi, 2013).
Penentuan sektor prima yang akan diprioritaskan dalam pembangunan ekonomi
menjadikan pelaksaan kebijakan akan lebih terfokus dan terarah. Sektor-sektor tersebut akan
dijadikan sebagai penggerak perekonomian pada setiap wilayah dan sebagai perangsang
pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga sangat berperan dalam
kegiatan perekonomian suatu daerah, misalnya pembangunan jalan dan jembatan dalam upaya
melancarkan arus barang dan jasa sektor unggulan dari satu daerah ke daerah lain, sehingga
Vol. 1, No. 3, 2023
170
Pardin Lasaksi
perekonomian yang kuat dan mandiri akan tercipta bukan hanya pada daerah yang bersangkutan
tapi juga secara nasional. Jadi pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses di
mana saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pembangunan ekonomi tersebut dapat diidentifikasikan dan dianalisis secara seksama.
Dengan cara tersebut bias diketahui runtutan peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan
peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan
ke tahap pembangunan berikutnya (Resthiningrum, 2011).
KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh dari kajian dan analisis ini adalah bahwa Keberadaan sektor pertanian
dalam pembangunan perekonomian masih dianggap sebagai sektor pasif dan sekadar menjadi
elemen penunjang sebagai input bagi sektor lain terutama sektor industri serta perdagangan dan
jasa. Akan tetapi, hal tersebut juga dapat menjadi peluang serta tantangan bagi sektor pertanian
untuk berkembang pesat dan meningkatkan daya saingnya. Meskipun sektor pertanian pada suatu
wilayah bukan merupakan sektor unggulan, bukan berarti sektor pertanian dapat dikesampingkan
karena perannya yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi dan erat kaitannya dengan
ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, sumber bahan baku industri, dan sumber pendapatan
masyarakat yang kemudian berdampak pada pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa : Pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi
adalah positif dan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anandar, A. A. (2022). Analisis Korelasi Sektor Pertanian Terhadap Persentase Tingkat
Kemiskinan dan Ketimpangan Kabupaten Jepara. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah,
20(1), 5364.
Ary Setyo, P. (2017). Penerapan Standarisasi Fasade Pada Unit Kerja BRI di Kantor Cabang
Sewilayah Semarang Terhadap Citra dan Persepsi [Thesis (Master), Universitas
Diponegoro].
Bahri, S. (2018). Analisis Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Sragen
Tahun 1999-2014 (Shift Share) [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta].
Bungkuran, J., Masinambow, V. A. J., & Maramis, M. T. B. (2021). Analisis Peran Sektor
Pertanian terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi, 21(2).
Dewi, E. Y., Yuliani, E., & Rahman, B. (2022). Analisis Peran Sektor Pertanian terhadap
Pertumbuhan Perekonomian Wilayah. Jurnal Kajian Ruang, 2(2), 229248.
Hellen, H., Mintarti, S., & Fitriadi, F. (2017). Pengaruh investasi dan tenaga kerja serta
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesempatan kerja. Inovasi,
13(1), 2838.
Jeliantika, R. M., & Lastari, D. W. (2022). Pelaksanaan Kegiatan Pertanian di Lahan Gambut
tanpa Membakar. Prosiding Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (PISIP), 2(1), 8388.
Muchendar, A., Aliudin, A., & Anggraeni, D. (2020). Peran Sektor Pertanian Dalam
Perekonomian Provinsi Banten. JURNAL AGRIBISNIS TERPADU, 13(2), 298.
Pratomo, S. (2010). Analisis peran sektor pertanian sebagai sektor unggulan di kabupaten
Boyolali tahun 1998-2008 [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret.
[Analisis Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian]
Vol. 1, No. 3, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
171
Ramlawati, R. (2020). Peranan Sektor Pertanian dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di
Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Growth Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(2),
173193.
Rante, K. N., Porajouw, O., & Moniaga, V. R. B. (2019). Peran Sektor Pertanian terhadap
Perekonomian di Kota Tomohon. Journal of Agribusiness and Rural Development (Jurnal
Agribisnis Dan Pengembangan Pedesaan), 1(2).
Resthiningrum, R. (2011). Keragaan dan Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian
Wilayah di Kabupaten Blora.
Saragih, J. R. (2015). Perencanaan wilayah dan pengembangan ekonomi lokal berbasis
pertanian: teori dan aplikasi. Pustaka Pelajar.
Vaulina, S., & Rahmi, E. (2013). Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten
Indragiri Hilir Propinsi Riau. Dinamika Pertanian, 28(3), 245254.
Zuhdi, F. (2021). Peranan Sektor Pertanian terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kampar.
Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 5(1), 274285.