94
Ervika Agnes Yulia, Siti Tiara Maulia
ANALISIS PENGARUH MINIMNYA PEMAHAMAN TENAGA PENDIDIK
TERHADAP IPTEK DI ERA 4.0 DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI
Ervika Agnes Yulia
1
, Siti Tiara Maulia
2*
Universitas Jambi, Indonesia
1,2
1
2
ABSTRAK
Pendidikan merupakan sumber daya manusia yang meiliki jangka panjang yang memiliki nilai strategis
bagi keberlangsungan peradaban manusia di dunia tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan potensi pendidikan di era 4.0 yang dimana Perkembangan IPTEK adalah bagian
penting dalam sejarah peradaban manusia. Kajian IPTEK adalah seringkali menyertakan interaksinya
dengan masyarakat. Kini IPTEK adalah bagian penting dalam kemajuan dalam dunia pendidikan.
Tantangan di Era Revolusi Industri harus dihadapi. Beberapa tantangan yang harus dihadapi pada Era
Revolusi Industri 4.0 antara lain masalah keamanan informasi, mesin produksi harus stabil,
keterampilan yang kurang memadai, Keagamaan untuk berubah serta berkurangnya pekerjaan dalam
jumlah yang banyak dikarenakan perubahan otomitasi.
Kata Kunci: Pendidikan; Guru; IPTEK
ABSTRACT
Education is a long-term human resource that has strategic value for the sustainability of human
civilization in the world. This research aims to develop educational potential in the 4.0 era where the
development of science and technology is an important part of the history of human civilization. Science
and technology studies often include interactions with the community. Now science and technology are
an important part of progress in the world of education. Challenges in the Industrial Revolution Era
must be faced. Some of the challenges that must be faced in the Industrial Revolution Era 4.0 include
information security issues, production machines must be stable, inadequate skills, Religion to change,
and a large number of jobs reduced due to autonomic changes.
Keywords: Education; Teachers; Science
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sumber daya manusia yang meiliki jangka panjang yang memiliki
nilai strategis bagi keberlangsungan peradaban manussia di dunia (Rahma, 2022). Hal ini
disebabkan karena guru yang berada di barisan terdepan mentranfer ilmu pengetahuan dan
teknologi, sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladaan. Guru
dalam pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan karena guru berada
di garda terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan guru yang dihadapkan langsung dengan
siswa (Putri, n.d.).
Perkembangan teknilogi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bias dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan, tuntutan global yang menuntut di
dunia pendidikan untuk dan selalu senantiasa menyesuaikan terhadap usaha dalam peningkatan
mutu pendidikan, trutama penyesuaian penggunaanya bagi dunia pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran (Oviyanti, 2016). Teknologi informasi merupakan perkembangan system
informasi dengan menggabungkan antara teknologi dengan telekomunikasi (Budiman, 2017).
Persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja, menuntut adanya peningkatan
kompetensi peserta didik. Dalam kondisi semacam ini, pembaruan di bidang pendidikan dan
pembelajaran perlu secara terus menerus dilakukan guna meningkatkan kualitas sumber daya
Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 1 Number 2, February, 2023
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: xxxx-xxxx
[Analisis Pengaruh Minimnya Pemahaman Tenaga Pendidik
Terhadap IPTEK di Era 4.0 Di SMP Negeri 16 Kota Jambi]
https://lentera.publikasiku.id/index.php
95
manusia (Subiyantoro & Mulyani, 2017). Sejalan dengan tujuan duatu prndidikan, maka pada
setiap zamanya selalu ada pembaharuan dalam system pendidikan yang ada. Di abad ke-21 ini,
pendidikan di tuntut (Arifa, 2022).
untuk bisa semakin maju dan mudah di akses oleh semua kalangan. Salahsatunya
terciptanya ’’Revolusi Industri 4.0’’ atau dengan kata lain era yang berbasis digital.
Kemajuan teknologi sangat banyak merubah gaya hidup manusia baik dalam dunia kerja
maupun dunia pendidikan Guru dan siswa, dosen dan mahasiswa, pendidik dan peserta didik
dituntut memiliki kemampuan belajar mengajar di abad 21 ini (Sole & Anggraeni, 2018).
Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi siswa dan guru agar dapat bertahan dalam abad
pengetahuan di era informasi ini.
Penelitian ini penting dilakukan kaena ingin mengetahui sebrapa banyak guru yang kurang
paham dengan perkembangan IPKTEK pada era 4.0 sebagaimana pada fakta yang terjadi selama
masa penelitian yang dilakukan kurang lebih dengan waktu yang di tentukan, terdapat beberapa
guru yang kurang paham perkembangan IPTEK yang di tandai dengan guru meminta pertolongan
ada guru muda untuk mengolah data secara online. Jadi dapat di simpulkan bahwa ada sebgaian
guru yang tidak paham akan perkambangan IPTEK di era 4.0 yang kebanyakan berupa guru-guru
senior yang sudah memasuki usia lanjut.
Dari permasalahan yang ada di atas peneliti tertarik untuk meneliti: factor apa yang
mempengaruhi guru tidak paham dengan IPTEK.Solusi terhadap guru yang tidak paham dengan
IPTEK. Dampak jika guru tidak paham dengan IPTEK. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti
tertarik untuk mengangkat masalah ‘’Analisis Pengaruh Minimnya Pemahaman Tenaga Pendidik
Terhadap IPTEK di Era 4.0 Di SMP Negeri 16 Kota Jambi’’.
METODE PENELITIAN
Obervasi merupakan pengamatan yang meliputi kegiatan pemutusan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Lexy J. Moeleong (1998:127)
dalam (Ismail & Hadiana, 2020) pemeran erta yang simakdud adalah peneliti sebagai pengamat.
Dalam hal ini peneliti menjadi anggota pura-pura dalam artian tidak melembur dalam arti
sesungguhnya. Menurut Sugiyono observasi merupakan metode pengumpulan data yang
mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan metode yang lain. Observasi tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat
mengetahui mengenai perilaku dan makna dari perilaku tersebut (Sugiyono, 2018, p. 229).
Adapun salah satu cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
pengamatan atau observasi. Dimana secara langsung mengamati pristiwa yang ada di SMP Negeri
16 Kota Jambi. Obervasi dilakukan berupa kegiatan yang da di lingkungan sekolah baik dalam
kegiatan pembelajaran dalam kelas, kegiatan keagamaan, mauppun kegiatan lur sekolah misalnya
sosialisasi (Mania, 2008).
Wawanvara menurut Kartini Kartono dalam (Nazir, 1988) adalah “suatu percakapan yang
diarahkan pada suatu masalah tertentu yang berupa proses Tanya jawab dimana dua orang atau
lebih berhadapan secara fisik. Wawncara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik. Setyadin dalam (Gunawan, 2012, p. 60).
Pada pengumpulan data peneliti juga menggunakan metode wawancara, penulis melakukan
wawancara dengan majelis guru yang mengajar di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Dalam penelitian
yang di lakukan peneliti menggunakan metode observasi terhadap guru di SMP Negeri 16 Kota
Jambi, dan wawancara terhadap tenaga pendidik yang ada di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Hal
tersebut bertujuan untuk menggali informasi secara real atau nyata dalam lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti untuk mencari
informasi tentenag mengapa majelis juru yang sebgaian tidak paham akan teknologi di era 4.0.
Vol. 1, No. 2, 2023
[Analisis Pengaruh Minimnya Pemahaman Tenaga Pendidik
Terhadap IPTEK di Era 4.0 Di SMP Negeri 16 Kota Jambi]
96
Ervika Agnes Yulia, Siti Tiara Maulia
sebagai majelis guru memberikan informasi terhadap peneliti mengapa dia tidak memahami
perkembangan teknologi brikut hasil wawancara tersebut.
”saya kurang paham dengan perkembangan teknologi karena dengan usia saya yang ssat
ini sulit untuk memahami atau mengerti perkembangan teknologi yang ada pada saat ini “.
Kemudian saya bertanya bagaimana jika ada pengolahan data siswa yang dilakukan secara online
lalu guru tersebut menjawab saya mengolah data secara online dengan dibantu oleh majelis guru
lain atau guru yang masih muda dan paham akan teknologi”
Pada hasil wawancara diatas peneliti melihat bahwa masih banyak guru yang kurang
paham dengan perkembangan teknologi ssat ini, dikarenakan banyak factor diantaranya yaitu
factor usia yang menyebabkan guru tersebut sulit untuk memahami teknologi yang ada pada saat
ini sehingga penggunaan IPTEK sedikit lebih lambat, dan adapun factor laian yang menghambat
adalah kurangnya faselitas yang diberikan oleh sekolah yang menyebabkan guru kesulitan dalam
mengolah data.
Pembahasan
Menurut AECT (1977) Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan
terintegrasi yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, alat, dan organisasi untuk menganalisis
permasalahan, merencanakan, implementasi, evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang
melibatkan semua aspek belajar manusia (Akbar & Noviani, 2019).
Perkembangan teknologi adalah kemungkinan terciptanya lingkungan belajar ke jaringan
global yang menepatkan siswa di tengah sebuah proses pembelajaran yang di kelilingi oleh dunia
digital (Andini, 2021). Guru sebgai tenaga pendidik hendaknya memehami teknologi yang ada
pada saat ini namun ada beberapa guru yang tidak paham akan teknologi yang ada pada saat ini
yang menyebabkan terhambatkanya proses pembelajaran .
Tantangan di Era Revolusi Industri harus dihadapi. Beberapa tantangan yang harus
dihadapi pada Era Revolusi Industri 4.0 antara lain masalah keamanan informasi, mesin produksi
harus stabil, keterampilan yang kurang memadai, keengganan untuk berubah, serta berkurangnya
tenaga pekerjaan dalam jumlah yang banyak dikarenakan perubahan otomatisasi. Pendidikan
sebaiknya menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan dunia kerja sehingga dilahirkan
SDM yang unggul (Astuti et al., 2019).
Di era modern ini guru menjadi penting dalam perkembangan teknologi guru merupakan
seorang motivator, seorang informan, satu dalam pendidikan dan pengajaran siswa semua dalam
proses pembelajran . guru bertanggung jawab untuk membangun generasi baru yang bermoral
dan berprilaku jujur, berakhlak mulia dan bermartabat bagi bangsa dan negara melalui Pendidikan
(Risdianto, 2019).
Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pemberdayaan Teknologi di SMP Negeri 16 Kota
Jambi yang disebabkan karena kurangnya pemahaman tenaga mengajar dalam penerapan
teknologi yang menyebabkan dalam perkembangan IPTEK. Beberapa pengajar juga sudah
memasuki usia lanjut yang menyebabkan sosialisasi penggunaan IPTEK menjadi sedikit lebih
lambat.
Kualitas guru dan calon guru muda yang masuk dalam dunia pendidikan untuk
menhgasilkan kualitas guru yang baik adapun tantangan yang harus dihadapi guru diantaranya
banyak teknologi pendidikan di era abad ke 21. Yang dimana banyak guru-guru yang lanjut usia
kurang paham akan teknologi (Arifa, 2022).
Guru sebagai fasilitator penyelengaraan kegiatan pembelajaran mempunyai kebebasan
dalam merancang desain pembelajaran yang akan di terapkan di kelas masing-masing baik dalam
arti fisik maupun non fisik. Namaun batasan guru dalam pengetahuan terhadap IPTEK perlu
diperhatikan dengan solusi yang di berikan dengan cara . Memfaselitasi ketersediaan alat IPTEK
yang ada di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Karena dengan adanya faselitsd yang memadai membuat
guru lebih mudah untuk mempelajari teknologi yang ada sehingga guru lebih mudah dalam proses
[Analisis Pengaruh Minimnya Pemahaman Tenaga Pendidik
Terhadap IPTEK di Era 4.0 Di SMP Negeri 16 Kota Jambi]
https://lentera.publikasiku.id/index.php
97
pembelajaran dan siswapun dapat lebih mudah memahami pembelajaran yang diberikan oleh
guru.
Selanjutya yaitu dengan cara Mensosialisasikan pengaplikasian perkembangan IPTEK
kepada tenaga pendidik (Saliza, 2021). Dengan cara mensosialisasikan tenanga pendidik agar
menggunakan teknologi yang ada dengan baik dan benar sehingga tidak ada lagi ketinggalan
dalam proses perkembangan teknologi, perhatian dari guru yang paham terhadap teknologi juga
sangat penting untuk memotivasi guru yang tidak paham kan perkembangan teknologi.
Adapun cara yang di gunakan agar pembelajaran menjadi lenih efektif seperti dengan
memberikan pembelajaran kuis yang dilakukan secra online yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang penulis buat, maka penulis menarik kesimpulan bahwa cara
untuk membantu memberi pemahaman kepada beberapa tenaga pengajar mengenai penggunaan
IPTEK dalam proses pembelajaran. Misalnya dengan memberi tahukan beberapa aplikasi dan
website resmi yang memuat materi pembelajaran seperti rumah belajar kemendikbud. dimana
dalam aplikasi ini menyajikan materi ajar bagi siswa dan guruberdasarkan Kulikulum. Materi
yang di tampilkan dalam bentuk gambar, video, animasi, evaluasi dan permainan sehingga lebih
mudah dipahami siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., & Noviani, N. (2019). Tantangan dan solusi dalam perkembangan teknologi
pendidikan di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas
Pgri Palembang.
Andini, R. D. (2021). Strategi Pemimpin Dalam Digital Leadership Di Era Disrupsi Digital. Al-
Irsyad: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 11(1), 5872.
Arifa, N. M. (2022). Tantangan dihadapi Guru di Abad ke-21.
Astuti, A., Waluya, S. B., & Asikin, M. (2019). Strategi pembelajaran dalam menghadapi
tantangan era revolusi industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
(PROSNAMPAS), 2(1), 469473.
Budiman, H. (2017). Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 3143.
Gunawan, I. (2012). Pendidikan karakter di Tingkat Sekolah Dasar Meretas Sekolah Humanis
Untuk Mendesain Siswa Sekolah Dasar (SD) yang Cerdas dan Berkarakter. Prosiding
Seminar Nasional Dan Call for Papers.
Ismail, S., & Hadiana, E. (2020). Kompetensi Guru Zaman Now Dalam Menghadapi Tantangan
Di Era Revolusi Industri 4.0. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal,
5(2), 198209.
Mania, S. (2008). Observasi sebagai alat evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 11(2), 220233.
Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Vol. 1, No. 2, 2023
[Analisis Pengaruh Minimnya Pemahaman Tenaga Pendidik
Terhadap IPTEK di Era 4.0 Di SMP Negeri 16 Kota Jambi]
98
Ervika Agnes Yulia, Siti Tiara Maulia
Oviyanti, F. (2016). Tantangan pengembangan pendidikan keguruan di era global. Nadwa: Jurnal
Pendidikan Islam, 7(2), 267282.
Putri, D. A. (n.d.). Peran Guru dalam Pendidikan pada Era Modern.
Rahma, A. (2022). Pengaruh Realisasi Belanja Daerah dan Upah Minimum Terhadap Tingkat
Pengangguran di Provinsi Lampung dalam Perspektif Ekonomi Islam UIN Raden Intan.
Risdianto, E. (2019). Analisis pendidikan indonesia di era revolusi industri 4.0. April, 016.
Diakses Pada, 22.
Saliza, S. (2021). paya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas 2 SD Negeri 1
Nologaten Ponorogo [ (Undergraduate (S1))]. IAIN Ponorogo.
Sole, F. B., & Anggraeni, D. M. (2018). Inovasi pembelajaran elektronik dan tantangan guru abad
21. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: E-Saintika, 2(1), 1018.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (6th ed.). Alfabeta.