Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 3 Number 2, March, 2025
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
581
ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUMBER DAYA
MANUSIA MELALUI PENYESUAIAN BEBAN KERJA DAN PENDAPATAN
DI PONDOK PESANTREN AL-BAHJAH BUYUT
Dimas Fadilah
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
fadillahdimas41@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis strategi peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM) di Pondok
Pesantren Albahjah Buyut melalui penyesuaian beban kerja dan pendapatan. Kesejahteraan pengajar dan
staf pondok pesantren merupakan faktor kunci dalam efektivitas pengajaran dan manajemen pondok
pesantren. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang
mendalam terhadap pengajar, staf, pengurus pondok Pondok Pesantren Albahjah Buyut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat menurunkan kualitas pengajaran dan
mempengaruhi kesejahteraan fisik serta mental pengajar dan staf. Penyesuaian beban kerja dan
pendapatan yang tepat, seperti restrukturisasi operasional, pemberian insentif berbasis kinerja, dan
pengoptimalan sumber pendanaan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja
staf pesantren. Implikasi penelitian ini untuk kebijakan manajemen SDM di pesantren lain mencakup
distribusi beban kerja yang seimbang, penghargaan yang adil, pengelolaan pendapatan yang transparan,
serta penggalian sumber dana alternatif. Penerapan kebijakan ini dapat meningkatkan motivasi staf,
mengurangi turnover, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif.
Kata Kunci: Kesejahteraan SDM, Beban Kerja, Pendapatan, Al-Bahjah Buyut.
Abstract
This study analyzes the strategy of improving the welfare of human resources (HR) at the Albahjah
Buyut Islamic Boarding School through workload and income adjustment. The welfare of teachers and
staff of Islamic boarding schools is a key factor in the effectiveness of teaching and management of
Islamic boarding schools. This study uses a qualitative descriptive methodology using a case study
approach. Data was collected through interviews, observations, and in-depth documentation of
teachers, staff, and administrators of the Albahjah Buyut Islamic Boarding School. The results of the
study show that excessive workload can reduce the quality of teaching and affect the physical and mental
well-being of teachers and staff. Appropriate adjustments to workload and income, such as operational
restructuring, performance-based incentives, and optimization of funding sources, are expected to
improve the welfare and job satisfaction of pesantren staff. The implications of this study for HR
management policies in other Islamic boarding schools include balanced workload distribution, fair
rewards, transparent revenue management, and the exploration of alternative sources of funds. The
implementation of this policy can increase staff motivation, reduce turnover, and create a more
productive work environment.
.
Keywords: HR Welfare, Workload, Income, Al-Bahjah Buyut.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
582
PENDAHULUAN
Kesejahteraan karyawan didefinisikan sebagai kondisi kesehatan mental, fisik, emosional,
dan ekonomi secara keseluruhan. Menurut Wadel dan Burton Menyatakan bahwa kesejahteraan
sumber daya manusia terdiri dari dimensi fisik, materi, sosial, emosi, pengembangan, dan
aktivitas. Kesejahteraan SDM di pesantren menjadi isu penting karena langsung memengaruhi
efektivitas pengajaran dan manajemen pesantren itu sendiri. Di lingkungan pesantren, pengajar
dan staf memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif
bagi santri. Beban kerja yang berlebihan, pendapatan yang rendah, dan kurangnya sistem
penghargaan yang jelas dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan motivasi kerja, yang
pada gilirannya dapat mengurangi kualitas pengajaran. Selain itu, dengan mempertimbangkan
kondisi keuangan yang terbatas di banyak pesantren, penting untuk memastikan bahwa
kesejahteraan pengajar dan staf terjaga agar mereka tetap termotivasi dan produktif.
Kesejahteraan ini juga berhubungan erat dengan keberhasilan pendidikan yang diberikan kepada
santri, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kualitas sumber daya manusia di masyarakat.
Oleh karena itu, strategi peningkatan kesejahteraan SDM melalui penyesuaian beban kerja dan
pendapatan sangat penting untuk mendukung kelangsungan dan kemajuan pesantren dalam
menghadapi tantangan masa depan.
.Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga pendekatan kesejahteraan
harus bersifat personal dan Menurut (Erwin, 2022) terdapat empat tipe kesejahteraan sumber daya
manusia yaitu kelelahan (burnout), keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan kecanduan kerja.
Keterlibatan kerja dianggap sebagai sumber daya positif yang dapat meningkatkan kinerja.
Menurut (Fajryn, 2024) Menyatakan bahwa kesejahteraan karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor internal perusahaan tetapi juga oleh faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan budaya
organisasi. Terdapat tujuh pilar utama yang dapat digunakan untuk menilai dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan yaitu Kesehatan Fisik, Keberlangsungan Karir, Kesehatan Finansial,
Keamanan Sosial, Komunitas yang Memadai, Kesehatan Mental dan Fokus pada tujuan hidup
yang memberikan makna bagi karyawan. (Pluxee, 2023)
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan,
perusahaan disarankan untuk:
a) Mengembangkan program kesehatan mental dan fisik yang komprehensif.
b) Memberikan kompensasi yang adil dan kompetitif.
c) Menerapkan kebijakan fleksibel yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi.(Muhammad Fauzan Novianto; Reza Lidia Sari, 2023)
Beban kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tugas atau tanggung jawab yang harus
diselesaikan oleh karyawan dalam jangka waktu tertentu. Beban Kerja Kuantitatif yaitu Mengacu
pada jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Beban ini sering kali terkait
dengan tekanan waktu dan volume tugas yang tinggi dan Beban Kerja Kualitatif yaitu Berkaitan
dengan kompleksitas tugas yang melebihi kemampuan teknis individu, yang dapat menyebabkan
kebingungan dan stres. Menurut (Fikri & Wahyudi, 2024) Menyatakan bahwa beban kerja harus
seimbang dengan kemampuan karyawan. Ketidakseimbangan dapat menyebabkan stres dan
penurunan kinerja dan Menurut (Tiari Rahma Fani & Yudi Ferdiana Permana, 2024) stres kerja
terjadi ketika tuntutan pekerjaan melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Hal ini
berpotensi mengganggu suasana hati dan kondisi fisik karyawan.
Dampak Beban Kerja terhadap Karyawan :
a) Produktivitas
Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan penurunan produktivitas karena karyawan
merasa kewalahan dan tidak mampu menyelesaikan tugas dengan efisien.
b) Kesehatan Mental
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
583
Beban kerja yang berlebihan meningkatkan risiko kelelahan mental dan stres, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental karyawan.
c) Kepuasan Kerja
Tingginya beban kerja cenderung menurunkan kepuasan kerja, karena karyawan merasa
tidak nyaman dengan tuntutan pekerjaan yang tidak seimbang.(Arya, Pradana, Maret,
Susilowati, & Maret, 2024)
Untuk mengelola beban kerja secara efektif, perusahaan disarankan untuk:
a) Menyeimbangkan beban kerja antara karyawan agar tidak ada individu yang merasa
terbebani.
b) Menerapkan kebijakan fleksibel yang memungkinkan penyesuaian tugas sesuai dengan
kemampuan individu.
c) Memberikan dukungan psikologis bagi karyawan untuk mengatasi stres terkait
pekerjaan.(Rahmadani, 2023)
Penyesuaian pendapatan karyawan merujuk pada perubahan yang dilakukan terhadap gaji
atau kompensasi karyawan berdasarkan berbagai faktor, termasuk inflasi, kinerja individu, lama
masa kerja, dan kondisi keuangan perusahaan. Proses ini bertujuan untuk menjaga motivasi dan
kepuasan kerja karyawan.(Nafiatul Munawaroh, S.H., 2023)
Terdapat 3 Teori dan Dasar Penyesuaian Pendapatan
a) Teori Keadilan (Equity Theory)
Teori ini menyatakan bahwa karyawan membandingkan kontribusi mereka dengan imbalan
yang diterima. Jika karyawan merasa bahwa mereka tidak diperlakukan secara adil
dibandingkan dengan rekan kerja, hal ini dapat menurunkan motivasi dan kepuasan kerja.
Oleh karena itu, penyesuaian pendapatan harus mempertimbangkan keadilan di antara
karyawan.(Swita, 2023)
b) Teori Kinerja (Performance Theory)
Penyesuaian pendapatan sering kali didasarkan pada evaluasi kinerja. Karyawan yang
menunjukkan hasil kerja yang baik atau melebihi target biasanya layak mendapatkan
kenaikan gaji. Ini menciptakan insentif bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas
mereka.(Karisna Mega Pasha, 2024)
c) Teori Upah Minimum (Minimum Wage Theory)
Di banyak negara, penyesuaian gaji juga harus mempertimbangkan Upah Minimum Provinsi
(UMP). Perusahaan diharapkan untuk menaikkan gaji karyawan sesuai dengan kenaikan
UMP yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tahun, agar tidak ada karyawan yang dibayar
di bawah standar minimum.(Salsabila, Habibi, & Shiddiqi, 2024)
Beberapa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Pendapatan
a) Prestasi Kerja
Kinerja individu menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan besaran penyesuaian
gaji. Karyawan yang mencapai atau melebihi target biasanya mendapatkan kenaikan gaji
lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak.
b) Masa Kerja
Loyalitas dan masa kerja seorang karyawan juga menjadi pertimbangan penting dalam
penyesuaian pendapatan. Karyawan dengan masa kerja panjang sering kali diharapkan
mendapatkan penyesuaian gaji sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
c) Kondisi Ekonomi
Inflasi dan kondisi ekonomi makro juga mempengaruhi keputusan penyesuaian gaji.
Perusahaan perlu menyesuaikan gaji agar tetap kompetitif dan sesuai dengan biaya hidup
yang meningkat.
d) Kebijakan Perusahaan
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
584
Setiap perusahaan memiliki kebijakan internal terkait penyesuaian gaji, termasuk frekuensi
dan persentase kenaikan gaji yang diberikan kepada karyawan.(Marlina, Andriyani, &
Mardiah, 2023)
Pondok Pesantren Albahjah Buyut merupakan salah satu cabang dari Al Bahjah Cirebon di
bawah asuhan Abah Sayf Abu Hanifah yang bertempat di Jln. Revolusi No. 45, Des. Buyut, Blok.
Sitempel, Kec. Gunung Jati, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat, Kode Pos 45151 dan di bawah
bimbingan guru mulia Buya Yahya. Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut mulai berjalan di tahun
2013, yang merupakan tanah wakaf dan peralihan dari Yayasan sebelumnya yaitu Mathlaul Huda
untuk diserahkan pengelolaanya kepada Yayasan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut sampai saat
ini berkembang dengan pesat dan sudah bisa menampung hampir seribu santri yang belajar di
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut. Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut salah satu cabang yang
menyelenggarakan pendidikan ilmu keislam dan ilmu pengetahuan umum secara komprehensif
kepada santrinya. Ini bertujuan untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan mampu
berkontribusi pemikiran terhadap masyarakat sebagai jawaban atas tantangan perkembangan
dunia yang semakin cepat. Pesantren ini juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi syariah
melalui berbagai unit usaha, seperti BMT dan bisnis barang dan jasa. Ini tidak hanya
meningkatkan kesejahteraan santri, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi local
.(Admin Albahjah, 2024) Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut berfungsi sebagai cabang dakwah,
menyebarkan nilai-nilai Islam melalui pengajian dan kegiatan sosial. Kegiatan ini membantu
meningkatkan religiositas masyarakat sekitar dan menciptakan lingkungan yang damai. Dengan
pendekatan pendidikan dan dakwah, pesantren ini berkontribusi pada perubahan sosial di
masyarakat, membentuk karakter santri, serta memperkuat hubungan antarwarga. Secara
keseluruhan, Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut berperan sebagai lembaga pendidikan yang
tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan ekonomi dan sosial
masyarakat sekitarnya.(Rahayu, 2024)
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses identifikasi kebutuhan sumber daya
manusia yang sistematis dan memprediksikan kebutuhan masa depan. Dalam konteks pondok
pesantren, perencanaan ini dapat melibatkan analisis kebutuhan guru, staff administrasi, dan
kader-kader religius untuk memastikan bahwa semua posisi diisi oleh orang-orang yang
kompeten dan siap untuk mengemban tugas-tugasnya.(Rais & Nasor, 2023)
Dengan berbagai macam penjelasan di atas, harapannya penelitian ini dapat memberikan
jawaban atas keluh kesah karyawan/pejuang sekaligus menjadi solusi terbaik agar manajemen
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penulis akan
mengangkat judul penelitian "Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja dan Pendapatan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut."
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dimana
temuan penelitian menggambarkan kenyataan yang ada di lapangan. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian lapangan yang memerlukan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dan kami bertujuan untuk memberikan hasil yang
akurat dan memuaskan dengan menggunakan dua sumber: data primer (data utama) dan data
sekunder (data pendukung). Peneliti menggunakan teknik analisis data berdasarkan wawasan
lapangan dengan cara memeriksa, mengklasifikasikan, memvalidasi, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan. Peneliti akan menggunakan sumber data dan teknik analisis data yang
dijelaskan di atas untuk mengumpulkan dengan baik semua data yang berkaitan dengan topik
penelitian ini sehingga keabsahan data dalam temuan penelitian dapat diverifikasi dan dibahas.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
585
Selama di lapangan peneliti menemui berbagai macam hambatan dalam mewawancarai informan,
selain karena kesibukan informan dalam aktivitas kesehariannya, juga pada keterbatasan peneliti
dalam meluangkan waktu dan mobilitas ke lokasi penelitian. Olehnya, terkait dengan informan
penelitian, diruang lingkup Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut untuk
dijadikan sebagai informan dalam penelitian dibatasi hanya 10 karyawan dari 100 orang karyawan
yang ada di wilayah pondok pesantren al-bahjah buyut dengan perwakilan divisi sampel dalam
penelitian ini yaitu pimpinan, tenaga pendidik, tenaga kebersihan, akomodasi, tenaga keamanan
dan tenaga ekonomi di dalam lingkungan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut. Adapun yang
menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
Tabel 1 Informan Penelitian
NO
NAMA
JABATAN
1
Abdurrosyid
Assisten Pengasuh, HRD, Perencanaan Pembangunnan dan
Travel
2
Asep Saiful Bihar
Kepala Ekonomi dan Pemilik AB-Ice cream
3
Ali Maskur
Guru Formal
4
Toha
Kebersihan
5
Andrean
Satpam
6
Darmawan
Guru Formal
7
Taufik
Pelayanan
8
Adit Nugraha
Kesehatan
9
Sinta
Ab-Mart
10
Kayna
Ab-Fashion
Dalam kasus ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk
mengambil sampel. Pendekatan analisis kualitatif membantu memperjelas tema yang
diminati. Data penelitian lapangan dan perpustakaan akan dikumpulkan secara sistematis
dan dievaluasi secara kualitatif. Data akan diperiksa secara interpretatif dan teoritis untuk
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
586
meminimalkan kesalahan dan memudahkan pemahaman terhadap data. Beberapa upaya
yang dilakukan peneliti dalam menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Validasi (Pengolahan) Data
Hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa keutuhan data yang diperoleh.
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh cukup untuk
menyelesaikan masalah. Selain itu, bertujuan untuk meminimalisir kesalahan pada saat
proses penelitian dan mencegah adanya data yang hilang. Teknik ini juga membantu
meningkatkan kualitas data.
2. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan upaya untuk mengklasifikasikan jawaban responden yang
diperoleh dari observasi atau wawancara. Karena tanggapan setiap informan pasti unik
atau berbeda, maka klasifikasi ini membantu mengidentifikasi tanggapan informan dan
memudahkan analisis data dalam kegiatan selanjutnya.
3. Validasi
Validasi data adalah langkah selanjutnya dalam penelitian metodologi kualitatif.
Tahap ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan terbukti
benar. Proses verifikasi melibatkan pertemuan dengan informan atau sumber data dan
memberikan mereka catatan wawancara yang dapat menjawab apakah data tersebut
akurat.
4. Analisis Data (Analisis)
Analisis data menggunakan kata-kata dan ungkapan untuk menggambarkan suatu
fenomena sebelum mengklasifikasikannya.
5. Kesimpulan (Conclusion)
Kesimpulan berfungsi sebagai tingkat akhir dari pengolahan data. Kesimpulan
secara ringkas menyajikan informasi tentang data setelah dilakukan penyelidikan
menyeluruh untuk memberi tahu pembaca akan nilai informasi yang diberikan mengenai
latar belakang masalah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Wawancara
A. Deskripsi Umum Subjek Penelitian
1. Profil subjek
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut merupakan sebuah lembaga pendidikan yang fokus
pada pendidikan Islam ala Rosulullah SAW. Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut merupakan
cabang dari lembaga pengembangan daqwah al-bahjah yang diasuh langsung oleh guru tercinta
kita Buya Yahya. Seperti halnya pada lembaga pendidikan pada umumnya, Al-Bahjah Buyut
menyelenggarakan lembaga pendidikan secara formal dan informal sebagai jawaban atas
antusiasme masyarakat yang menginginkan anak nya mempelajari ilmu agama namun juga tidak
tertinggal dalam ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya. Saat ini Al-Bahjah Buyut
menyelenggarakan pendidikan pada tingkat formal yaitu PAUD, SMPIQU, SMAIQU dan
SMKIQU dan nonformal yaitu Tahfidz dan Tafaquh. Selain itu juga terdapat progam spesial
yaitu karantina bahasa arab dan Inggris. Kajian fiqih dan pembelajaran lainnya yang menjadi ciri
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
587
khas pembelajaran dipondok pesantren. Diatas itu, semua Akhlakul Karimah menjadi tolak ukur
keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran, maka dari itu kebiasaan berakhlakul Kharimah
menjadi tolak ukur keberhasilan Menjadi sebuah kewajiban terhadap semua santri maupun para
guru yang berada dilingkungan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut.
a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan professional yang bisa menghadirkan generasi berkarakter islami,
memiliki kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual serta mampu mengamalkan al-qur’an untuk
diri sendiri, keluarga dan bangsa.
b. Misi
1. Membentuk generasi berkarakter islami yang beraqidah ahlussunnah wal jama;ah, al-
asy’ariyah, sufiyah dan bermadzhab sehingga mengantarkan peserta didik menjadi
generasi kreatif, inovatif dan kritis serta dinamis yang bertanggung jawab.
2. Membekali siswa-siswi dengan akhlak yang mulia
3. Membiasakan siswa-siswi dekat dengan al-qur’an
c. Tujuan
1. Membentuk generasi qur’ani sehingga menghasilkan lulusan penghafal al-qur’an yang
berdedikasi dilingkungan masyarakat.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan ilmu agama islam bagi pribadi,
keluarga dan lingkungan masyarakat.
3. Membentuk lingkungan yang berakhlakul karimah melalui pendidikan karakter dipondok
pesantren.
4. Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan sains dan teknologi
serta memiliki kemampuan berfikir kritis, cakap berkomunikasi, bekerjasama dan
kreativitas yang tinggi untuk menghadapi persaingan global
5. Meningkatkan kompetensi professionalisme guru melalui pengembangan profesi yang
berkelanjutan.
6. Menyiapkan peserta didik yang cakap berbahasa arab dan inggris sehingga mampu
bersaing secara global.
d. Program Pendidikan
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut menawarkan berbagai program pendidikan untuk santri,
antara lain yaitu:
a) Paudiqu : Progam pendidikan anak usia dini sudah berbasis al-qur’an jadi diharapkan bisa
mampu mengenalkan islaman dan makna dari isi al-qur’an sejak usia dini serta tidak
tertinggal pada pembelajaran umumnya.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
588
b) Smpiqu : Progam pendidikan berbasis al-qur’an ditunjukan kepada santri yang ingin
melanjutkan kejenjang sekolah menengah pertama dengan belajar lebih diatas tingkatan
SD tentang ilmu agama dan juga ilmu umum.
c) Smaiqu & Smkiqu: Progam pendidikan berbasis al-qur’an ditunjukan kepada santri yang
ingin melanjutkan kejenjang sekolah menengah atas dengan belajar sesuai bidang
konsentrasi studi keilmuan umumnya dengan dilandasi keilmuan agama.
d) Tahfidz Al-Qur'an: Program ini ditujukan untuk santri yang ingin menghafal Al-Qur'an
dengan baik.
e) Tafaqquh: Program pendidikan untuk mendalami ilmu syariah dan kitab-kitab klasik .
f) Kegiatan Ekstrakurikuler: Selain pendidikan formal dan non formal pondok pesantren
Al-Bahjah Buyut juga menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
pengembangan karakter dan keterampilan santri diantaranya (Hadroh, Pramuka, Futsal,
Bola Voli, Bola Basket, Bela Diri, Panahan, English Club, Sains Club, Arabic Club, Tari
Japin dan Multimedia)
e. Keunggulan Ponpes
a) Keterampilan Hidup
Pelatihan keterampilan praktis dan kepemimpinan untuk mempersiapakan santri
menghadapi tantangan dunia nyata.
b) Kegiatan Ekstrakulikuler
Kami juga menyediakan berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung
pengembangan minat dan bakat santri termasuk olahraga, seni, dan kepemimpinan.
c) Komitmen Terhadap Kualitas
Dengan staf pengajar yang berdedikasi dan fasilitas yang mendukung Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas
tinggi dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan spiritual serta intelektual santri.
f. Fasilitas Dan Lingkungan
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut terletak di kawasan yang tenang, dikelilingi oleh lahan
pertanian, sehingga memberikan suasana kondusif untuk belajar. Fasilitas yang tersedia
mencakup ruang kelas, asrama santri, perpustakaan, serta area untuk kegiatan olahraga dan
rekreasi . Lingkungan ini mendukung proses pembelajaran yang efektif bagi para santri.
2. Kondisi kesejahteraan sebelum penyesuaian
Kesejahteraan karyawan dapat dibagi menjadi dua kategori utama kesejahteraan materi dan
non-materi. Kesejahteraan materi meliputi gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya, sedangkan
kesejahteraan non-materi mencakup lingkungan kerja, hubungan interpersonal, dan kesempatan
untuk pengembangan diri.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
589
a. Kesejahteraan Materi
Penelitian menunjukkan bahwa banyak karyawan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut
menerima gaji yang relatif rendah dibandingkan dengan standar kebutuhan hidup. Misalnya,
dalam konteks pondok pesantren lain, gaji bulanan karyawan sering kali berkisar antara
Rp.750.000 hingga Rp.1.150.000, yang mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
dasar mereka.
b. Kesejahteraan Non-Materi
Aspek non-materi juga berperan penting dalam kesejahteraan karyawan. Lingkungan kerja
yang positif dan dukungan dari manajemen dapat meningkatkan kepuasan kerja. Namun, jika
hubungan antar rekan kerja atau antara karyawan dan manajemen tidak harmonis, hal ini dapat
menurunkan motivasi dan produktivitas karyawan.
Sistem kompensasi yang diterapkan di pondok pesantren memiliki dampak signifikan terhadap
kesejahteraan karyawan. Pemberian kompensasi yang adil dan transparan dapat meningkatkan
motivasi kerja. Penelitian menunjukkan bahwa sistem kompensasi yang baik tidak hanya
mencakup gaji pokok tetapi juga tunjangan kesehatan, cuti, dan penghargaan atas kinerja.
c. Kompensasi yang Tidak Memadai
Beberapa laporan menunjukkan bahwa meskipun Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut telah
berkembang dari segi fasilitas dan jumlah santri, masalah kesejahteraan pegawai tetap menjadi
tantangan. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan
kesejahteraan sangat penting. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika karyawan merasa
didengar dan terlibat dalam keputusan yang mempengaruhi mereka, mereka cenderung memiliki
persepsi positif terhadap kesejahteraan mereka. Lingkungan kerja yang kondusif sangat
berpengaruh pada kesejahteraan karyawan. Tantangan utama dalam meningkatkan kesejahteraan
karyawan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut sering kali berkaitan dengan keterbatasan
anggaran dan sumber daya.
B. Strategi Peningkatan Kesejahteraan SDM
1. Penyesuaian beban kerja
a. Proses penyesuaian
Penyesuaian beban kerja merujuk pada proses di mana manajemen mengatur dan
menyesuaikan tugas serta tanggung jawab karyawan agar sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas mereka. Hal ini penting untuk mencegah overload atau underload yang dapat
mempengaruhi kesehatan mental dan fisik karyawan, serta produktivitas secara keseluruhan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut, beban kerja yang tidak seimbang dapat berdampak negatif terhadap
kinerja karyawan. Karyawan yang mengalami overload cenderung mengalami stres, kelelahan,
dan penurunan motivasi. Sebaliknya, beban kerja yang terlalu ringan dapat menyebabkan
kebosanan dan kurangnya keterlibatan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk
penyesuaian beban kerja di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut meliputi:
a) Distribusi Tugas yang Adil
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
590
Memastikan bahwa tugas dibagi secara merata di antara karyawan sehingga setiap individu
memiliki beban kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Hal ini membantu mengurangi stres
dan meningkatkan efisiensi.
b) Pelatihan dan Pengembangan
Memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan sehingga mereka lebih
siap menghadapi tuntutan pekerjaan. Pelatihan ini juga mencakup manajemen waktu dan teknik
pengelolaan stres.
c) Komunikasi Efektif
Membangun saluran komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan untuk
mendiskusikan beban kerja dan tantangan yang dihadapi. Ini memungkinkan karyawan untuk
menyampaikan masalah mereka dan mencari solusi bersama.
Evaluasi berkala terhadap beban kerja dan umpan balik dari karyawan sangat penting dalam
proses penyesuaian ini. Dengan melakukan penilaian sistematis terhadap perilaku kerja,
manajemen dapat mengidentifikasi area di mana karyawan mungkin merasa terbebani atau kurang
terlibat, sehingga penyesuaian dapat dilakukan secara tepat waktu.
Penyesuaian beban kerja juga berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan
karyawan. Karyawan yang merasa bahwa beban kerjanya seimbang cenderung memiliki tingkat
stres yang lebih rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi
manajemen untuk memperhatikan aspek kesejahteraan mental dalam proses penyesuaian ini.
b. Dampak terhadap produktivitas
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut, beban kerja
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu,
manajemen perlu memastikan bahwa beban kerja disesuaikan dengan kemampuan dan sumber
daya karyawan. Penelitian menunjukkan bahwa kompensasi yang tinggi dapat meningkatkan
produktivitas meskipun ada beban kerja yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen
harus mempertimbangkan sistem kompensasi yang adil sebagai bagian dari strategi penyesuaian
beban kerja.
2. Penyesuaian pendapatan
Mekanisme penyesuaian pendapatan karyawan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut
dapat dipahami melalui beberapa aspek yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, kebijakan
remunerasi, dan evaluasi kinerja.
a. Sumbangan dan Donasi
Banyak pondok pesantren bergantung pada sumbangan dari masyarakat dan donatur untuk
mendukung operasional mereka. Biaya yang dibebankan kepada santri, terutama bagi mereka
yang mampu, juga menjadi salah satu sumber pendapatan.
b. Unit Usaha
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
591
Beberapa pondok pesantren mengembangkan unit usaha seperti toko, pertanian, atau usaha
lainnya yang dapat memberikan pendapatan tambahan.
Pengelolaan keuangan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa pendapatan karyawan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut.
c. Penyusunan Anggaran
Mengembangkan anggaran tahunan yang mencakup semua sumber pendapatan dan
pengeluaran, sehingga memudahkan dalam perencanaan penyesuaian pendapatan. Penyusunan
laporan keuangan yang transparan dan akuntabel untuk memberikan gambaran jelas tentang
kondisi keuangan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut.
d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang mendukung, seperti hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan,
juga berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan kinerja. Penelitian menunjukkan bahwa
lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan kepuasan kerja meskipun pendapatan tidak
sepenuhnya memadai.
e. Disiplin Kerja
Disiplin kerja juga berperan dalam meningkatkan kinerja. Karyawan yang disiplin dalam
menjalankan tugasnya cenderung lebih produktif, terlepas dari tingkat pendapatannya.
C. Analisis Tantangan dalam Implementasi
1. Hambatan internal
Hambatan internal yang dialami oleh Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut memang sangat
besar karena pengeluaran operasional, seperti biaya gedung, penambahan gedung, dan gaji
karyawan, sangat tinggi. Hal ini membuat manajemen harus mengatur pos-pos anggaran dengan
baik setiap bulannya. Oleh karena itu, ketika ada karyawan atau pejuang yang mengajukan
kenaikan honor, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena pengeluaran pondok pesantren
sudah mencapai batas maksimal. Untuk memastikan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut tetap
beroperasi dengan baik tanpa adanya pengurangan atau pemutusan hubungan kerja, manajemen
mengambil berbagai langkah, seperti mempromosikan pondok pesantren secara lebih luas ke
berbagai daerah agar jumlah peserta didik baru dapat bertambah. Langkah tersebut juga
dikolaborasikan dengan divisi ekonomi yang harus terus meningkatkan omzet agar mampu
mendukung peningkatan honor bagi setiap pejuang.
2. Hambatan eksternal
Hambatan eksternal yang dialami oleh Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut memang cukup
rumit. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh
dari berbagai sumber, seperti kebutuhan untuk meningkatkan jumlah santri formal dan nonformal,
meningkatkan omzet penjualan dari divisi ekonomi, serta safari dakwah oleh pengasuh. Kondisi
tersebut menjadi semakin sulit karena kurangnya dukungan dari berbagai pihak. Akibatnya,
pemberian hak kepada karyawan hanya dapat dilakukan sebatas kemampuan pondok pesantren.
Pos pengeluaran terakhir adalah pemberian gaji atau honor (ubar) kepada setiap karyawan atau
pejuang. Oleh karena itu, manajemen Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut harus memastikan
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
592
keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan agar operasional pondok tetap berjalan dengan
baik.
3. Solusi yang diusulkan
Dari beberapa informasi yang telah disampaikan oleh informan, solusi yang mungkin perlu
diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Pentingnya Perencanaan Keuangan yang Matang
Perencanaan keuangan merupakan langkah awal yang krusial dalam pengelolaan dana
pesantren. Dengan perencanaan yang matang, Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat
menentukan prioritas pengeluaran dan menghindari investasi yang tidak perlu. Menurut penelitian
yang sudah dilakukan, perencanaan ini mencakup penyusunan anggaran dan identifikasi sumber
pendapatan yang optimal. Dengan demikian, Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat
memfokuskan sumber daya pada kegiatan yang lebih produktif dan menguntungkan.
b. Penggunaan Fasilitas yang Ada
Mengurangi penambahan gedung dan perluasan lahan dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang sudah ada. Penelitian menunjukkan bahwa banyak
pesantren memiliki ruang yang tidak terpakai atau kurang dimanfaatkan secara maksimal. Dengan
merancang ulang penggunaan ruang dan fasilitas, pondok pesantren dapat meningkatkan efisiensi
tanpa harus menambah biaya pembangunan baru.
c. Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia berperan dalam mengurangi pengeluaran. Dengan
memberikan pelatihan kepada staf dan santri mengenai manajemen keuangan dan operasional,
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat meningkatkan efisiensi kerja. Karyawan yang terlatih
cenderung lebih mampu mengelola sumber daya secara efektif sehingga mengurangi kebutuhan
untuk memperluas fasilitas atau menambah karyawan baru.
d. Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan
Transparansi dalam pengelolaan keuangan sangat penting untuk meningkatkan
kepercayaan dari donatur dan masyarakat. Melalui laporan keuangan yang jelas dan akuntabel,
pondok pesantren dapat menunjukkan bagaimana dana digunakan secara efisien. Hal ini juga
dapat membantu mendapatkan dukungan finansial dari pihak luar tanpa perlu melakukan
pengeluaran besar untuk pembangunan fisik.
e. Inovasi dalam Pengelolaan Keuangan
Inovasi dalam pengelolaan keuangan dapat membantu mengurangi pengeluaran.
Contohnya adalah penerapan teknologi informasi untuk manajemen keuangan, yang
mempermudah pencatatan transaksi dan pelaporan. Dengan aplikasi manajemen keuangan,
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat memantau arus kas dengan lebih baik dan mengambil
keputusan finansial yang lebih tepat.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
593
f. Menambah Omzet dari Divisi Ekonomi
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut memiliki berbagai unit usaha yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan omzet, seperti AB-Mart, AB-Fashion, AB-Cafe, AB-Ice Cream, AB-Travel,
AB-Maqha, dan AB-Klinik. Berikut strategi yang adalah ringkasan dapat diterapkan untuk
menarik lebih banyak pelanggan, misalnya:
a) AB-Mart
Menawarkan produk lokal dan organik yang diminati oleh masyarakat sekitar.
b) AB-Fashion
Mengembangkan produk fashion yang sesuai dengan tren serta ramah lingkungan.
c) AB-Cafe dan AB-Ice Cream
Menyediakan menu inovatif yang menarik bagi santri dan pengunjung.
Strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan omzet. Beberapa pendekatan yang
dapat diterapkan meliputi:
a) Penggunaan Media Sosial
Memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk dan layanan.
b) Program Loyalitas
Menerapkan program loyalitas bagi pelanggan tetap agar mereka terus berbelanja di unit
usaha pesantren.
g. Evaluasi Biaya Masuk Santri
Selanjutnya, untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang dapat diperoleh oleh Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut, perlu dilakukan evaluasi terhadap biaya peserta didik serta penerapan
berbagai strategi sebagai berikut :
Tabel 2. Rincian Biaya Daftar Ulang PAUDIQU Tahun 2025/2026
NO
RINCIAN
BIAYA
1
Biaya Pendaftaran
Rp 350.000
2
Progam dan kegiatan sekolah
Rp 750.000
3
Infaq sarana pendidikan dan pengembangan pondok
Rp 850.000
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
594
4
AB-sehat
Rp 400.000
5
SPP bulan pertama
Rp 350.000
Total Biaya Daftar Ulang
Rp 2.700.000
Catatan :
Pendaftaran daftar ulang dapat diangsur sebanyak 3x dengan ketentuan sebagai berikut :
PAUDIQU
a) Angsuran Pertama : 70% terlebih dahulu yang harus dibayarkan dari total tagihan
keseluruhan biaya daftar ulang.
b) Angsuran Kedua : 20% untuk memperkecil kekurangan dari total tagihan keseluruhan
biaya daftar ulang.
c) Angsuran ketiga : 10% untuk menutupi seluruh nya kekurangan dari total tagihan biaya
daftar ulang.
Tabel 3. Rincian Biaya Daftar Ulang TAHFIDZ DAN TAFAQQUH Tahun 2025/2026
NO
RINCIAN
BIAYA
1
Biaya Pendaftaran
Rp 500.000
2
Progam dan kegiatan sekolah
Rp 950.000
3
Infaq sarana pendidikan dan pengembangan pondok
Rp 950.000
4
AB-sehat
Rp 650.000
5
SPP bulan pertama
Rp 950.000
Total Biaya Daftar Ulang
Rp 4.000.000
Catatan :
Pendaftaran daftar ulang dapat diangsur sebanyak 3x dengan ketentuan sebagai berikut :
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
595
TAHFIDZ DAN TAFAQQUH
a) Angsuran Pertama : 70% terlebih dahulu yang harus dibayarkan dari total tagihan
keseluruhan biaya daftar ulang.
b) Angsuran Kedua : 20% untuk memperkecil kekurangan dari total tagihan keseluruhan
biaya daftar ulang.
c) Angsuran ketiga : 10% untuk menutupi seluruh nya kekurangan dari total tagihan biaya
daftar ulang.
Tabel 4. Rincian Biaya Daftar Ulang SMPIQU, SMAIQU & SMKIQU Baru Tahun 2025/2026
NO
RINCIAN
BIAYA SMP
BIAYA SMA
1
Biaya Pendaftaran
Rp 500.000
Rp 500.000
2
Infaq Perlengkapan Sekolah dan Boarding
Rp
6.700.000
Rp 6.700.000
3
Progam dan Kegiatan Sekolah
Rp
4.650.000
Rp 5.650.000
4
Infaq Sarana Pendidikan dan
Pengembangan Pondok
Rp
8.500.000
Rp 8.500.000
5
AB-Sehat (1 Tahun)
Rp 600.000
Rp 600.000
6
SPP Bulan Pertama
Rp
2.000.000
Rp 2.000.000
Total Biaya Daftar Ulang
Rp
22.950.000
Rp 23.950.000
Catatan :
Pendaftaran daftar ulang dapat diangsur sebanyak 3x dengan ketentuan sebagai berikut :
SMPIQU
a) Angsuran Pertama : 70% terlebih dahulu yang harus dibayarkan dari total tagihan
keseluruhan biaya daftar ulang.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
596
b) Angsuran Kedua : 20% untuk memperkecil kekurangan dari total tagihan keseluruhan biaya
daftar ulang.
c) Angsuran ketiga : 10% untuk menutupi seluruh nya kekurangan dari total tagihan biaya
daftar ulang.
SMAIQU/SMKIQU
a) Angsuran Pertama : 70% terlebih dahulu yang harus dibayarkan dari total tagihan
keseluruhan biaya daftar ulang.
b) Angsuran Kedua : 20% untuk memperkecil kekurangan dari total tagihan keseluruhan biaya
daftar ulang.
c) Angsuran ketiga : 10% untuk menutupi seluruh nya kekurangan dari total tagihan biaya
daftar ulang.
Dengan tabel rincian biaya santri baru tahun 2024 di atas, hal tersebut sangat memberatkan
bagi kalangan kelas menengah dan bawah. Berdasarkan rincian tersebut, calon peserta didik baru
harus membayar biaya daftar ulang yang cukup besar, belum termasuk biaya SPP bulanan dan
biaya kegiatan yang tidak terduga. Sebaiknya untuk biaya masuk ke Pondok Pesantren Al-Bahjah
Buyut dievaluasi atau dikurangi. Selain itu, perlu ada rincian biaya khusus untuk masyarakat di
sekitar pondok pesantren, seperti Desa Buyut, Desa Babadan, Desa Mayung, dan Desa Sambeng.
Hal ini penting karena masyarakat di empat desa tersebut sebagian besar memiliki mata
pencaharian sebagai petani dengan pendapatan yang rendah. Tujuannya adalah agar anak-anak di
wilayah tersebut dapat merasakan manfaat dari kehadiran Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut
serta meminimalkan terjadinya ketimpangan dan potensi permasalahan di kemudian hari.
h. Berinvestasi dengan para pengusaha
Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat bermitra dengan pengusaha lokal untuk
membangun badan usaha yang saling menguntungkan. Kerja sama ini tidak hanya memberikan
akses permodalan kepada Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut, namun juga memberikan peluang
bagi para pengusaha untuk berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakatnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengusaha dalam kegiatan perekonomian Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat menciptakan sinergi positif, meningkatkan daya saing dan
memperluas jaringan pasar. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak hanya
meningkatkan keberlanjutan keuangan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut, tetapi juga
meningkatkan kepercayaan publik terhadap sekolah tersebut. Mendorong santri untuk terlibat
dalam kegiatan wirausaha dapat menjadi salah satu upaya peningkatan pendapatan Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut. Ini termasuk memanfaatkan fasilitas dan aset yang ada untuk
menghasilkan pendapatan tambahan. Contohnya termasuk memanfaatkan lahan kosong sebagai
lahan pertanian atau peternakan, atau mengoptimalkan ruang kelas untuk kegiatan pelatihan dan
seminar yang menghasilkan pendapatan. Penting juga untuk melibatkan masyarakat setempat
dalam kegiatan investasi dan ekonomi Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut.
D. Dampak Terhadap Kesejahteraan SDM
1. Perubahan dalam indikator kesejahteraan
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
597
Perubahan dalam indikator kesejahteraan karyawan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut
merupakan topik yang penting untuk dipahami dalam konteks pengelolaan sumber daya manusia
dan peningkatan kualitas hidup karyawan. Berikut adalah ringkasan dari beberapa aspek yang
relevan berdasarkan kajian literatur yang ada.
Indikator kesejahteraan karyawan dapat mencakup berbagai aspek, antara lain:
a. Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan karyawan berperan penting dalam menentukan kesejahteraan mereka. Penelitian
menunjukkan bahwa program kesehatan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental karyawan.
b. Kondisi Ekonomi
Pendapatan yang memadai dan stabilitas finansial menjadi indikator utama kesejahteraan.
Karyawan yang merasa cukup secara finansial cenderung lebih puas dan termotivasi dalam
bekerja.
c. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang positif, termasuk hubungan interpersonal yang baik, juga
berkontribusi pada kesejahteraan karyawan. Penelitian menunjukkan bahwa suasana kerja yang
mendukung dapat meningkatkan kepuasan kerja. (Ali, 2024)
Perubahan kebijakan manajemen di Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut dapat
mempengaruhi indikator kesejahteraan karyawan. Kebijakan yang lebih transparan dan adil
dalam pengelolaan sumber daya manusia, seperti sistem kompensasi dan insentif, dapat
meningkatkan persepsi positif karyawan terhadap kesejahteraan mereka. Misalnya:
a) Sistem Kompensasi
Penyesuaian gaji dan insentif berdasarkan kinerja dapat mendorong karyawan untuk
bekerja lebih baik dan merasa dihargai.
b) Program Pengembangan
Pemberian pelatihan dan kesempatan untuk berkembang juga dapat meningkatkan
kesejahteraan karyawan dengan memberikan mereka keterampilan baru.(Sunarni, 2023)
Perubahan dalam kesejahteraan karyawan tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga
pada komunitas Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut secara keseluruhan. Kesejahteraan karyawan
yang meningkat dapat berkontribusi pada stabilitas sosial dan ekonomi di lingkungan pondok
pesantren. Penelitian menunjukkan bahwa ketika karyawan merasa sejahtera, mereka lebih
termotivasi untuk berkontribusi secara positif kepada komunitas.
Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan kesejahteraan dapat
meningkatkan rasa memiliki dan komitmen mereka terhadap organisasi. Melalui forum diskusi
atau umpan balik, manajemen dapat memahami kebutuhan dan harapan karyawan, sehingga
kebijakan yang diterapkan lebih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
598
Evaluasi berkala terhadap indikator kesejahteraan karyawan sangat penting untuk
memastikan bahwa perubahan yang dilakukan memberikan dampak positif. Dengan melakukan
survei atau wawancara, manajemen dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan
menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan.(Arafat, 2022)
2. Persepsi subjek terhadap perubahan
Persepsi responden terhadap perubahan kesejahteraan karyawan di Pondok Pesantren Al-
Bahjah Buyut mencakup berbagai aspek yang terkait dengan kondisi kerja, manajemen sumber
daya manusia dan dampak kebijakan yang diterapkan. Meskipun belum ada kajian khusus yang
secara langsung membahas Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut, namun beberapa kajian terkait
mungkin dapat memberikan wawasan yang relevan. Kebahagiaan karyawan sering kali
bergantung pada lingkungan kerja yang mendukung. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika
karyawan merasa diperlakukan secara adil dan memiliki kesempatan untuk berkembang, mereka
cenderung memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kesejahteraan mereka sendiri.
Tindakan seperti insentif berbasis kinerja dan program pelatihan dapat meningkatkan motivasi
dan kepuasan kerja. Studi lain menemukan bahwa upaya untuk mengendalikan emosi di tempat
kerja dan tingkat kelelahan dapat memengaruhi kesehatan psikologis karyawan. Ketika karyawan
merasa pendapat mereka didengarkan dan mereka dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan, mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini menunjukkan
pentingnya mekanisme partisipatif dalam pengelolaan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buyut untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai.
KESIMPULAN
Temuan Utama dan Implikasi
Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan SDM yang efektif di Pondok Pesantren Al-
Bahjah Buyut mencakup perencanaan, pelatihan, pengembangan, dan evaluasi kinerja guna
menciptakan suasana kerja yang kondusif dan harmonis. Selain itu, penyesuaian beban kerja yang
seimbang antara tugas dan pendapatan berperan penting dalam meningkatkan motivasi serta
produktivitas staf, sekaligus mengurangi stres kerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Strategi lain yang diterapkan adalah penguatan komunikasi internal antara manajemen dan staf
untuk membangun kolaborasi yang lebih baik dan mengurangi potensi konflik. Pengembangan
kompetensi juga menjadi fokus utama melalui pelatihan berkelanjutan agar SDM dapat
beradaptasi dengan perubahan serta tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks. Namun,
penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi strategi SDM,
seperti keterbatasan sumber daya, resistensi terhadap perubahan, serta perlunya kebijakan
manajemen SDM yang lebih adaptif.
Dari temuan tersebut, implikasi penting yang dapat diperkuat adalah sebagai berikut:
Pertama, strategi pengelolaan SDM yang baik akan meningkatkan kualitas pendidikan dan
reputasi pesantren, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik. Kedua, penyesuaian
beban kerja dan pendapatan dapat mengurangi turnover staf, menciptakan stabilitas dan
produktivitas kerja. Ketiga, hasil penelitian ini dapat menjadi model bagi pesantren lain dalam
mengelola SDM dengan menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi. Terakhir, dukungan
kebijakan pemerintah, seperti Dana Abadi Pesantren (DAP), sangat diperlukan untuk memperkuat
pengembangan SDM di pesantren.
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://lentera.publikasiku.id/index.php
599
Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengelola Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut dalam merumuskan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan
kesejahteraan SDM melalui penyesuaian beban kerja dan pendapatan. Sebagai saran kebijakan
terkait peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, pertama, pesantren perlu menyusun sistem
kompensasi yang lebih adil dan transparan, dengan mempertimbangkan kebutuhan dasar staf dan
kondisi ekonomi. Kedua, penting untuk memastikan keseimbangan beban kerja dengan
menghindari kelebihan tugas yang bisa menyebabkan stres dan kelelahan. Ketiga,
mengimplementasikan program pengembangan karir dan pelatihan bagi staf untuk meningkatkan
keterampilan profesional mereka. Keempat, memperkenalkan insentif berbasis kinerja untuk
meningkatkan motivasi dan rasa dihargai. Terakhir, dukungan kebijakan pemerintah, seperti
melalui Dana Abadi Pesantren (DAP), sangat penting untuk mendanai program-program
kesejahteraan SDM pesantren. Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan tenaga kerja dapat
meningkat, menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil, produktif, dan harmonisn
DAFTAR PUSTAKA
Admin Albahjah. (2024). Sejarah Berdirinya Yayasan Al-Bahjah.
Ali, Syarif Muhd. (2024). Manajemen Pengendalian Mutu Lpd Al Bahjah Cirebon.
ASCENT: Al-Bahjah Journal of Islamic Education Management, 2(1), 111.
https://doi.org/10.61553/ascent.v2i1.94
Arafat. (2022). Analisis Kesejahteraan Karyawan di Masa Covid-19 Dalam Perspektif
Ekonomi Islam(Studi Pada Hotel Grand Permata Hati Syariah Banda Aceh). Jurnal
Skripsi, 2.
Arya, Mahendra, Pradana, Wisnu, Maret, Universitas Sebelas, Susilowati, Tutik, &
Maret, Universitas Sebelas. (2024). Analisis Beban Kerja Tenaga Pendidik di SMK
Kristen 1 Surakarta Mahendra Arya Wisnu Pradana Tutik Susilowati. (3).
Erwin. (2022). Pengaruh Kesejahteraan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT Citra
Mahkota di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi. Hunatech, 1(1), 3750.
https://doi.org/10.59967/hunatech.v1i1.16
Fajryn, Dhaifina mekari. (2024). Kesejahteraan Karyawan: Pengertian, Manfaat, dan
Implementasi.
Fikri, Muhammad Aqib, & Wahyudi, Widi. (2024). Pengaruh Beban Kerja , Work Life
Balance dan Konflik Kerja Terhadap Stres Kerja ( Studi Pada Karyawan di PT
Jamkrindo Cabang Kabupaten Tangerang ). 2(4).
Karisna Mega Pasha, S. H. (2024). Apakah Perusahaan Wajib Menaikkan Gaji Tiap
Tahun?
Marlina, Winny Alna, Andriyani, Fani, & Mardiah, Fatma Poni. (2023). Pengaruh Gaji
dan Fasilitas Kesejahteraan Terhadap Produktivitas. Jurnal Ilmu Manajemen Dan
Bisnis, 14(2), 1327.
Muhammad Fauzan Novianto; Reza Lidia Sari. (2023). Faktor yang Mempengaruhi
[Analisis Strategi Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Melalui Penyesuaian Beban Kerja Dan Pendapatan Di Pondok
Pesantren Al-Bahjah Buyut]
600
Kesejahteraan Karyawan Sektor Perbankan: Sebuah Telaah Literatur. 112.
Nafiatul Munawaroh, S.H., M. .. (2023). Aturan Kenaikan Gaji Karyawan Menurut UU
Cipta Kerja.
Pluxee, Admin. (2023). Kesejahteraan Karyawan: Kunci untuk Produktivitas dan Retensi
Karyawan.
Rahayu, Andini. (2024). Review Al Bahjah Buyut Cirebon.
Rahmadani, Syahril. (2023). Analisis Beban Kerja Dalam Menentukan Jumlah Tenaga
Kerja Optimal Dengan Metode Workload Analysis (WLA) di Cv. Kober Medan.
Rais, W., & Nasor, M. (2023). Teori Organisasi Sumber Daya Manusia. Unisan Jurnal,
02(09), 110.
Salsabila, Adinda Thalia, Habibi, Muhammad, & Shiddiqi, M. Hanif Ash. (2024).
Pengaruh Reformasi Penggajian Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan. (4).
Sunarni. (2023). Pengaruh Kesejahteraan Karyawan dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan di Salah Satu Bank Konvensional di Kota Bandung. Jurnal Bisnis Dan
Manajemen West Science, 2(02), 1121. https://doi.org/10.58812/jbmws.v2i02.333
Swita, Altha. (2023). Kenaikan Gaji Karyawan Dan Cara Hitungnya.
Tiari Rahma Fani, & Yudi Ferdiana Permana. (2024). Pengaruh Beban Kerja Dan Stress
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Kelurahan Cigugur Tengah. JEMSI
(Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi), 10(4), 21792185.
https://doi.org/10.35870/jemsi.v10i4.2557