Lentera: Multidisciplinary Studies
Volume 3 Number 2, March, 2025
p- ISSN: 2987-2472 | e-ISSN: 2897-7031
https://lentera.publikasiku.id/index.php
601
PENYULUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU-IBU
DIKAMPUNG RAWAHAYU DISTRIK ULILIN KABUPATEN MERAUKE
Anita Rusianti, Lidiah Tereda Iwo, Rut Penina Somisu, Syamsidar Sinaga, Alfani
Laura Harikedua
Universitas Cenderawasih, Indonesia
anitarusianti@feb.uncen.ac.id
ABSTRAK
Belakangan, kondisi perekonomian secara umum tidak stabil dan mudah. Sebaliknya, kemajuan zaman
dan kecepatan globalisasi menuntut setiap orang untuk menjadi lebih inovatif dan mahir dalam
mengelola ekonomi keluarga mereka. Guna mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan keluarga.
Berawal dari upaya pengabdian masyarakat dengan kerjasama dosen dan masyarakat hingga
penyuluhan tentang pengelolaan ekonomi keluarga kepada ibu-ibu di Kampung Rawahayu Distrik
Ulilin Kabupaten MeraukeProgram ini diadakan di Kampung Rawahayu di Distrik Ulilin Kabupaten
Merauke dan ditujukan untuk ibu-ibu rumah tangga yang terdiri dari sepuluh hingga lima belas orang.
Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan tentang cara mengelola ekonomi keluarga dengan
menyampaikan (memaparkan) materi dan Diskusi. Materi kegiatan pengabdian dibagi menjadi tiga
yakni Membiasakan Diri Menghitung Sejak Dini, Ketika Konsumerisme Menjadi Budaya dan
Pentingnya Mengelola Keuangan Keluarga”, Tujuannya adalah untuk memberi tahu orang-orang,
terutama ibu, tentang peran mereka sebagai pelaku dan pengelola ekonomi keluarga. Mereka harus
dididik tentang pentingnya mengelola ekonomi keluarga dengan cara yang mudah untuk memenuhi
kebutuhan saat ini dan masa depan. Dengan pengabdian ini, masyarakat diharapkan mengubah cara
mereka melihat pengelolaan ekonomi keluarga dan menjadikannya lebih efektif dan efisien.
Keywords: efisien dan efektif dan Pengelolaan keuangan keluarga
Abstract
Lately, economic conditions in general have been unstable and easy. On the contrary, the advancement
of the times and the speed of globalization require everyone to be more innovative and proficient in
managing their family economy. In order to boost the economy and family welfare. Starting from
community service efforts with the cooperation of lecturers and the community to counseling on
family economic management to mothers in Rawahayu Village, Ulilin District, Merauke Regency, this
program was held in Rawahayu Village in Ulilin District, Merauke Regency and was intended for
housewives consisting of ten to fifteen people. This service is carried out in the form of counseling on
how to manage the family economy by delivering (explaining) material and discussions. The material
of the service activities is divided into three, namely Getting Used to Counting From an Early Age,
When Consumerism Becomes a Culture and the Importance of Managing Family Finance", The
purpose is to inform people, especially mothers, about their role as actors and managers of the family
economy. They should be educated on the importance of managing the family economy in an easy
way to meet current and future needs. With this service, the community is expected to change the way
they look at family economic management and make it more effective and efficient.
Keywords:, efficient effective and Family financial management
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International
PENDAHULUAN
Situasi saat ini semakin tidak menentu dan sulit akhir-akhir ini. Situasi ini diperparah oleh
kelesuhan ekonomi, ketidakpastian kebijakan, dan penurunan nilai rupiah. (Yuliastanti, Nazif,
Erpidawati, & Yanti, 2023). Karena harga kebutuhan pokok turun drastis, masalah ekonomi
[Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu-Ibu
Dikampung Rawahayu Distrik Ulilin Kabupaten Merauke]
602
https://lentera.publikasiku.id/index.php
Observasi Awal
masyarakat semakin kompleks dan berat, seperti harga cabai yang terus melonjak, harga bahan
bakar mi yang semakin mahal, dan masalah lainnya. Ketidakstabilan harga lainnya dihasilkan
oleh keadaan ini (Lestari, 2023) (Rahmizal et al., 2022). Hal ini berarti bahwa setiap orang
harus lebih hemat dan lebih pandai mengelola keuangan keluarga mereka.
Sebaliknya, dalam persaingan ekonomi yang ketat, kita harus lebih inovatif dan cerdas
untuk memanfaatkan peluang (Rahmizal et al., 2022) (Cahyati, 2022). Untuk
mengimbanginya, Kita perlu berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan
kemakmuran ekonomi dan keluarga. Banyak hal yang bisa Anda lakukan, mulai dari
membuka bisnis secara individual atau kelompok, seperti membuka bisnis di bidang
kuliner, seni, atau jasa lainnya. Karena pemerintah tidak dapat menyediakan lapangan
pekerjaan secara merata, usaha kecil menengah (UKM) harus dihargai (Dewi & Nulul,
2018). Selain itu, peningkatan jumlah penduduk menyebabkan persaingan dalam mencari
pekerjaan semakin sulit.
Belajar mengelola keuangan keluarga sangat penting untuk keluarga dan rumah tangga.
(Diansyah, Laura, & Mardiani, 2020). Manajemen Keuangan Untuk Meningkatkan
Perekonomian Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19 (Muhammad, 2020) (Diansyah et al.,
2020). Peluang baru yang dapat diandalkan juga harus dipertimbangkan saat mencari cara untuk
meningkatkan kekayaan keluarga. Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, tim pengabdian
pada masyarakat memutuskan untuk mengajukan proposal untuk melakukan kegiatan
"Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga pada Ibu-Ibu Warga Kampung Rawahayu Distrik
Ulilin Kabupaten Merauke" dengan tujuan untuk meningkatkan cara manajemen dan
pengelolaan keuangan ibu-ibu rumah tangga, terutama ibu-ibu di Kampung Ulilin, yang
berjumlah sekitar sepuluh hingga lima belas orang.
METODE PENELITIAN
Bagan rancangan berikut menunjukkan langkah-langkah yang diambil dalam
pengabdian kepada masyarakat ini.
Analisis Hasil Observasi
Kesimpulan Hasil Observasi
Identifikasi Permasalahan
ada
Tidak
Penyusulan Usul Pengabdian
[Implementasi Metode Pembelajaran Example Non Example Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis]
Vol. 3, No. 2, 2025
https://lentera.publikasiku.id/index.php
603
Bagan 1. Rencana Tahapan Pelaksanaa Pengabdian
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode pengabdian masyarakat ini akan dilakukan dengan cara :
1. Fasilitator memberikan penjelasan tentang materi yang akan dibahas serta tujuan yang
ingin dicapai.
2. Peserta diberi kesempatan oleh fasilittator untuk melakukan tanya jawab dengan
narasumber.
3. Fasilitator meminta peserta untuk berbagi pengalaman mereka dalam mengelola
ekonomi rumah tangga.
4. Fasilitator mencatat pengalaman peserta dipapan tulis, dan membahasnya bersama-
sama.
5. Fasilitator mencatat saran dari peserta di papan dan membahasnya lagi sampai solusi
terbaik diputuskan.
C. Keberlanjutan Program Pasca Kegiatan
Besar harapan tim bahwa hasil dari penyuluhan dan pendampingan ini mudah-mudahan
langkah awal Masyarakat khususnya ibu-ibu di Kampung Rawahayu Distrik Ulilin Kabupaten
Merauke untuk lebih giat dalam berusaha (lebih Termotivasi) sehingga kondisi mereka menjadi
lebih baik lagi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Kampung Rawahayu
Distrik Ulilin Kabupaten Merauke membidik para ibu-ibu rumah tangga sebagai target sasaran.
Hal tersebut atas pertimbangan kondisi pandemic yang sedang melanda saat ini, bahwa
sebaiknya menghindari kegiatan yang berkumpul dalam jumlah banyak, sehingga tim PkM
hanya mengambil ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 15 orang. Selain itu atas pertimbangan
Penerapan
Pengajuan Usul Pengabdian
Tidak
disetujui
Pelaksanaan pengabdian
Laporan Hasil Pengabdian
Penyuluhan
disetujui
[Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu-Ibu
Dikampung Rawahayu Distrik Ulilin Kabupaten Merauke]
604
https://lentera.publikasiku.id/index.php
bahwa ibu-ibulah yang lebih dominan mengatur masalah ekonomi atau keuangan keluarga dan
umumnya ibu-ibulah yang lebih sering berbagi pengalaman dengan yang satu dan lainnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa umumnya ibu-ibu di Kampung Rawahayu Distrik
Ulilin Kabupaten Merauke secara umum tidak memahami cara yang baik untuk mengelola
keuangan dan keuangan keluarga. Selama ini, mereka hanya mengeluarkan uang untuk
kebutuhan rumah tangga tanpa mempertimbangkan secara keseluruhan dan jika ada sisa untuk
membeli banyak bibit palawija, bibit tersebut malah tidak ditanam karena mereka tidak dapat
menanam semuanya. Kondisi ini tampaknya menyebabkan banyak biaya, yang tidak
menghasilkan nilai tambah tetapi justru merugikan, jika dihitung secara matematis.
Banyak hal yang perlu ditingkatkan, seperti mengurangi pengeluaran yang tidak perlu,
seperti merokok terlalu banyak yang membuat suami mereka kekurangan makanan dasar, dan
meningkatkan kontrol konsumsi, terutama setelah panen. Hubungan rumah tangga dan
hubungan suami-istri dapat terancam jika hal ini diabaikan. Akibatnya, mereka harus dapat
membedakan antara keinginan dan kebutuhan karena tidak semua keinginan harus direalisasikan
segera. Ini karena keinginan dan kebutuhan tidak pernah berbeda. Hal ini disebabkan oleh
masalah keuangan dan kenyataan bahwa hidup adalah lebih dari satu hari (Siregar, 2019). Agar
tindakan komsumsi berkonsentrasi pada hal-hal yang penting dan memang dibutuhkan, hawa
nafsu untuk berbelanja harus dihilangkan. Karena tabungan biasanya merupakan sisa uang yang
tidak dibelanjakan, selalu ada uang untuk ditabung dan diinvestasikan dalam hal-hal yang
produktif (Harahap, 2020) (Suhartatik et al., 2021).
Keluarga biasanya tidak mengawasi keuangan mereka, dan pengelolaan keuangan
biasanya lancar, dan mereka kurang menyadari keuntungan pembukuan keuangan (Wibowo,
2023) (Shifa, Amalia, Majid, & Marliyah, 2022). Meskipun sederhana, pembukuan keuangan
keluarga penting karena membuat pengeluaran lebih terarah dan terkontrol (Sari, Oktaria,
Loliyana, & Kumalasari, 2022). Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi tugas yang terlalu banyak atau tidak perlu dilakukan. Mereka bahkan dapat
mengingat hal-hal yang terlupakan. Diharapkan ini akan mencegah pemborosan yang dapat
menyebabkan hutang dan bahkan perselisihan keluarga yang tidak perlu. Sebaliknya,
diharapkan efisiensi, yang memungkinkan untuk menabung dan berinvestasi untuk
mempertahankan kemakmuran keluarga dalam jangka panjang. Agar keuangan keluarga tetap
stabil, semua anggota keluarga harus saling memahami dan bekerja sama (Choerudin et al.,
2023) (Taufik, Suhartina, & Hasnani, 2022). Sangat penting untuk memahami bahwa hidup
tidak terbatas pada hari ini atau esok akan datang. Selain itu, rejeki selalu berubah, jadi Anda
harus memiliki pengelolaan yang baik agar hidup Anda tetap aman baik sekarang maupun di
masa depan. Untuk alasan ini, kami sangat memperhatikan pembiayaan. Dari contoh di atas,
pengetahuan tentang cara mengelola keuangan pribadi dan keluarga adalah hal yang sangat
penting. Syukur-syukur akan lebih baik lagi jika dilatih secara mendalam tentang cara menjadi
keluarga yang makmur secara finansial karena memiliki perencanaan keuangan dan ekonomi
yang menguntungkan dan tabungan yang menjamin masa depan yang lebih baik.
KESIMPULAN
hasil dari penyuluhan "Penyuluhan Pengelolaan Ekonomi Keluarga pada Ibu-Ibu di
Kampung Rawahayu", Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke" menunjukkan bahwa sebagian besar
peserta penyuluhan belum pernah melakukan manajemen keuangan dan ekonomi keluarga
stabil; mereka hanya melakukan perhitungan keuangan sederhana, tanpa menggunakan prinsip-
prinsip dasar manajemen keuangan yang dapat membantu mereka mengendalikan pendapatan
[Implementasi Metode Pembelajaran Example Non Example Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMPN 2 Bengkalis]
Vol. 3, No. 2, 2025
https://lentera.publikasiku.id/index.php
605
dan pengeluaran. Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan ekonomi
keluarga membuat mereka kesulitan dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan, yang
berdampak pada ketidakteraturan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Mereka tidak tahu
banyak tentang keuangan keluarga, jadi sulit bagi mereka untuk membedakan antara apa yang
mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Selain itu, mereka lebih suka menabung di
rumah daripada di lembaga keuangan atau perbankan karena lebih mudah untuk diakses saat
dibutuhkan, tetapi dana tersebut sering dihabiskan untuk kebutuhan emosional yang boros.
Namun, mereka investasi lebih banyak dalam barang seperti ternak dan sawah sebagai cadangan
ekonomi jangka panjang. Pelatihan dan penyuluhan yang lebih khusus tentang pengelolaan
keuangan dapat memberi ibu-ibu di Kampung Rawahayu pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya mengelola keuangan keluarga mereka secara terstruktur. Akibatnya, diharapkan
mereka dapat mengontrol keuangan dengan lebih baik, membuat keputusan finansial yang lebih
cerdas, dan meningkatkan stabilitas ekonomi dan kualitas hidup keluarga.
.
DAFTAR PUSTAKA
CAHYATI, NENGSIH. (2022). Analisis Inovasi Penjualan Usaha Rumah Makan
Dalam Pemanfaatan Go-Food Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha
Rumah Makan Ayam Geprek King Di Kecamatan Sukarame). UIN RADEN
INTAN LAMPUNG.
Choerudin, Achmad, Widyaswati, Rahmatya, Warpindyastuti, Lady Diana, Khasanah,
Jana Siti Nor, Harto, Budi, Oktaviani, Nita Fauziah, Sohilauw, Muhammad Irfai,
Nugroho, Lucky, Suharsono, Judi, & Paramita, V. Santi. (2023). Literasi
Keuangan. Global Eksekutif Teknologi.
Dewi, Mutia, & Nulul, Noer Ayufika. (2018). Komunikasi partisipatif masyarakat
industri dalam mendukung branding kota Madiun. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(1),
7590.
Diansyah, Diansyah, Laura, Netty, & Mardiani, Dini. (2020). Pengelolaan Keuangan
Rumah Tangga Yang Terencana, Efektif Dan Efisien Di Desa Kiarapandak
Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Jawa Barat. Berdikari, 3(1).
Harahap, Muhammad Ikhsan. (2020). Implementasi Produk Wakaf Uang Melalui
Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus Bank CIMB Niaga Syariah).
Lestari, Inggi. (2023). PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERGABUNG DI PERUSAHAAN JAKARTA
ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2017-2022. Universitas Batanghari Jambi.
Muhammad, Ramli. (2020). Manajemen Keuangan Untuk Meningkatkan Perekonomian
Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19.
Rahmizal, Maizul, Dewi, Aminar Sutra, Hidayati, Habibatul, Handayani, Suci,
[Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu-Ibu
Dikampung Rawahayu Distrik Ulilin Kabupaten Merauke]
606
https://lentera.publikasiku.id/index.php
Yuliastuti, Winda, & Gusmainy, Venny. (2022). Penyuluhan manajemen keuangan
untuk meningkatkan perekonomian keluarga di masa pandemi Covid-19.
Sari, Pipit Novila, Oktaria, Eka Travilta, Loliyana, Rina, & Kumalasari, Netty. (2022).
Pelatihan Perencanaan Keuangan Keluarga Bagi Ibu PKK Desa Kecapi Kecamatan
Kalianda, Lampung Selatan. Jurnal Pengabdian UMKM, 1(2), 110114.
Shifa, Mutiara, Amalia, Alfi, Majid, M. Shabri Abd, & Marliyah, Marliyah. (2022).
Penggunaan mata uang dinar dan dirham sebagai solusi prediksi krisis moneter di
Indonesia. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(6), 23212338.
Siregar, Budi Gautama. (2019). Ibu rumah tangga dalam manajemen keuangan
keluarga. Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 3(2), 108118.
Suhartatik, Ani, Susilawati, C. Erna, Arini, Arini, Muljani, Ninuk, Lindawati, Tuty,
Nagel, P. Julius F., & Shanti, Shanti. (2021). Perencanaan Kesejahteraan Hari Tua
Pada Warga Kelurahan Semolowaru Kecamatan Sukolilo Surabaya. Peka: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 115.
Taufik, Muhammad, Suhartina, Suhartina, & Hasnani, Hasnani. (2022). Persepsi
masyarakat terhadap kesetaraan gender dalam keluarga. SOSIOLOGI, 5166.
Wibowo, Danny. (2023). ANALISIS KEBERLANGSUNGAN USAHA DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN BERDASARKAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH. Jurnal Ilmu
Dan Riset Akuntansi (JIRA), 12(5).
Yuliastanti, Susy, Nazif, Hazlif, Erpidawati, Erpidawati, & Yanti, Novi. (2023).
Pengelolaan Manajemen Keuangan Keluarga Di Kelurahan Seberang Palinggam
Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 2(4), 3540.