EFEKTIVITAS
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
( STUDI KASUS
DI MI TARBIYATUSSIBYAN CIKARANG )
Helwah Mufthiri Jamaludin Siti Badriyah
Universitas
Singaperbangsa Karawang, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK Seorang guru seyogyanya harus mampu memilih model
pembelajaran yang tepat bagi siswa. Penelitian terhadap siswa kelas 3 MI
TARBIYATUSSIBYAN saat pembelajaran PAI bertujuan untuk mengetahui efektivitas
metode cooperative learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAI dan gambaran hasil belajar siswa setelah dilaksanakan metode
cooperative learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action
research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab
menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana
hasil yang diinginkan dapat dicapai. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas 3 MI
TARBIYATUSSIBYAN Cikarang� cukup tinggi
setelah diterapkan metode cooperative learning. Selain dapat meningkatkan
minat belajar siswa, metode pembelajaran ini juga berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar
yang cukup signifikan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata siswa dalam
pemahaman materi adalah 66,45(58,06%), sedangkan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 80,64(83,87%). � Kata kunci: Efektivitas, pembelajaran PAI, Model Cooperative Learning �ABSTRACT A teacher should be able to choose
the right learning model for students. Research on grade 3 students at MI
TARBIYATUSSIBYAN during PAI learning aims to determine the effectiveness of
the cooperative learning method to improve student learning outcomes in PAI
subjects and a picture of student learning outcomes after implementing the
cooperative learning method. This research is action research, because the
research was conducted to solve learning problems in the classroom. This
research also includes descriptive research, because it describes how a
learning technique is applied and how the desired results can be achieved.
Based on the results of the research and discussion, it was concluded that
the learning outcomes of class 3 students at MI TARBIYATUSSIBYAN Cikarang
were quite high after implementing the cooperative learning method. Apart
from being able to increase students' interest in learning, this learning
method has also succeeded in improving student learning outcomes. The results
of this research show a significant increase in learning outcomes from cycle
I to cycle II. In cycle I the students' average score in understanding the
material was 66.45(58.06%), while in cycle II it increased to 80.64(83.87%). � Keywords: Effectiveness,
Learning Islamic religious education, Cooperative learning model�������� |
|
|
This work is
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International |
PENDAHULUAN
Setiap proses belajar
yang dilaksanakan oleh siswa akan menghasilkan hasil belajar (Suwardi & Farnisa, 2018). Di dalam proses pembelajaran, guru
sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang
besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi
oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri (Sundari, 2017). Dalam setiap mengikuti proses
pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan
mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat
membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya
dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak
optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.
Guru di MI dalam
mengajarkan pelajaran PAI berarti mengajarkan ilmu-ilmu tentang� Agama Islam, kemudian mengajarkan sikap-sikap/akhlak
yang baik menurut ajaran Agama Islam agar siswa mempunyai akhlak yang baik (Chalid, 2022). karena Pendidikan Agama Islam (PAI)
memegang peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didik.
Kurikulum PAI di sekolah bertujuan untuk membentuk generasi yang tidak hanya
cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan
ajaran Islam (Irawan, Ballianie, Efriliyanti, & Alvio, 2024).
Sebagai seorang guru
kita harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi siswa (Nuraida, 2019). Karena itu dalam memilih model
pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan
pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model
pembelajara dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar
siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode pembelajaran yang efektif sangat
diperlukan. A. Habib� (2024) Salah satu metode yang telah banyak
diteliti dan diaplikasikan dalam berbagai konteks pendidikan adalah model
pembelajaran Cooperative Learning.
Penerapan Cooperative
Learning dalam Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar kognitif, tetapi juga untuk mengembangkan aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik. Dalam ajaran Islam, pembentukan akhlak yang baik
merupakan salah satu tujuan utama pendidikan. Fitriani, D. (2021) Oleh karena itu, metode pembelajaran
yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam proses belajar mengajar
sangat diperlukan.
Pembelajaran
kooperatif merupakan metode belajar yang dilaksanakan dengan bekerja sama antar
siswa, sehingga nantinya siswa tidak semata mencapai kesuksesan secara
individual atau saling mngalahakan antar siswa (Ali, 2021; Lamusu & Duhe, 2023). Namun mereka juga bisa membantu teman
belajarnya yang berkemampuan di bawah standart minimum. Dengan demikian
tumbuhlah jiwa sosial dalam diri siswa. Uraian di bawah ini menawarkan untuk
merekonstruksi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah yang semula
memakai metode ceramah menjadi metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Dengan tujuan agar para siswa tidak merasa jenuh dalam mempelajari
PAI. Sekalipun demikian, disamping mempunyai kelebihan, pembelajaran kooperatif
juga tidak terlepas dari kelemahan. Namun kelemahannya jauh lebih bisa diatasi
atau diminimalkan (Lestari & Azzahri, 2022).
Metode Cooperative
Learning adalah kegiatan belajar mengajar dalam kelompok kecil, siswa belajar
dan bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik
pengalaman individu maupun kelompok Berbagai hasil penelitian menyimpulkan
manfaat Cooperative Learning tidak hanya menghasilkan prestasi akademik yang
lebih tinggi untuk seluruh siswa namun juga meningkatkan rasa percaya diri,
kemampuan untuk melakukan hubungan sosial serta mampu mengembangkan saling
kepercayaan sesamanya baik secara individu maupun kelompok, dan kemampuan saling
membantu dan bekerjasama antar teman.
Sudah ada beberapa
sekolah telah mulai menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Namun, implementasinya masih menghadapi
berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman guru tentang metode ini,
keterbatasan waktu, dan dukungan fasilitas yang memadai. Untuk itu, diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk mengkaji efektivitas Cooperative Learning dalam
konteks Pendidikan Agama Islam, serta strategi-strategi yang dapat digunakan
untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut �(Khosyiin & Khoiiri, 2024; Rohmah, 2010).
Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran Cooperative
Learning dalam Pendidikan Agama Islam. Secara spesifik, penelitian ini
bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh Cooperative Learning terhadap hasil
belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
Mengidentifikasi pengaruh metode ini terhadap pengembangan keterampilan sosial
peserta didik, Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan
Cooperative Learning, Menyusun rekomendasi strategi untuk mengatasi kendala
tersebut dan mengoptimalkan penerapan Cooperative Learning dalam Pendidikan
Agama Islam.
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan
metode pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam. Jadi
dapat disimpulkan tujuan model pembelajaran Cooperative Learning adalah untuk
mengetahui apakah model pembelajaran ini efektif atau tidak. Kemudian dengan
mengetahui efektivitas Cooperative Learning, para guru dapat mengaplikasika
dengan lebih percaya diri dan lebih terarah sehingga proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasakan kejenuhan ketika
belajar. Kemudian hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
bagi para pengambil kebijakan dalam menyusun kurikulum dan program pelatihan
guru.
����������������
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Fokus utama penelitian
adalah untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran Cooperative Learning
dalam meningkatkan pemahaman konsep agama Islam di kalangan siswa MI
Tarbiyatussibyan Cikarang. Cooperative Learning adalah metode pengajaran di
mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dengan berbagai tingkat kemampuan
untuk saling membantu dalam proses belajar.
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
22 Mei 2024 di MI Tarbiyatussibyan, yang berlokasi di Jl. Pilar Sukatani
Sukamantri, Desa Sukaraya, Kecamatan Bahagia, Cikarang Utara. MI
Tarbiyatussibyan merupakan sekolah swasta dengan akreditasi B yang memiliki 7
rombel belajar, 9 guru, dan 117 siswa.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan
meliputi observasi langsung, wawancara terstruktur, dan studi pustaka.
Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung interaksi dalam
pembelajaran Cooperative Learning di kelas. Wawancara dilakukan dengan wakil kepala
sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk menggali informasi lebih
mendalam. Studi pustaka digunakan untuk mendukung landasan teoritis dan
memperkaya data yang diperoleh dari lapangan.
Prosedur Pengumpulan Data
1.
Observasi Langsung Dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk mengamati dinamika
kelompok dan efektivitas metode Cooperative Learning.
2.
Wawancara
Dilaksanakan setelah observasi untuk mendapatkan pandangan dari pihak guru dan
wakil kepala sekolah mengenai penerapan dan efektivitas Cooperative Learning.
3.
Studi Pustaka Mengumpulkan dan menganalisis literatur terkait untuk memperkuat
kerangka teoritis penelitian
Keabsahan Data
Untuk memastikan keabsahan data,
penelitian ini menggunakan triangulasi metode dengan memadukan hasil observasi,
wawancara, dan studi pustaka. Triangulasi ini bertujuan untuk memperkuat
validitas hasil penelitian dengan memastikan bahwa data yang diperoleh
konsisten dan dapat dipercaya.
Analisis Data
Data yang
terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis tematik, di mana data dari
observasi, wawancara, dan studi pustaka diidentifikasi, dikategorikan, dan
dianalisis berdasarkan tema-tema utama yang terkait dengan efektivitas
Cooperative Learning dalam pembelajaran agama Islam. Analisis ini dilakukan
secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai pengaruh
Cooperative Learning terhadap pemahaman siswa.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Observasi adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap
gejala-gejala subyek yang diteliti baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi
sebenarnya maupun dalam situasi yang khusus diadakan (Masruri, Kuntoro, & Arikunto, 2016). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung. Melalui observasi secara langsung peneliti mendapatkan informasi yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan sehingga dalam melaksanakan
penelitian, peneliti dapat memperoleh data yang lebih valid karena langsung
mengadakan pengamatan di lokasi penelitian.
cara bertatap muka secara
langsung antara pewawancara dengan informan Wawancara merupakan langkah yang
diambil selanjutnya setelah observasi dilakukan. Wawancara atau interview
merupakan teknik pengumpulan data dengan. Wawancara dilakukan jika data yang diperoleh
melalui observasi kurang mendalam. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan (Sugiyono, 2005) bahwa �wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peniliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam.�
Studi pustaka merupakan
metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi
melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Dengan
permasalahan yang menjadi objek penelitian.
Menurut (Suryabrata, 2019) setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan
landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan itu. Landasan ini perlu
ditegakan agar penelitian itu mempuyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar
perbuatan caba-coba (trial and eror).
Untuk mendapatkan informasi berbagai hal diatas orang harus melakukan
penelaahan kepustakaan secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu : (a) sumber acuan
umum,� dan (b) sumber acuan khusus.
Teori-teori dan konsep-knsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan
umum, yaitu keputusan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, monograp dan
sejenisnya.
Sedangkan menurut Ibrahim� (2023) menyatakan bahwa studi kepustakaan yaitu metod riset yang menggunakan
berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk
meneliti, mengurangi dan menjelaskan secara komperhensif berbagai aspek
individu, kelompok, suatu program organisasi atau peristiwa sistematis.
Dari penjelasan diatas penulis mengumpulkan data dari riset pustaka
melalui buku-buku kehumasan/public relation dan narasumber yang relevan� yang
berkaitan deng permasalahan.
A.
Waktu Observasi, Lokasi Pelaksanaan, Objek Observasi
a.
Waktu Observasi
Observasi di MI
Tarbiyatussibyan Cikarang Utara ini dilakukan pada:
�Hari, tanggal � :
Rabu, 22 Mei 2024
Waktu ������������ : 09.00 � 10.15
Tempat ���������� : MI Tarbiyatussibyan Jl. Pilar
Sukatani sukamantri Ds. Sukaraya kec. Bahagia.
Narasumber ��� : Yuda Raska dan Hasbullah.
b.
Lokasi Pelaksanaan
1. Gambaran Umum
Lokasi
Penelitian lapangan ini dilaksanakan di MI TARBIYATUSSIBYAN Kec. Cikarang
Utara. Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Mei 2024 pada semester
genap tahun pelajaran 2023/2024.
MI
TARBIYATUSSIBYAN terletak di tengah kota Cikarang, tepatnya di Jl. Pilar
Sukatani sukamantri Ds. Sukaraya kec. Bahagia. Berdiri tahun 1969 dengan nama
MDTA TARBIYATUSSIBYAN, kemudian berubah menjadi MI TARBIYATUSSIBYAN, dipimpin
oleh kepala sekolah Hj. Manis Kiptiawati Adha, S.Pd.I dan memiliki guru-guru
pengajar yang terdiri dari Guru ASN yang di angkat oleh pemerintah, honor jasa
tenaga kerja (jastek) pemerintah Kab. Bekasi ataupun honor sekolah.
2.
Karakteristik MI TARBIYATUSSIBYAN
a. Peserta Didik
Peserta
didik yang ada di MI TARBUYATUSSIBYAN umumnya berasal dari wilayah Ds. Desa Sukaraya, perumahan Puri nirwana, perumahan BKI, dan perumahan
lainnya.
b. Pendidik
Pendidik
di MI Tarbiyatussibyan rata-rata usia produktif dengan kualifikai sarjana (S1)
sudah mencapai 80%. Pendidik yang sudah tersertifikasi 10% dan mereka bertempat
tinggal sekitar Cikarang utara.
c. Sarana Prasarana
luas
tanah MI Tarbiyatussibyan mencapai 1000 m2. yang didalamnya terdapat
bangunan ruang belajar 7 ruang, kantor 1 ruang, perpustakaan 1 ruang, gudang 1
ruang, wc peserta didik 4 ruang, dan wc guru 1 ruang
3. Profil Sekolah
1. |
Nama sekolah |
MI TARBIYATUSSIBYAN |
2. |
Nomer induk sekolah |
- |
3. |
Nomer statistic |
- |
4. |
NPSN |
- |
5. |
Provinsi |
Jawa Barat |
6. |
Otonomi daerah |
Bekasi |
7. |
Kecamatan |
Karang Bahagia |
8. |
Desa / kelurahan |
Sukaraya |
9. |
Status |
Swasta |
10. |
Akreditasi |
B |
11. |
Kegiatan belajar |
Pagi |
12. |
Rombel belajar |
7 |
13. |
Jumlah guru |
9 orang |
14. |
Ops |
1 orang |
15. |
Penjaga |
1 orang |
16. |
Jumlah siswa |
117 orang |
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan suatu pengamatan secara langsung di lingkungan satuan Pendidikan yang
tujuannya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
Objek observasi pada
penelitian ini adalah siswa MI Tarbiyatussibyan Cikarang Utara. Disini kami
melakukan penelitian tentang Efektivitas model
pembelajaran Cooperative Learning Pada Pembelajaran Agama Islam, apakah model
pembelajaran Cooperative learning efektif atau tidak pada sekolah MI dengan
cara melakukan wawancara kepada wakil kepala sekolah dan guru PAI. Selain itu
juga pengamatan yang dilakukan kepada siswa MI Tarbiyatussibyan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari observasi
langsung, wawancara dengan pihak sekolah, dan studi pustaka, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning di MI Tarbiyatussibyan
Cikarang sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep agama Islam di
kalangan siswa. Model ini terbukti memfasilitasi siswa dalam melatih
kekompakan, memperkuat kerja sama antar anggota kelompok, serta menjadikan
pembelajaran agama Islam lebih menyenangkan dan menarik.
Justifikasi peneliti didasarkan pada observasi yang menunjukkan bahwa siswa
lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran saat menggunakan model
Cooperative Learning. Hasil wawancara dengan guru dan wakil kepala sekolah juga
mengkonfirmasi bahwa model ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan
keterampilan sosial siswa dan pemahaman materi pelajaran. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa model Cooperative Learning efektif dalam konteks
pembelajaran agama Islam di MI Tarbiyatussibyan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ismun. (2021).
Pembelajaran Kooperatif (Cooperativelearning) Dalam Pengajaran Pendidikan Agama
Islam. Jurnal Mubtadiin, 7(01), 247�264.
Chalid, Aiman Mastur.
(2022). Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Membina Akhlak Siswa Kelas 6 Di MI
Al-Ihsan Cipete Selatan. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fitriani, Desnita, &
Dewi, Dinie Anggraeni. (2021). Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam
pengimplementasian pendidikan karakter. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2),
489�499.
Habib, Ahmad, & Haris,
Irham Abdul. (2024). Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam
Pendidikan Agama Islam. An Najah (Jurnal Pendidikan Islam Dan Sosial
Keagamaan), 3(3), 16�20.
Ibrahim, Muhammad Buchori,
Sari, Fifian Permata, Kharisma, Lalu Puji Indra, Kertati, Indra, Artawan, Putu,
Sudipa, I. Gede Iwan, Simanihuruk, Peran, Rusmayadi, Gusti, Nursanty, Eko,
& Lolang, Enos. (2023). Metode Penelitian Berbagai Bidang Keilmuan
(Panduan & Referensi). PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Irawan, Bambang,
Ballianie, Novia, Efriliyanti, Lia, & Alvio, Wira. (2024). PENANAMAN
NILAI-NILAI KARAKTER ISLAM DALAM KURIKULUM Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Jurnal
Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati, 5(1), 225�232.
Khosyiin, Muhammad Imam,
& Khoiiri, Moch Yaziidul. (2024). Penerapan Teknologi Digital dalam
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pada Pendidikan Islam. Sasana: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 3(1), 137�142.
Lamusu, Zulkifli, &
Duhe, Edy Putra Dharma. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap
Hasil Belajar Teknik Kata Karate Pada Mahasiswa. Jambura Sports Coaching
Academic Journal, 2(2), 125�139.
Lestari, Eka, &
Azzahri, Fatimah. (2022). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Pada
Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Invention: Journal Research and Education
Studies, 84�95.
Masruri, Anis, Kuntoro,
Sodiq A., & Arikunto, Suharsimi. (2016). Pengembangan kompetensi dan
pendidikan berkelanjutan pustakawan PTAIN: Studi kasus di Perpustakaan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan
Aplikasi, 4(1), 1�14.
Nuraida, Dede. (2019).
Peran guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses
pembelajaran. Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(1),
51�60.
Rohmah, Mamah Siti.
(2010). Pendidikan agama Islam dalam setting pendidikan inklusi.
Sugiyono, Agus. (2005).
Pemanfaatan Biofuel dalam Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang. Seminar
Teknologi Untuk Negeri, 78�86.
Sundari, Faulina. (2017). Peran
guru sebagai pembelajar dalam memotivasi peserta didik usia sd.
Suryabrata, Ika Alifa.
(2019). Hubungan Asupan Nutrien dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi
Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran UIN Jakarta Tahun Akademik 2018/2019.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-FK.
Suwardi, Imam, &
Farnisa, Ririn. (2018). Hubungan peran guru dalam proses pembelajaran terhadap
prestasi belajar siswa. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(2),
181�202.