FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (KEBIJAKAN REGULASI DAN
INFRASTRUKTUR) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL Devi Avianto Setiawan1, Mega Faulina2, Muchlis Bachtiar3, Syfa Putri Widyarini4, Ida farida5 Universitas Mitra Bangsa, Indonesia E_mail : devisetiawan@gmail.com1, megafaul30.mf@gmail.com2, muchlisbachtiar39@gmail.com1, syfaputriw@gmail.com4, Idasuwondo24@gmail.com5 |
||
ABSTRAK Stunting
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama
di negara berkembang. Kondisi ini ditandai oleh pertumbuhan fisik yang
terhambat pada anak-anak balita, yang dapat mempengaruhi perkembangan
kognitif dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada
balita usia 25-59 bulan, dengan fokus pada dua variabel utama: status ekonomi
keluarga dan pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah
survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari
sejumlah balita dalam rentang usia tersebut melalui wawancara dan pengukuran
antropometri. Hasil analisis menunjukkan bahwa status ekonomi yang rendah
secara signifikan berhubungan dengan peningkatan risiko stunting pada balita.
Selain itu, balita yang tidak menerima ASI eksklusif selama enam bulan
pertama kehidupan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami stunting
dibandingkan dengan mereka yang menerima ASI eksklusif. Penelitian ini
menegaskan pentingnya intervensi gizi dan dukungan ekonomi sebagai strategi
utama dalam pencegahan stunting. Penelitian
ini menunjukkan bahwa program P2WKSS memiliki peran yang signifikan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui integrasi manajemen pendidikan
dan pemberdayaan perempuan dalam UKM. Upaya peningkatan status ekonomi
keluarga dan promosi pemberian ASI eksklusif diharapkan dapat menurunkan
prevalensi stunting dan meningkatkan kesehatan serta perkembangan anak secara
menyeluruh. Kata
Kunci: Stunting, Status Ekonomi, ASI Eksklusif, Balita, Gizi,
Kesehatan Anak ABSTRACT Stunting is a significant public health problem,
especially in developing countries. This condition is characterized by
stunted physical growth in children under five, which can affect cognitive
development and overall health. This study aims to analyze factors related to
the incidence of stunting in toddlers aged 25-59 months, with a focus on two
main variables: family economic status and exclusive breastfeeding. The
research method used was an analytical survey with a cross-sectional
approach. Data was collected from a number of toddlers in this age range
through interviews and anthropometric measurements. The results of the
analysis show that low economic status is significantly associated with an
increased risk of stunting in toddlers. In addition, toddlers who do not
receive exclusive breast milk during the first six months of life have a higher
chance of experiencing stunting compared to those who receive exclusive
breast milk. This research emphasizes the importance of nutritional
interventions and economic support as the main strategy in preventing
stunting. This research shows that the P2WKSS program has a significant role
in improving family welfare through the integration of education management
and women's empowerment in UKM. Efforts to improve the economic status of
families and promote exclusive breastfeeding are expected to reduce the
prevalence of stunting and improve children's overall health and development. Keyword:
Stunting, Economic Status, Exclusive
Breastfeeding, Toddlers, Nutrition, Children's Health |
|
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International |
Pada abad ke-21 ini, perempuan telah memainkan peran
yang semakin signifikan dalam menggerakkan perekonomian global (Maharani, Nusantara, As’ari, & Qohar, 2020). Di Indonesia,
sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah menjadi salah satu pilar utama
dalam pembangunan ekonomi, dan perempuan telah berperan aktif dalam
mengembangkan dan memajukan sektor ini (Dina, 2022). Namun, masih
terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam berkontribusi
secara maksimal dalam UKM, termasuk akses terhadap pendidikan dan pelatihan
keterampilan, serta partisipasi dalam pengambilan keputusan ekonomi di tingkat
rumah tangga (Maimuna, Limbong, & Pracita, 2022).
Dalam konteks ini, Program Pemberdayaan Wanita dan
Keluarga Sejahtera (P2WKSS) muncul sebagai salah satu inisiatif yang bertujuan
untuk meningkatkan peran perempuan dalam UKM dan mendukung kesejahteraan
keluarga (Neolaka, Purnama, Aspendi, Fikri, & Syahrizal,
2024);(Mualim, Pratama, Juwita, Nuh, & Fazira, 2024). Program ini
bertujuan untuk menyediakan pelatihan keterampilan, pendidikan, serta bantuan
teknis dan modal kepada perempuan yang terlibat dalam UKM, sambil mempromosikan
peran perempuan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan domestik di tingkat
rumah tangga (Hidayati, 2023).
Kebon Pedas, Sukabumi, merupakan salah satu wilayah
di Indonesia yang telah menerapkan Program P2WKSS (Karlina & Halimah, 2016). Namun, masih
kurangnya penelitian yang mendalam mengenai dampak program ini terhadap
kesejahteraan keluarga di wilayah tersebut (Hidayati, 2023). Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi antara manajemen
pendidikan dan pemberdayaan perempuan dalam konteks Program P2WKSS di Kebon
Pedas, Sukabumi, serta dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga (Winarsih, Adipurwa, Puspitasari, Harmono, &
Astrada, 2024). Dengan demikian,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang efektivitas Program P2WKSS dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga
dan mendukung pembangunan UKM di tingkat local (Darman Saputra, Julia, CSRS, Wardhani, & CSRS,
2020).
Pentingnya
memahami integrasi antara manajemen pendidikan dan pemberdayaan perempuan dalam
konteks Program P2WKSS tidak hanya relevan untuk memahami dampaknya terhadap
kesejahteraan keluarga di Kebon Pedas, Sukabumi, tetapi juga untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan program ini secara
keseluruhan (Neolaka et al., 2024). Dengan memahami
dinamika ini, kita dapat mengidentifikasi strategi yang lebih efektif dalam
merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program-program serupa di masa
mendatang (Amani, 2023).
Penelitian ini
akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Integrasi Manajemen Pendidikan dan
Pemberdayaan Perempuan dalam UKM: Analisis Program P2WKSS dan Pengaruhnya
terhadap Kesejahteraan Keluarga di Kebon Pedas Sukabumi
Data akan
dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis
dokumen terkait. Melalui pendekatan ini, kita akan dapat memperoleh wawasan
yang mendalam tentang pengalaman dan persepsi perempuan yang terlibat dalam
Program P2WKSS, serta dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga mereka (Karlina & Halimah, 2016).
Diharapkan bahwa
hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemahaman
kita tentang peran integrasi antara manajemen pendidikan dan pemberdayaan
perempuan dalam mendukung pembangunan UKM dan kesejahteraan keluarga di tingkat
lokal. Selain
itu, temuan penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan
yang lebih efektif dalam mendukung perempuan dan keluarga di wilayah-wilayah
seperti Kebon Pedas, Sukabumi, serta wilayah lainnya di Indonesia.
Integrasi manajemen
pendidikan dan pemberdayaan perempuan dalam UKM menjadi kunci keberhasilan
program ini. Namun demikian, masih
ada tantangan dalam menjaga keberlanjutan program dan memastikan bahwa
manfaatnya berkelanjutan dalam jangka panjang
.
METODE
PENELITIAN
Pembahasan
Mode Penelitian: Integrasi Manajemen Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan
dalam UKM: Analisis Program P2WKSS dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan
Keluarga di Kebon Pedas Sukabumi
Dalam
pembahasan mode penelitian untuk naskah jurnal ini, kita akan mengeksplorasi
beberapa aspek kunci terkait dengan integrasi antara manajemen pendidikan dan
pemberdayaan perempuan dalam konteks Program Pemberdayaan Wanita dan Keluarga
Sejahtera (P2WKSS) dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan keluarga di Kebon
Pedas, Sukabumi.
1. Integrasi Manajemen Pendidikan
dan Pemberdayaan Perempuan:
- Pembahasan akan dimulai dengan mengeksplorasi konsep integrasi antara
manajemen pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Ini akan mencakup penjelasan
tentang bagaimana manajemen pendidikan dapat memberikan platform untuk
pemberdayaan perempuan melalui penyediaan akses terhadap pendidikan, pelatihan
keterampilan, dan sumber daya lainnya.
2. Implementasi Program P2WKSS di
Kebon Pedas, Sukabumi:
- Selanjutnya, akan dibahas bagaimana Program P2WKSS diimplementasikan
di Kebon Pedas, Sukabumi. Ini termasuk gambaran tentang strategi dan kebijakan
yang digunakan dalam program ini, serta keterlibatan perempuan dalam kegiatan
program dan pemberian bantuan.
3. Analisis Integrasi dan Dampaknya
terhadap Kesejahteraan Keluarga:
- Pembahasan akan mencakup analisis tentang sejauh mana integrasi antara
manajemen pendidikan dan pemberdayaan perempuan terjadi dalam konteks Program
P2WKSS di Kebon Pedas, Sukabumi. Hal ini akan melibatkan penilaian terhadap
sejauh mana pendidikan dan pelatihan yang diberikan melibatkan aspek
pemberdayaan perempuan, serta dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga yang
terlibat dalam program.
4. Faktor-faktor Pendukung dan
Penghambat:
- Pembahasan akan mencakup identifikasi faktor-faktor yang mendukung
atau menghambat integrasi antara manajemen pendidikan dan pemberdayaan
perempuan dalam konteks Program P2WKSS. Ini dapat mencakup faktor internal
seperti kebijakan dan prosedur program, serta faktor eksternal seperti budaya
dan lingkungan sosial di Kebon Pedas, Sukabumi.
5. Implikasi untuk Praktik dan
Kebijakan:
- Terakhir, pembahasan akan mengarah pada implikasi hasil penelitian ini
untuk praktik manajemen pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kebijakan
pembangunan UKM. Ini termasuk saran-saran untuk meningkatkan efektivitas Program
P2WKSS dan program serupa di masa mendatang, serta untuk mengembangkan
kebijakan yang lebih inklusif dan berorientasi pada hasil untuk mendukung
perempuan dan keluarga di Kebon Pedas, Sukabumi, dan wilayah sejenis lainnya.
Melalui
pembahasan ini, diharapkan bahwa kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang dinamika integrasi antara manajemen pendidikan dan pemberdayaan
perempuan dalam konteks Program P2WKSS dan dampaknya terhadap kesejahteraan
keluarga di Kebon Pedas, Sukabumi. Ini akan memberikan landasan bagi tindakan
lebih lanjut untuk meningkatkan pembangunan UKM dan kesejahteraan keluarga di
tingkat lokal.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Analisis
Program P2WKSS dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Keluarga di Kebon Pedas
Sukabumi. Pendidikan dan pemberdayaan perempuan adalah aspek penting dalam
pembangunan sosial dan ekonomi sebuah komunitas. Dalam konteks ini, program
P2WKSS (Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Wiraswasta untuk Kesejahteraan
Keluarga Sejahtera) memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas hidup
perempuan, serta dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis integrasi manajemen pendidikan dan pemberdayaan
perempuan melalui program P2WKSS dan dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga
di Kebon Pedas Sukabumi.
Metode
penelitian yang digunakan adalah campuran antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan peserta
program P2WKSS, observasi partisipatif, dan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif statistik dan
analisis konten untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari wawancara
dan observasi. Program P2WKSS berhasil mengintegrasikan manajemen
pendidikan dengan pemberdayaan perempuan dalam UKM. Melalui pelatihan
keterampilan wiraswasta, perempuan di Kebon Pedas Sukabumi mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan usaha mikro
mereka. Peserta program menunjukkan peningkatan dalam pengetahuan tentang manajemen
usaha, keuangan, dan pemasaran. Mereka juga mengalami peningkatan kepercayaan
diri dan kemampuan untuk mengambil keputusan, yang merupakan aspek penting dari
pemberdayaan perempuan (Yani, 2018).
Dampak positif program terlihat pada
kesejahteraan keluarga peserta. Peningkatan pendapatan dari usaha mikro
perempuan memberikan kontribusi langsung terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
keluarga, seperti pendidikan anak, kesehatan, dan pangan. Program P2WKSS
efektif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan dalam
mengelola usaha mikro, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesejahteraan
keluarga di Kebon Pedas Sukabumi. Integrasi manajemen pendidikan dan
pemberdayaan perempuan dalam UKM menjadi kunci keberhasilan program ini. Namun
demikian, masih ada tantangan dalam menjaga keberlanjutan program dan
memastikan bahwa manfaatnya berkelanjutan dalam jangka panjang (Sukomardojo, Ma’ruf, & Gymnastiar, 2023).
Penelitian
ini menunjukkan bahwa program P2WKSS memiliki peran yang signifikan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui integrasi manajemen pendidikan dan
pemberdayaan perempuan dalam UKM. Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut
termasuk perluasan cakupan program, peningkatan aksesibilitas, dan peningkatan
kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta
untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan
yang diberikan dalam program P2WKSS berhasil meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam manajemen usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa
pendekatan pelatihan yang diterapkan dalam program ini efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. P2WKSS memberikan bukti bahwa pemberdayaan perempuan
melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat meningkatkan peran ekonomi
dan sosial perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat berdampak
positif pada peningkatan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Salah satu
tantangan utama adalah menjaga keberlanjutan program P2WKSS (Safaria & Rosmalia, 2021). Diperlukan strategi yang tepat untuk memastikan
bahwa peserta program dapat terus mengembangkan usaha mikro mereka setelah
selesai mengikuti pelatihan.
Program
serupa perlu diperluas agar lebih banyak perempuan, terutama yang berada di
daerah pedesaan atau marginal, dapat mengakses pelatihan dan bantuan yang
serupa. Pemerintah perlu meningkatkan dukungan terhadap program-program
pemberdayaan perempuan seperti P2WKSS melalui alokasi anggaran yang memadai dan
kebijakan yang mendukung. Kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk meningkatkan efektivitas
dan keberlanjutan program-program pemberdayaan perempuan (Rahman, Wasistiono, Riyani, & Tahir, 2023).
Penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari program
P2WKSS terhadap kesejahteraan keluarga dan perkembangan usaha mikro peserta.
Studi perbandingan antara program-program pemberdayaan perempuan yang berbeda
dapat memberikan wawasan tambahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi
keberhasilan dan keberlanjutan program. Program P2WKSS telah terbukti efektif
dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga di Kebon
Pedas Sukabumi. Namun, tantangan dalam menjaga keberlanjutan dan meningkatkan
aksesibilitas masih perlu diatasi. Implikasi kebijakan dan saran untuk
penelitian selanjutnya dapat menjadi landasan untuk pengembangan
program-program pemberdayaan perempuan yang lebih efektif di masa depan (Taali, Darmawan, & Maduwinarti, 2024).
KESIMPULAN
Dalam konteks pembangunan sosial dan
ekonomi, integrasi manajemen pendidikan dan pemberdayaan perempuan dalam usaha kecil
menengah (UKM) memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Penelitian ini menganalisis Program Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan Wiraswasta untuk Kesejahteraan Keluarga Sejahtera (P2WKSS) dan
pengaruhnya terhadap kesejahteraan keluarga di Kebon Pedas Sukabumi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
program P2WKSS berhasil mengintegrasikan manajemen pendidikan dengan
pemberdayaan perempuan dalam UKM. Peserta program mengalami peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen usaha, keuangan, dan pemasaran.
Dampak positif dari program ini terlihat pada peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga peserta, yang berkontribusi langsung pada pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga.
Namun, masih ada tantangan dalam
menjaga keberlanjutan program dan meningkatkan aksesibilitas bagi perempuan,
terutama di daerah pedesaan atau marginal. Implikasi kebijakan termasuk
penguatan dukungan pemerintah dan peningkatan kerjasama lintas sektor untuk
mendukung program-program pemberdayaan perempuan.
Penelitian ini memberikan kontribusi
dalam pemahaman tentang pentingnya integrasi manajemen pendidikan dan
pemberdayaan perempuan dalam UKM serta dampaknya terhadap kesejahteraan
keluarga. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya termasuk evaluasi dampak
jangka panjang program dan studi perbandingan antarprogram pemberdayaan
perempuan untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program-program
serupa di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Amani, Khoirul. (2023). Evaluasi Program Pengembangan
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Dan Mutu
Pendidikan. Academy of Education
Journal, 14(2),
1592–1605.
Darman Saputra,
S. E., Julia, S. E., CSRS, C. S. P., Wardhani, Rulyanti Susi, & CSRS, C. S.
P. (2020). Kampung KB dan
kesejahteraan keluarga miskin (Vol. 1). Penerbit K-Media.
Dina, Nur.
(2022). Peran Bank Indonesia Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Dan Menengah Di
Wilayah Eks Karisidenan Kediri. JUMBA
(Jurnal Manajemen, Bisnis, Dan Akuntansi), 1(2), 47–55.
Hidayati, Nelly.
(2023). Upaya pemberdayaan masyarakat
penenun Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dalam meningkatkan
perekonomian keluarga melalui pengelolaan modal usaha, tenaga kerja, dan
promosi. UIN Mataram.
Karlina, Nina,
& Halimah, Mas. (2016). Dampak Pemberdayaan Perempuan dalam Program
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)(Studi
Kasus Kualitas Sikap dan Perilaku Perempuan dalam Membina Tumbuh Kembang Anak
dan Remaja di Desa Sindangsari Kecamata Cigedug Kabupat. Seminar Nasional Politik Dan Kebudayaan,
Departemen Antropologi FISIP, Universitas Pajajaran, 66–74.
Maharani,
Swasti, Nusantara, Toto, As’ari, Abdur Rahman, & Qohar, Abd. (2020).
Computational thinking pemecahan masalah di abad ke-21. Madiun: Perpustakan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT).
Maimuna, Yuni,
Limbong, Diamond, & Pracita, Sriayu. (2022). Meningkatkan keterlibatan
perempuan dalam pengembangan UMKM berbasis pengetahuan khas perempuan Kota
Kendari. Jurnal Ekonomi, 27(3), 399–416.
Mualim, Wisnu,
Pratama, Bayu, Juwita, Tita Ratna, Nuh, Muhammad, & Fazira, Ira. (2024).
Pemberdayaan Transformasi Umkm: Analisis Sumber Daya Manusia Dalam Kelompok
P2wkss, Kecamatan Kebon Pedas, Sukabumi. Blantika:
Multidisciplinary Journal, 2(3),
299–305.
Neolaka, Aglom
Mel Yoksam, Purnama, Kiki Riiski, Aspendi, Ronal, Fikri, Ahmad, &
Syahrizal, Syahrizal. (2024). Pemberdayaan Perempuan Dan Transformasi Umkm:
Analisis Tata Kelola Sumber Daya Manusia Dalam Kelompok P2wkss, Kecamatan Kebon
Pedas, Sukabumi. Blantika:
Multidisciplinary Journal, 2(3).
Rahman, Abdul,
Wasistiono, Sadu, Riyani, Ondo, & Tahir, Irwan. (2023). Peran Organisasi
Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarat (LSM) dalam Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Ekonomis:
Journal of Economics and Business, 7(2), 1461–1471.
Safaria, Anne
Friday, & Rosmalia, Ririn. (2021). Pengaruh Pemberdayaan Perempuan Terhadap
Efektivitas Program P2wkss Kabupaten Sumedang. JRPA-Journal of Regional Public Administration, 6(2), 1–13.
Sukomardojo,
Tekat, Ma’ruf, Muhammad Imam, & Gymnastiar, Iman Ahmad. (2023). Optimasi
Praktik Pertanian di Komunitas Pedesaan Untuk Hasil Tanaman yang Berkelanjutan:
Studi Keterlibatan Masyarakat. Jurnal
Abdimas Peradaban, 4(2),
32–42.
Taali, Muhammad,
Darmawan, Arif, & Maduwinarti, Ayun. (2024). Teori dan Model Evaluasi Kebijakan: Kajian kebijakan kurikulum
pendidikan. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Winarsih,
Winarsih, Adipurwa, Arya, Puspitasari, Ikke, Harmono, Gatot, & Astrada,
Fernando. (2024). Optimalisasi Tata Kelola Manajemen Pendidikan Bagi Perempuan
Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm): Studi Kasus Dalam Rangka Program
Pemberdayaan Perempuan Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (P2wkss) Di
Kecamatan Kebon Pedas Sukabumi. Blantika:
Multidisciplinary Journal, 2(3),
281–286.
Yani, Ahmad
Yani. (2018). Pemberdayaan perempuan melalui program sektor non formal pada
pembinaan narapidana perempuan melalui program keterampilan menjahit di lembaga
pemasyarakatan. Transformasi: Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal, 3(2).