https://lentera.publikasiku.id/index.php/ln/
1
Jurnal Lentera: Kajian Multidisiplin Ilmu
Volume 1 Number 01, Desember, 2022
p- xxxx-xxxx- e-ISSN xxxx-xxxx
PERAN AKREDITASI DALAM MENARIK MINAT MAHASISWA
MEMILIH PROGRAM STUDI DI IAI BUNGA BANGSA
CIREBON
Ahmad Fauzi
1
, Arief Firmansyah
2
, Cindy Yulinar Pratiwi
3
, Hilmi
Hermawati
4
, Meliyana
5
,Taufik Ridwan
6
IAI Bunga Bangsa Cirebon, Indonesia
E-mail: afdzilfau[email protected]
1
2
,
3
, hhermawati0[email protected]
4
,
meliyana1009@gmail.com
5
6
INFO ARTIKEL
Diterima:
25 November 2022
Direvisi:
27 November 2022
Disetujui:
4 Desember 2022
ABSTRAK
Banyak institusi di Cirebon telah membuka kelas karyawan sebagai
tanggapan atas permintaan pasar karena pendaftaran di kelas reguler
dan kelas karyawan kira-kira setara dengan 40% hingga 45% dari
semua siswa setiap tahun ajaran baru. Ketika kelas karyawan baru
dibuat, Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan tinggi lainnya
harus mempertimbangkan lebih dari sekadar pendapatan atau bisnis,
mereka juga perlu mempertimbangkan kualitas lulusan dan efisiensi
proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode ini. Jenis
penelitian deskriptif kualitatif adalah yang penulis gunakan. Hasil
penelitian menunjukkan 26,67% mahasiswa reguler mengangkat
akreditasi sebagai alasan mereka memilih berkuliah di IAI Bunga
Bangsa Cirebon dan 36% mahasiswa karyawan mengangkat akreditasi
sebagai alas an mereka memilih berkuliah di IAI Bunga Bangsa
Cirebon.
Kata kunci: Akreditasi; IAI Bunga Bangsa; Minat
Mahasiswa
ABSTRACT
Many institutions in Cirebon have opened employee classes in response
to market demand as enrollment in regular classes and employee
classes is approximately equivalent to 40% to 45% of all students each
new school year. When a new employee class is created, universities or
other institutions of higher learning must consider more than just
income or business; they also need to consider the quality of graduates
and the efficiency of the teaching and learning process. This research
uses this method. This type of qualitative descriptive research is what
the author uses. The results showed that 26.67% of regular students
chose accreditation as their reason for choosing to study at IAI Bunga
Bangsa Cirebon and 36% of employee students chose accreditation as
their reason for choosing to study at IAI Bunga Bangsa Cirebon.
Keywords: Accreditation; IAI Bunga Bangsa; Student Interest
Vol. 1, No. 1, 2022
2
Ahmad Fauzi, Arief Firmansyah, Cindy Yulinar Pratiwi, Hilmi
Hermawati, Meliyana,Taufik Ridwan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International
PENDAHULUAN
“Mengamati keadaan ekonomi mereka yang semakin sulit memenuhi
kebutuhan dasar sebagai akibat dari kenaikan harga barang-barang dagangan. Hal
ini jelas berdampak pada pemenuhan kebutuhan lainnya, seperti memastikan
bahwa anak-anak menerima pendidikan yang memuaskan dari sekolah dasar
hingga perguruan tinggi, serta mempengaruhi masyarakat yang ada.”
“Mereka yang memperoleh upah minimum sesuai Keputusan Nomor:
880/XI/2017 tentang UMK 2018 tertanggal 1 Januari 2018 dan memiliki dua anak
mungkin merasa kesulitan untuk menghidupi keluarga mereka hingga sekolah
menengah, terutama jika mereka ingin masuk perguruan tinggi sehingga anak-
anak mereka dapat mengejar berbagai karir setelah sekolah menengah.”
“Namun bagi mereka yang berasal dari keluarga sederhana dan cenderung
ekonomi pas-pasan, faktor sosial ekonomi juga menjadi pertimbangan untuk
melanjutkan pendidikan tinggi atau hanya sampai SMA (Lai, 2014). Bajada,
Christopher., Rowan Trayler. (2016) Namun, bagi mereka yang tergolong
keluarga cukup mapan, masuk perguruan tinggi bukanlah masalah yang sulit bagi
mereka; mereka tinggal memilih Perguruan Tinggi mana yang baik dari segi
kualitas dan mampu memberikan ilmu bagi anak-anaknya (Hemsley-Brown,
2015) Rowan Trayler. (2016).”
“Sebagian dari mereka tentu lebih memilih bekerja sambil menabung agar
bisa kuliah karena tidak mampu membiayainya dengan uang orang tua. Mereka
akan mencari perguruan tinggi alternatif yang menyediakan kelas di malam hari
atau di akhir pekan jika mereka sudah memiliki tabungan karena mereka tidak
dapat belajar secara teratur di pagi hari seperti mahasiswa pada umumnya karena
mereka bekerja dari Senin sampai Jumat dan bahkan ada yang sampai Sabtu dari
jam 8 pagi sampai jam 5 sore.”
“Banyak institusi di Cirebon telah membuka kelas karyawan sebagai
tanggapan atas permintaan pasar karena pendaftaran di kelas reguler dan kelas
karyawan kira-kira setara dengan 40% hingga 45% dari semua siswa setiap tahun
ajaran baru. Ketika kelas karyawan baru dibuat, Perguruan Tinggi atau lembaga
pendidikan tinggi lainnya harus mempertimbangkan lebih dari sekadar pendapatan
atau bisnis; mereka juga perlu mempertimbangkan kualitas lulusan dan efisiensi
proses belajar mengajar.”
“Meski ada beberapa beasiswa yang tersedia, ternyata dunia pendidikan
bukanlah lembaga sosial yang menanggung biaya pendidikan. Sebaliknya, itu
telah berkembang menjadi sektor bisnis yang menguntungkan bagi investor.
Namun, kualitas juga harus diperhatikan dan diprioritaskan saat ini karena lanskap
pendidikan telah memasuki periode sektor pendidikan.”
“Meski semboyan “kampus nomor 1 (satu) dalam kota” menimbulkan
pertanyaan “alat ukur apa sehingga -mengklaim kampus nomor 1”, hal ini tentu
tidak menjadi masalah karena berbagai upaya dilakukan untuk menarik lebih
[Peran Akreditasi dalam Menarik Minat Mahasiswa
Memilih Program Studi di IAI Bunga Bangsa Cirebon]
Vol. 1, No. 1, 2022
https://lentera.publikasiku.id/index.php/ln/
3
banyak mahasiswa masing-masing. tahun. Dalam beberapa kasus, tidak
mengherankan jika iklan yang ditawarkan untuk dapat belajar di kelas karyawan
di sebuah perguruan tinggi sangat menarik. Bahkan dengan membayar Rp.
500.000, Anda bisa kuliah.”
Untuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Cirebon tidak memiliki kelas
karyawan karena mereka sudah cukup penuh untuk menampung mahasiswa kelas
non karyawan (Reguler), yang sering kekurangan mahasiswa adalah perguruan
tinggi swasta (PTS), karena mereka juga membutuhkan biaya operasional. Jika
hanya mengandalkan kelas pagi, tentunya hal ini tidak mencukupi karena
perbandingan non karyawan (Regular/non karyawan) dengan kelas malam
(karyawan) hampir sama banyaknya, mau tidak mau mereka harus membuka kelas
karyawan demi menjaga operasional agar tetap berjalan. Dengan uang kuliah yang
ditawarkan berkisar mulai dari Rp 2.500.000 hingga Rp 3.500.000 tergantung
kampus dan jurusan yang ingin diambil. Tingginya permintaan kelas karyawan
juga harus diimbangi dengan kualitas lulusan nantinya, kampus jangan hanya
menjadi tempat produksi uang tetapi juga mengedepankan aspek keilmuan.”
Penelitian yang di susun Prama Widayat. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, namun peneliti lebih memfokuskan perguruan tinggi secara
umum dan tidak general. Hasilnya Sekitar 45% mahasiswa baru menginginkan
kelas malam (Widayat, P. 2018:1). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan
peran akreditasi dalam menarik minat mahasiswa memilih program studi di IAI
Bunga Bangsa Cirebon.
METODE PENELITIAN
“Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, metode
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Ali,
R. 2017:148). Penelitian ini menggunakan metode ini. Jenis penelitian deskriptif
kualitatif adalah yang penulis gunakan. Teknik pengumpulan data dengan
melakukan survey serta pengumpulan beberapa referensi berupa artikel, dokumen
dan lainnya. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode wawancara, observasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakuakn
di IAI Bunga Bangsa Cirebon yang beralamat di Jl. Widarasari III, Kecamatan
Sutawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini karena IAI
Bunga Bangsa Cirebon sebagai tempat yang mudah dijangkau dalam menggali
data informasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
“Semua Perguruan Tinggi di Indonesia tunduk pada larangan pembukaan
kelas hari Minggu dan pembelajaran jarak jauh mulai tahun ajaran 20162017. Di
Hong Kong, kelas khusus seperti pembelajaran jarak jauh juga diatur (Chiu,
1999). Di satu sisi, upaya ini untuk mencegah eksploitasi yang tidak semestinya
terhadap sektor pendidikan, di mana jam kerja Perguruan Tinggi sangat aktif dari
Senin hingga Minggu bahkan jika perusahaan swasta biasanya beroperasi dari
Senin hingga Jumat dari pukul 8 pagi hingga 17 malam. WIB. Oleh karena itu,
Vol. 1, No. 1, 2022
4
Ahmad Fauzi, Arief Firmansyah, Cindy Yulinar Pratiwi, Hilmi
Hermawati, Meliyana,Taufik Ridwan
kampus mencari solusi berbeda untuk menggeser kalender kelas Minggu ke
Jumat. Tentu saja, kebijakan pemerintah telah melalui kajian dan pembahasan
karena mempertimbangkan faktor berbagai pihak (Pfeffermann, 2016) Ali, R.
(2017), .”
“Namun, hal ini menjadi kendala bagi mahasiswa yang juga sedang
bekerja karena mereka hanya dapat menghadiri kuliah pada hari Sabtu dan
Minggu sambil tetap bekerja, kadang sampai larut malam, pada hari Jumat.
Strategi terakhir adalah mengatur waktu kerja dan belajar secara efektif, asalkan
tidak berlebihan. Mahasiswa reguler dan mahasiswa karyawan merupakan dua
kategori calon mahasiswa yang akan memilih Perguruan Tinggi. berdasarkan
riwayat calon mahasiswa, dengan berbagai faktor.”
Tabel 1. Program Studi IAI Bunga Bangsa Cirebon
STRATA
PROGRAM STUDI
AKREDITASI
S2
MPI
B
S1
Bimbingan Konseling
C
S1
PAI
A
S1
PIAUD
C
S1
PGMI/SD
C
S1
MPI
B
S1
Ekonomi Syariah
B
S1
Perbankan Syariah
C
S1
KPI
B
S1
Hukum Pidana
C
Mahasiswa Reguler
Mereka yang tidak berprofesi sebagai pegawai tentunya cenderung lebih
mementingkan kualitas Perguruan Tinggi yang akan mereka masuki saat memilih.
jajak pendapat peserta didik semester kedua yang menghadiri perkuliahan Tabel 1
pada bagian di bawah ini menunjukkan hal itu.
Tabel 2. Survey Alasan Mahasiswa Memilih Kampus
NO
ALASAN
JUMLAH
PERSENTASE
1
Dekat rumah
22
13,3%
2
Biaya terjangkau
34
20,61%
3
Baliho Jalan Raya
4
2,42%
4
Akreditasi
60
36,3%
5
Fasilitas Kampus
3
1,82%
6
Pilihan Orang tua
18
10,91%
[Peran Akreditasi dalam Menarik Minat Mahasiswa
Memilih Program Studi di IAI Bunga Bangsa Cirebon]
Vol. 1, No. 1, 2022
https://lentera.publikasiku.id/index.php/ln/
5
7
Peran Alumni
9
5,45%
8
Adanya kelas malam
15
9,09%
TOTAL
165
100%
Mahasiswa yang tidak ingin kuliah terlalu jauh cenderung memilih
kampus yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya; jarak rata-rata antara rumah
mahasiswa dan kampus adalah antara 7-8 KM. Karena biaya kuliah umum di
perguruan tinggi lain berkisar antara Rp 2.500.000 hingga Rp 3.500.000, calon
mahasiswa sering kali memilih biaya yang terjangkau. Karena akan ada
pengeluaran lain seperti untuk buku dan penunjang lainnya selain biaya tetap
pendidikan, maka unsur biaya tidak lepas dari salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan pendidikannya (Chulkov,
2014). Tentu saja, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan; jika biaya kuliah
terlalu mahal, itu akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk membayar.
Karena sebagian besar siswa memanfaatkan jalan raya untuk bepergian,
baliho yang dibangun di sepanjang sisi jalan ternyata kurang berhasil menarik
minat siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang menunjukkan bahwa mereka
kurang tertarik dengan iklan di jalan raya. Bagi mahasiswa di negara ASEAN
lainnya, termasuk Vietnam, di mana iklan masih diperhitungkan saat memilih
Perguruan Tinggi (Dao, 2015).
Akreditasi bertujuan untuk meringankan kekhawatiran mahasiswa dalam
memilih perguruan tinggi sehingga nantinya dapat bergabung dengan CPNS dan
bisnis terkemuka setelah lulus. Menurut Lock (1999), akreditasi adalah komponen
penting dari badan akreditasi dan diperhitungkan ketika menentukan apakah
sekolah tertentu memenuhi syarat untuk menjalankan program pendidikan tertentu
atau tidak. Untuk menentukan apakah kampus akan bertahan untuk waktu yang
sangat lama di masa depan (Anninos, 2012)
Mahasiswa memilih kampus berdasarkan fasilitas kampus berkali-kali
karena mereka percaya bahwa jika perguruan tinggi tersebut memiliki setidaknya
akreditasi B, fasilitasnya tidak akan terlalu buruk. Mereka tidak terlalu
memperhatikan unsur fasilitas karena menurut mereka akreditasi yang kuat harus
ditunjang dengan fasilitas yang baik. Mirip dengan bagaimana mahasiswa
memilih Perguruan Tinggi terbaik untuk menentukan di mana mereka akan
bekerja di masa depan di negara-negara Asia-Pasifik (Gniewosz, 1998). Namun,
menarik untuk dicatat bahwa dari sudut pandang mahasiswa, kualitas layanan
kampus yang mereka terima (Matzdorf, 2003).
Keterikatan emosional orang tua dengan mereka yang bekerja di kampus
merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi pilihan perguruan tinggi bagi
anak-anak yang mengindahkan preferensi orang tua mereka. Dalam penelitiannya,
Dalci (2018) menemukan hubungan antara pengaruh orang tua terhadap
keputusan kuliah anak-anak mereka dan potensi pekerjaan masa depan anak-anak
mereka.
Padahal, karena alumni yang pernah bekerja di berbagai industri dapat
menjadi tolak ukur kinerja alumni suatu perguruan tinggi, maka pengaruh alumni
Vol. 1, No. 1, 2022
6
Ahmad Fauzi, Arief Firmansyah, Cindy Yulinar Pratiwi, Hilmi
Hermawati, Meliyana,Taufik Ridwan
terhadap pilihan perguruan tinggi mahasiswa dapat ditingkatkan dari 5,45%
menjadi 20% menjadi 30%. Meskipun tidak semua alumni mampu mencapai
puncak karir mereka, mereka dapat berperan sebagai perwakilan kualitas sebuah
institusi karena mereka memberikan bukti nyata dari hasil pendidikan sebuah
Perguruan Tinggi.
Bahkan, ketika mahasiswa mencapai semester tiga atau empat, mereka
aktif mencari pekerjaan; akibatnya, ketika mereka melakukannya, mereka
mengubah jadwal mereka untuk memasukkan sesi malam. 9,09% siswa membuat
keputusan ini karena mereka ingin pindah kelas jika mereka mendapatkan
pekerjaan. Siswa yang dulunya hanya kuliah sekarang mungkin mulai
mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan saat masih bersekolah karena
mereka tidak selalu ingin bergantung pada dukungan keuangan orang tua mereka
atau karena situasi keuangan orang tua mereka di desa mulai memburuk karena
terhadap beban hidup keluarga yang semakin bertambah. mencari pekerjaan,
setelah itu jadwal kelas malam akan diubah.
Mahasiswa Karyawan
Untuk melihat pilihan mahasiswa kelas karyawan dalam memilih
perguruan tinggi maka dilakukan survey secara acak terhadap 150 mahasiswa
semester 2 (dua), dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 3. Orientasi Karyawan Memilih Kampus
NO
ALASAN
JUMLAH
PERSENTASE
1
Dekat rumah
7
4,67%
2
Biaya terjangkau
30
20%
3
Akreditasi
40
26,67%
4
Fasilitas Kampus
2
1,33%
5
Pilihan Orang tua
1
0,67%
6
Adanya kelas malam
70
46,67%
TOTAL
150
100%
Ketika memilih kampus, mahasiswa yang bekerja lebih memilih untuk
melihat faktor yang berbeda. Misalnya, 46,67% dari mereka memilih perguruan
tinggi yang menawarkan program malam, sementara 26,67% mendasarkan
keputusan mereka pada akreditasi kampus.
Pada umumnya mereka yang mengambil keputusan berdasarkan akreditasi
sekolah lebih memilih untuk meniti karir tertentu, seperti akuntansi (Tang, 2016),
dan tentunya menginginkan hasil yang maksimal, terutama bagi lulusan baru yang
dihargai di dunia kerja (Tansel, 2003).
[Peran Akreditasi dalam Menarik Minat Mahasiswa
Memilih Program Studi di IAI Bunga Bangsa Cirebon]
Vol. 1, No. 1, 2022
https://lentera.publikasiku.id/index.php/ln/
7
Hal ini menunjukkan bahwa persyaratan kelas pegawai dan akreditasi
tetap menjadi prioritas utama, baik untuk siswa kelas reguler maupun untuk
pegawai kelas. Orang-orang yang bekerja sambil sekolah seringkali ingin
mengubah masa depan dan karir mereka, sehingga mereka juga perlu
mendapatkan pendidikan dari kampus yang memiliki reputasi baik. Bagus Bajada,
Christopher., Rowan Trayler. (2016).
Menurut Alfattal (2017), pemasaran program dan tersedianya kelas khusus
karyawan merupakan faktor yang menarik bagi calon mahasiswa. Kekuatan pasar
ini memiliki nilai jual dan diperlukan namun tidak dapat dihindari (Haw, 2016)
(Veloutsou, 2005). Karena ini adalah pasar yang sangat potensial di mana
permintaan tinggi dan diimbangi dengan penawaran kampus dan bersaing secara
sehat untuk membangun pasar yang kompetitif, sangat penting untuk menyadari
potensi karyawan kelas mahasiswa ini (Maringe, 2006).
Meskipun sebagian orang masih percaya bahwa mendapatkan gelar sarjana
itu penting dan kuliah itu tidak sulit, kepercayaan ini masih banyak di kalangan
mahasiswa yang termasuk dalam golongan karyawan. Di sinilah konsistensi
perguruan tinggi berperan untuk menjaga kredibilitas kampus.
KESIMPULAN
Siswa kelas reguler dan kelas karyawan memiliki preferensi yang hampir
sama ketika datang ke perguruan tinggi, tetapi ada beberapa pertimbangan yang
lebih penting. Untuk siswa kelas biasa, belajar tentang akreditasi pendidikan
tinggi adalah penekanan utama, dan memilih Perguruan Tinggi swasta kemudian
didorong oleh pertimbangan keuangan.“Kehadiran kelas pegawai dan kemudian
akreditasi yang lebih tinggi menjadi faktor bagi siswa kelas pegawai dalam
memilih institusi (minimal B). Tidak peduli seberapa baik situs tersebut
terakreditasi, jika kelas karyawan tidak ditawarkan, tidak akan mungkin untuk
mendaftarkan siswa.”. “Secara umum, akreditasi, ketersediaan kursus karyawan,
biaya kuliah yang murah, dan lokasi yang dekat dengan rumah menjadi
pertimbangan saat memutuskan antara kelas reguler mahasiswa dan kelas
karyawan di Perguruan Tinggi swasta.”
Vol. 1, No. 1, 2022
8
Ahmad Fauzi, Arief Firmansyah, Cindy Yulinar Pratiwi, Hilmi
Hermawati, Meliyana,Taufik Ridwan
DAFTAR PUSTAKA
Alfattal, Eyad. 2017. International students’ college choice is different.
International Journal of Educational Management, Volume: 31 Issue: 7.
Ali, R. 2017. Efektifitas Metode Qiroati Dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Alquran Siswa SDIT Bunayya Medan. Jurnal Penelitian
Pendidikan Sosial Humaniora, 2(1), 179-186.
Amir, Amizawati Mohd., Sofiah Md Auzair., Ruhanita Maelah., Azlina Ahmad.
2016. Pricing for higher education institutions: a value-based approach.
International Journal of Educational Management, Volume: 30 Issue: 6.
Bajada, Christopher., Rowan Trayler. 2016. Introduction to threshold concepts in
business education. Education Training, Volume: 58 Issue: 5.
Chiu, Randy. 1999. Relationships between motivators and criteria in the selection
of a distance learning MBA programme in Hong Kong. Career
Development International, Vol. 4 Issue: 1, pp.26-33.
Chulkov, Dmitriy., Jason VanAlstine. 2014. The impact of multiple textbook
format availability in business education. Journal of Applied Research in
Higher Education, Volume: 6 Issue: 1.
Dao, Mai Thi Ngo., Anthony Thorpe. 2015. What factors influence Vietnamese
students’ choice ofuniversity. International Journal of Educational
Management, Volume: 29 Issue: 5.
Gniewosz, Gerhard. 1998. Professional Aspriations and Preferences of South
Pacific Accounting Students: A Comparative Analysis. Asian Review of
Accounting, Vol. 6 Issue: 2, pp.143-162.
Hemsley-Brown, Jane.,Izhar Oplatka. 2015. University choice: what do we know,
what don’t we know and what do we still need to find out. International
Journal of Educational Management, Volume: 29 Issue: 3.
Lai, Angel Po Cheung Lai., Paul Gibson., Siva Muthaly. 2014. Becoming an
education provider of choice in Hong Kong: an inquiry into student
decision making. International Journal of Educational Management,
Volume: 28 Issue: 5.
Lock, Andrew. 1999. Accreditation in business education. Quality Assurance in
Education, Volume: 7 Issue: 2.
Maringe, Felix. 2006. University and course choice: Implications for positioning,
recruitment and marketing. International Journal of Educational
Management, Volume: 20 Issue: 6.
Pfeffermann, Guy. 2016. GBSN’s perspective on business education and
globalization. Journal of Management Development, Vol. 35 Issue: 7,
pp.866- 877.
Silvanto, Sari., Jason Ryan., Vipin Gupta. 2017. A study of the impact of business
education on global career mobility: An analysis of location and
international orientation. Journal of International Education in Business,
Volume: 10 Issue: 1.
Widayat, Prama. 2018. Between cost chep prices and increasing high quality
educational university in pekanbaru city. Jurnal Penjaminan Mutu.
Volume 4 Nomor 1 Februa