KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE PADA KASUS PEMBAKARAN AL-QUR’AN DI SWEDIA
Ratna
Sari1 Dwi Aji Budiman2 Sonde Martadireja3
Program
Studi S1 Jurnalistik, FISIP, Universitas Bengkulu , Indonesia
Email : ratnasari290700@gmail.com
ABSTRAK Penelitian deskriptif
kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis serta mengkomparasi bagaimana
media Tempo.co dan Republika.co.id, membingkai pemberitaan pembakaran
Al-Qur’an di Swedia dengan menggunakan analisis framing model Robert
N. Entman, yang terdiri dari Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral
Judgment dan Treatment Recommendation. Framing adalah cara
seorang jurnalis melaporkan suatu peristiwa dengan mengedepankan sudut
pandang yang ingin disampaikan kepada para pembaca. Metode yang digunakan
untuk pemilihan sampel adalah probability sampling, dengan teknik
khusus yaitu simple random sampling. Proses ini dimulai dengan
memberikan nomor halaman pada setiap berita, lalu dilanjutkan dengan
melakukan pengundian menggunakan sistem acak atau sistem kocok. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Tempo.co cenderung mengedepankan pada
pendekatan dialog, toleransi, dan tanggungjawab. Dalam hal ini Tempo.co
mencerminkan orientasi netral mereka yang berupaya memberikan informasi yang
seimbang dan netralitas sesuai dengan slogan mereka "Enak dibaca dan
dipercaya". Republika.co.id lebih fokus pada kritik, baik dari pemilihan
judul berita, isi berita berupa tuntutan hukuman dan penekanan atas perlunya
menghormati nilai-nilai agama serta simbol-simbol suci umat Islam. Hal ini
menggambarkan latar belakang media, serta pandangan tentang cara melegitimasi
tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan (Islam) dan kemanusiaan.
Dengan demikian, terlihat adanya perbedaan penekanan, Tempo.co cenderung
menekankan toleransi agama, sedangkan Republika.co.id lebih menekankan pada
nilai-nilai kritikan atas tindakan dan perbutan yang dilakukan tersebut. Kata kunci: Tempo.co,
Republika.co.id, Berita, Media Online, Pembingkaian. ABSTRACT This qualitative descriptive study aims to
analyze and compare how the media outlets Tempo.co and Republika.co.id frame
their coverage of the Quran burning incident in Sweden using Robert N.
Entman's framing analysis model, which consists of four elements: defining
problems, diagnosing causes, making moral judgments, and making treatment
recommendations. Framing is the way a journalist reports an event by
emphasizing a particular perspective to convey to the reader. The method used
for sample selection is probability sampling, with a special technique,
namely simple random sampling. This process begins by assigning a page number
to each news item, then continues with drawing using a random or shuffle
system. The results of this study indicate that Tempo.co tends to emphasize a
dialogic approach, tolerance, and responsibility. In this regard, Tempo.co
reflects their neutral orientation, which seeks to provide balanced
information and impartiality in line with their motto "Enjoyable to read
and trustworthy". On the other hand, Republika.co.id focuses more on
criticism, evident in the selection of news headlines and the content that
highlights legal demands and emphasizes the need to respect religious values
and sacred symbols of the Islamic community. This reflects the media's
background and perspectives on how to legitimize actions according to the
principles of religion (Islam) and humanity. Consequently, there is a
difference in emphasis: Tempo.co leans towards promoting religious tolerance,
whereas Republika.co.id places more emphasis on critical valueas regarding
the actions and events in question. Keywords: Tempo.co, Republika.co.id, News, Online Media,
Framing |
|
|
This work
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International |
PENDAHULUAN
Pada Sabtu, 21 Januari 2023, berita tentang
tindakan kontroversial berupa pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan seorang
politikus Denmark-Swedia sekaligus juga merupakan pemimpin partai politik sayap
kanan Denmark, Rasmus Paludan, tersebar luas di berbagai media. Kronologi
pembakaran Al-Qur’an tersebut bermula saat Rasmus Paludan melakukan demonstrasi
di depan Kedutaan Besar Turki. Kegiatan demonstrasi yang dilakukannya diawali
dengan penyampaian gagasan-gagasannya mengenai Islam dan migrasi di Swedia
selama kurang lebih satu jam. Kemudian dilanjutkan dengan membakar Al-Qur’an
menggunakan korek api. Bukan hanya pembakaran yang dilakukan Paludan, tetapi
juga sikap meremehkan Islam dan migrasi di Swedia. Menurutnya, aksi yang telah
dilakukan tersebut dianggap sebagai kebebasan berekspresi. Bahkan Paludan
sendiri menegaskan jika tidak ada yang menerima perbuatan yang dilakukan
tersebut maka sebaiknya untuk keluar dari Swedia (Prabawanti, 2023).
Aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan Paludan
bukan pertama kalinya dilakukan, tetapi sudah berulang kali. Tercatat
setidaknya lima kali melakukan protes dengan membakar kitab suci umat Islam.
Diantaranya, pada tahun 2019, Paludan melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an
dengan melapisi daging babi, kemudian membakarnya dan melemparkannya ke udara.
Diikuti dengan insiden lain pada tahun 2020, di Rinkeby. Kemudian Paludan
kembali melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an pada bulan April dan juga bulan
Maret 2022 di Linkoping. Terakhir pada Jumat, 27 Januari 2023, di depan sebuah
masjid di Copenhagen, Denmark (Muhid, 2023).
Tindakan pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan Rasmus
Paludan di Swedia tersebut menuai kontroversi di tengah masyarakat dunia.
Bahkan imbas dari tindakan Paludan membuat sejumlah masyarakat mayoritas muslim
di berbagai negara melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes pembakaran
Al-Qur’an yang telah dilakukan Paludan. Diantaranya yang melakukan aksi protes
adalah Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Lebanon, Iran, Bahrain, dan
Turki (Tempo.co, 2023). Tindakan tersebut juga menjadi trending topik
diberbagai platform termasuk di
Google Trend. Hal tersebut dapat dilihat dari data statistik “Interest over time” selama 90 hari
terakhir yaitu pada periode Januari – Maret 2023. Data statistik tersebut
menunjukan nama Rasmus Paludan mengalami kenaikan yang signifikan dari bulan
Januari – Februari 2023. Bahkan Swedia dan Denmark menjadi wilayah dengan
penelusuran yang sangat tinggi.
Adanya bukti data statistik tersebut menunjukan
bahwa tindakan yang dilakukan Paludan menjadi pusat perhatian, bahkan aksi yang
dilakukan tersebut menuai kontroversial dan kecaman dari masyarakat muslim di
seluruh dunia hingga menjadi sorotan berbagai media massa tidak terkecuali di
Indonesia. Dalam hal ini, media online Tempo.co
dan Republika.co.id turut gencar serta aktif memberitakan peristiwa tersebut,
bahkan menjadikannya headline utama.
Keputusan kedua media tersebut untuk menempatkan aksi pembakaran Al-Qur’an
sebagai headline dalam pemberitaannya
menambah daya tarik untuk dikaji secara lebih mendalam. Sebelum mempublikasikan
berita, setiap media memiliki cara tersendiri dalam memframing berita yang akan
disajikan kepada publik, termasuk bagian aspek yang akan ditonjolkan dan
dihilangkan. Media online Tempo.co
dan Republika.co.id juga sebelum mempublikasikan berita memiliki pendekatan
khusus dalam memilih dan menyusun berita yang akan disajikan kepada pembaca.
Kedua media tersebut menjadi subjek peneliti dalam mengumpulkan informasi,
data, serta melakukan analisis terkait dengan pembahasan yang dilakukan. Tujuan
dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara framing dan konsep yang digunakan oleh
media online Tempo.co dan
Republika.co.id dalam menyajikan berita pembakaran Al-Qur’an kepada publik
serta mengetahui perbedaannya.
Adapun teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel
berita adalah menggunakan probability
sampling melalui simple random
sampling. Langkah-langkahnya mencakup memberi nomor
halaman pada setiap berita, kemudian melakukan pengundian dengan sistem acak
(sistem kocok). Berita yang dipilih untuk diteliti akan dianalisis
menggunakan teori framing Robert N.
Entman dengan keempat konsepnya berupa Define
Problems (pendefinisian masalah), Diagnose
Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements (membuat keputusan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan
penyelesaian).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggali dan memahami fenomena dalam konteks yang kompleks dan
detail dengan mengumpulkan data yang bersifat deskriptif dan non-numerik.
Tujuan yang hendak diperoleh berupa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai suatu fenomena atau masalah yang sedang diteliti (Sugiyono, 2020). Kemudian teori analisis framing
model Robert N. Entman digunakan untuk menganalisis bagaimana media memberikan
deskripsi terhadap peristiwa yang terjadi serta cara media membangun berita.
Menurut teori ini, fakta atau peristiwa sebenarnya merupakan hasil konstruksi
yang dibangun oleh media (Eriyanto, 2011).
Subjek yang digunakan peneliti adalah media online Tempo.co dan Republika.com.id.
Kemudian objek pada penelitian ini berupa berita pembakaran Al-Qur’an di Swedia
yang telah dipublikasi oleh masing-masing media Tempo.co dan
Republika.co.id pada 21 Januari – 21 Februari 2023. Adapun teknik yang digunakan
untuk pengambilan sampel berupa probability
sampling yang meliputi simple rondem
sampling. Probability sampling dapat
diartikan sebagai metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap elemen dalam populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2020). Pada metode ini setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang
dapat diukur atau diperkirakan untuk dipilih sebagai bagian dari sampel yang
diambil. Sedangkan simple random sampling
merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2020). Dalam simple random sampling,
setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai bagian
dari sampel, tanpa memperhitungkan kategori atau strata yang mungkin ada dalam
populasi tersebut.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Kemudian dalam menganalisis data,
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti antara lain:
1.
Melakukan
proses mencari dan mengumpulkan data berupa pemberitaan pada kasus Pembakaran
Al-Qur’an di Swedia di media online
Tempo.co dan Republika.co.id pada 21 Januari – 21 Februari 2023.
2.
kemudian
melakukan analisis menggunakan analisis framing
dari Robert N. Entman. Analisis framing
ini terdiri dari empat konsep yaitu, Define
Problems (pendefinisian masalah), Diagnose
Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements
(membuat keputusan moral), dan Treatment
recommendation (menekankan penyelesaian).
3.
Langkah akhir
dari penelitian ini adalah menyimpulkan hasil analisis data yang dilakukan
dengan menggunakan model framing
Robert N. Entman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti
dengan menggunakan teori framing model
Robert N. Entman dengan keempat konsepnya yaitu, Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), Make Moral Judgements (membuat keputusan moral), dan Treatment recommendation (menekankan penyelesaian) terhadap delapan
berita yang dipilih dari situs web Tempo.co dan delapan berita dari
Republika.co.id. Hasil analisis ini mengungkap beberapa temuan oleh peneliti.
Dari analisis yang telah dilakukan tersebut, peneliti memproleh bahwa dalam pemberitaan pembakaran Al-Qur’an di
Swedia ini, media Tempo.co dan Republika.co.id menerapkan pendekatan framing yang berbeda. Dimana pada kasus
ini, Tempo.co, dengan ciri khas nasionalisme yang tercermin dalam slogan
"Enak dibaca dan dipercaya," berusaha untuk mempertahankan netralitas
dalam pemberitaan guna membangun kepercayaan publik. Hal trsebut dapat dilihat
dari judul berita yang diberikan bersifat jelas, lugas dan dapat dipercaya.
Pemilihan judul berita yang jelas dan tidak mengandung nuansa berlebihan merupakan
manifestasi dari pendekatan netral mereka. Pada penyajian fakta-fakta lapangan,
media Tempo.co juga lebih berfokus pada tanggapan dan reaksi dari tokoh-tokoh
penting serta lembaga internasional terhadap peristiwa pembakaran Al-Qur’an di Swedia .
Sedangkan Republika.co.id, sebagai media dengan
latar belakang Islam dan nilai-nilai Islami, cenderung lebih berfokus pada
sudut pandang Islam dan nilai-nilai agama dalam pemberitaan. Dalam kasus
pembakaran Al-Qur’an di Swedia, mereka mencoba untuk mencakup perspektif-perspektif
yang berasal dari dunia Islam. Republika menghadirkan pandangan dari
tokoh-tokoh Muslim Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan komunitas
Muslim sebagai bagian dari upaya untuk menggambarkan respons Muslim terhadap
peristiwa tersebut. Namun, yang menarik adalah bahwa Republika.co.id juga
mengambil pendekatan framing yang
lebih beragam. Mereka berusaha untuk memberikan gambaran yang komprehensif
dengan menyajikan berbagai sudut pandang yang mencakup perspektif politik,
agama, dan masyarakat baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini
mencerminkan komitmen mereka untuk mendorong pemahaman yang lebih luas dan
mendalam tentang peristiwa tersebut.
Kemudian Republika.co.id yang berlandaskan pada
Islam berusaha untuk membuat judul berita yang mencerminkan nilai-nilai Islam
dan memiliki daya tarik bagi pembaca sejalan dengan orientasi Republika.co.id
sebagai media yang ingin menyajikan informasi dalam kerangka nilai-nilai agama
dan etika.Tindakan ini sejalan dengan kasus pembakaran Al-Qur’an, di mana judul
yang dibuat memiliki daya tarik sehingga mengundang minat pembaca untuk
mengklik dan membacanya .
Dalam aspek penilaian moral, Tempo.co cenderung
menggunakan pendekatan yang lebih halus. Mereka menyoroti pentingnya kebebasan
berekspresi, namun tetap menekankan bahwa tindakan pembakaran Al-Qur’an adalah
tindakan sopan yang seharusnya dihindari karena bisa memicu kekerasan atau
kebencian. Penilaian ini dilakukan dengan menghubungkannya dengan nilai-nilai
dialog, toleransi, dan kerukunan antarbudaya. Pendekatan halus dalam penilaian
moral oleh Tempo.co mencerminkan orientasi netral mereka yang berupaya
memberikan informasi yang seimbang dan menyeluruh kepada pembaca, sambil tetap
mempertimbangkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berekspresi, serta
nilai-nilai kebangsaan. Hal tersebut seringkali ditekankan Tempo.co pada 8
berita yang telah dianalisis tersebut.
Di sisi lain, Republika.co.id mengambil pendekatan
yang lebih tegas dalam penilaian moral. Mereka dengan jelas menyatakan bahwa tindakan
pembakaran Al-Qur’an merupakan penodaan dan penyebaran kebencian. Sehingga
memicu timbulnya kebencian, merugikan kerukunan dan membawa bahaya.
Republika.co.id menilai tindakan ini secara lebih kritis dan moralistik,
mengkritik tindakan tersebut sebagai suatu yang tidak pantas, bahkan merusak
kerukunan antaragama. Penilaian terhadap tindakan pembakaran Al-Qur’an ini
tercermin dari pandangan Islam tentang pentingnya keadilan, kehormatan agama,
dan kerukunan antaragama dalam menghadapi isu-isu sensitive .
Kemudian Tempo.co juga menekankan pentingnya
nilai-nilai dialog dan toleransi dalam menghadapi tindakan pembakaran
Al-Qur’an. Mereka mendorong untuk menghindari ekstrimisme dan mempromosikan
kerukunan antarbudaya untuk menjadikan masyarakat yang adil dan damai. Treatment recommendation ini selalu
ditekankan Tempo pada setiap berita yang telah dianalisis tersebut. Tempo.co
juga menyarankan kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggungjawab
dan menghormati nilai-nilai agama serta simbol-simbol suci. Mereka menyarankan
agar para pemangku kepentingan menghindari tindakan yang bisa memicu kemarahan.
Pendekatan ini mencerminkan komitmen Tempo.co terhadap netralitas dan
kepercayaan publik. Dengan menyarankan pendekatan dialog, toleransi, dan tanggung
jawab, Tempo.co berusaha untuk mendorong pembaca untuk memahami isu secara
lebih luas, serta untuk menjaga kerukunan antarbudaya dan menghindari tindakan
yang bisa memicu konflik atau kebencian.
Sedangkan Republika.co.id lebih menonjolkan kritik
terhadap tindakan pembakaran Al-Qur’an sebagai tindakan yang memicu kemarahan
umat Muslim sedunia. Republika juga menegaskan bahwa kebebasan berekspresi
tidak boleh disalahgunakan atau menghina nilai dan simbol-simbol suci agama.
Kemudian Republika menuntut tindakan tegas dan hukuman untuk pelaku serta
menyerukan kepada pemerintah Swedia untuk mengutuk tindakan tersebut. Dalam hal
ini pendekatan Republika.co.id dalam pemberitaan ini tercermin dari perspektif
Islami yang menitikberatkan pada perlindungan nilai-nilai agama, keadilan, dan
tanggung jawab moral. Rekomendasi penanganan yang diberikan oleh
Republika.co.id menggambarkan cara pandang Islam terhadap peristiwa tersebut
dan bagaimana Islam mendorong tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
keagamaan dan kemanusiaan .
Secara keseluruhan, perbedaan pendekatan framing antara Tempo.co dan
Republika.co.id dalam pemberitaan kasus pembakaran Al-Qur’an di Swedia ini
mencerminkan orientasi editorial, nilai-nilai, latar belakang, ideologi serta
upaya masing-masing media untuk menyajikan informasi yang berimbang dan sesuai
dengan karakteristik pembaca mereka. Namun dalam pemberitaan ini Tempo.co
cenderung lebih menekankan pada pendekatan dialog, toleransi, dan
tanggungjawab, sementara Republika.co.id lebih fokus pada kritik, tuntutan
hukuman, dan penekanan atas perlunya menghormati nilai-nilai agama serta
simbol-simbol suci. Ini mencerminkan ideologi, latar belakang, perbedaan dalam
fokus dan nilai-nilai redaksi keduanya. Tempo.co, dengan slogan nasionalismenya
"Enak dibaca dan dipercaya," terlihat lebih menjaga netralitas dalam
pemberitaan untuk membangun kepercayaan publik. Di sisi lain, Republika.co.id
mengambil pendekatan yang lebih beragam, mencakup berbagai sudut pandang dan
pendapat yang mencerminkan nilai-nilai Islam .
KESIMPULAN
Jika
dilihat dalam konteks empat konsep perangkat framing yang dikembangkan oleh Robert N. Entman, terhadap
pemberitaan pembakaran Al-Qur’an di Swedia pada media online Tempo.co dan Republika.co.id, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Dalam pemberitaan ini media Tempo.co dan
Republika.co.id memiliki cara yang berbeda dalam memframing berita pembakaran
Al-Qur’an di Swedia. Secara garis besar perbedaan framing yang digunakan oleh Tempo.co dan Republika.co.id dalam
memberitakan kasus tindakan pembakaran Al-Quran dapat dipahami dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk latar belakang media dan ideologi
yang mereka anut. Media Tempo.co cenderung menganut ideologi yang lebih sekuler
dan liberal sehingga dalam hal pemberitaan pembakaran Al-Qur’an ini berusaha
bersikap netral. Media ini juga dikenal sebagai media berita terkemuka di
Indonesia dengan pendekatan yang lebih netral dan objektif. Dalam pemberitaan
ini mereka berupaya menjaga jurnalisme independen dan tidak terlibat dalam
konflik atau kontroversi berlebihan dalam memberitakan kasus yang berkaitan dengan agama Islam
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Antara.
(2023). MER-C dan JMM Kecam Swedia Biarkan Rasmus Paludan Bakar Alquran.
Republika.Co.Id.
https://news.republika.co.id/berita/roxugs484/merc-dan-jmm-kecam-swedia-biarkan-rasmus-paludan-bakar-alquran
Antara. (2023). MUI Mengecam Aksi
Pembakaran Al Quran di Swedia. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1683093/mui-mengecam-aksi-pembakaran-al-quran-di-swedia
Antara. (2023). PBB Protes Aksi
Pembakaran Al Quran di Swedia. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1683096/pbb-protes-aksi-pembakaran-al-quran-di-swedia
Berger, P., & Luckmann, T.
(2016). The social construction of reality. Social Theory Re-Wired: New
Connections to Classical and Contemporary Perspectives: Second Edition,
110–122. https://doi.org/10.4324/9781315775357
Eriyanto. (2011). Analisis Framing
- Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. LKiS Yogyakarta.
Entman, R. N. (1993). Framing: Toward
Clarification of a Fractured Paradigm. Journal of Communication, 43(4),
51–58. https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.1993.tb01304.x
Fajri, D. A. (2023). ASEAN
Mengutuk Keras Aksi Pembakaran Al Quran. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1687686/asean-mengutuk-keras-aksi-pembakaran-al-quran
Fajri, D. A. (2023). Kemlu RI
Kecam Pembakaran Alquran di Swedia: Menodai Toleransi - Dunia Tempo.co.
Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1682814/kemlu-ri-kecam-pembakaran-alquran-di-swedia-menodai-toleransi
Gardner, E. S. (1960). Triangulasi
dalam Penelitian Kualitatif. 5, 63–65.
Mabruroh. (2023). Iran Sebut
Pembakaran Alquran di Swedia Bertujuan Picu Kekerasan pada Muslim.
Republika.Co.Id.
https://sindikasi.republika.co.id/berita/rox6si366/iran-sebut-pembakaran-alquran-di-swedia-bertujuan picu-kekerasan-pada-muslim
Muhid, H. K. (2023). 5 Kali Rasmus
Paludan Lakukan Pembakaran Alquran di Swedia, Terakhir di Luar Kedutaan Turki
Stockholm - Dunia Tempo.co.
https://dunia.tempo.co/read/1683613/5-kali-rasmus-paludan-lakukan-pembakaran-alquran-di-swedia-terakhir-di-luar-kedutaan-turki-stockholm
Muhyiddin. (2023). Pembakaran
Alquran, Prof Komarudin Hidayat: Islam tak akan Jatuh Akibat Itu.
Republika.Co.Id.
https://khazanah.republika.co.id/berita/rpb3w6320/pembakaran-alquran-prof-komarudin-hidayat-islam-tak-akan-jatuh-akibat-itu
Oktaviani, Z. (2023). CAIR Desak
Swedia Bersuara Keras Kecam Pembakaran Alquran. Republika.Co.Id.
https://khazanah.republika.co.id/berita/rp1m46320/cair-desak-swedia-bersuara-keras-kecam-pembakaran-alquran
Oktaviani, Z. (2023). Soal
Pembakaran Alquran, Komunitas Yahudi: Mereka yang Bakar Buku, akan Bakar Orang.
Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/rp90xf320/soal-pembakaran-alquran-komunitas-yahudi-mereka-yang-bakar-buku-akan-bakar-orang
Permana, F. E. (2023). Pembakaran
Alquran di Swedia, MUI: Menyedihkan, Intoleransi Dilakukan Politisi.
Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/roxlbm451/pembakaran-alquran-di-swedia-mui-menyedihkan-intoleransi-dilakukan-politisi
Prabawanti, M. A. H. (2023). Pembakaran
Al Quran di Swedia, Ini Kronologi dan Dampaknya - Dunia Tempo.co.
https://dunia.tempo.co/read/1683382/pembakaran-al-quran-di-swedia-ini-kronologi-dan-dampaknya
Republika.co.id. (2023a). Kutuk
Pembakaran Alquran, Romo Benny: Nilai Suci Agama tak Boleh Dinodai.
Republika.Co.Id.
https://news.republika.co.id/berita/rpim1m354/kutuk-pembakaran-alquran-romo-benny-nilai-suci-agama-tak-boleh-dinodai
Republika.co.id. (2023). OKI
Tuntut Tindakan Keras Terhadap Pelaku Pembakaran Alquran. Republika.Co.Id.
https://internasional.republika.co.id/berita/rpfw0r2079262819/oki-tuntut-tindakan-keras-terhadap-pelaku-pembakaran-alquran
Sugiyono. (2020). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Tempo.co. (2023). Deret 8 Negara
yang Gelar Protes Rasmus Paludan Bakar Al Quran. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230131072643-134-906848/deret-8-negara-yang-gelar-protes-rasmus-paludan-bakar-al-quran
Tempo.co. (2023). Erdogan Tak Sudi
Dukung Swedia Gabung NATO Setelah Pembakaran Al Quran. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1683169/erdogan-tak-sudi-dukung-swedia-gabung-nato-setelah-pembakaran-al-quran%0A%0A
Tempo.co. (2023). Pembakaran Al
Quran, Kepala Asosiasi Umat Muslim Aljazair Serukan Boikot. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1684442/pembakaran-al-quran-kepala-asosiasi-umat-muslim-aljazair-serukan-boikot
Tempo.co. (2023d). Pembakaran Al
Quran oleh Rasmus Paludan: Badai Protes hingga Reaksi Swedia. Tempo.Co.
https://fokus.tempo.co/read/1686037/pembakaran-al-quran-oleh-rasmus-paludan-badai-protes-hingga-reaksi-swedia
Tempo.co. (2023). PM Swedia Kutuk
Pembakaran Alquran: Sangat Tidak Sopan - Dunia Tempo.co. Tempo.Co.
https://dunia.tempo.co/read/1682794/pm-swedia-kutuk-pembakaran-alquran-sangat-tidak-sopan