PENDAHULUAN
Menciptakan suatu desain busana memerlukan penuangan sumber ide yang kreatif yang
memiliki kesesuaian tema. Pengambilan sumber ide dapat dihasilkan dari hal-hal yang ada
disekitar. Misalnya sumber ide dapat dihasilkan dari peristiwa yang terjadi, dari bentuk alami,
dari busana yang ada kemudian dikembangkan, dam dapat dihasilkan melalui keanekaragaman
busana dari daerah yang dapat dikembangkan menjadi model yang atraktif (Sulistian, 2011).
Sumber ide inspirasi bentuk – bentuk alami antara lain diambil dari bentuk bunga. Bunga
seringkali dijadikan sumber inspirasi dalam desain dan seni karena keindahan bentuk, warna, dan
teksturnya yang unik dan menarik. (Syafitri, 2023) menggunakan tanaman bunga telang dan
kawung sebagai inspirasi penciptaan busana pesta muslim. (Risanti, 2020) menggunakan bunga
anggrek bulan sebagai sumber ide penciptaan motif batik untuk busana. (Ernawati et al., 2020)
menggunakan perancangan busana pesta dengan sumber ide bunga sakura menggunakan teknik
lekapan kain. (Rizkiya et al., 2022) menggunakan bunga lavatera sebagai sumber ide penciptaan
busana pesta. (Hediningsih & Tresna, 2022) menggunakan eksplorasi bunga rafflesia arnoldi
untuk membuat busana pesta malam. Masih banyak lagi karya busana dan seni lainnya yang
mengangkat tema bunga. Pada penelitian ini mengangkat tema bunga dalam menciptakan busana
pesta wanita. Bunga yang diangkat yaitu bunga aster.
Bunga aster sering disebut juga sebagai bintang, memiliki banyak jenis warna. Bunga aster
masih banyak digunakan orang di berbagai acara seperti pernikahan dan wisuda. Bunga aster
memiliki arti disetiap warna dan bentuk yang dapat diartikan sebagai rasa kebijaksanaan,
keberanian, kasih sayang, keagungan, kelembutan, dan kesabaran (Ramadhani, 2022). Bentuknya
serupa dengan bunga matahari dan juga bunga krisan karena tersatu dari keluarga Asteraceae.
Pada bagian mahkota bunga berbentuk helaian cakram tersusun melingkar mempunyai besar yang
berbeda. Warna bunga ini juga bervariasi, bewarna putih, kuning, dan ungu. dengan sumber ide
bunga Aster ini menggunakan detail hiasan berupa bentuk mahkota bunga. Detal hiasan berbentuk
bunga dengan berbagai variasi desain dan ukuran. Tetapi, kali ini penulis membuat dengan ukuran
sangat besar supaya bisa menjadi center of interest pada busana pesta.
Penerapan detail pada busana pesta sangat penting karena dapat meningkatkan nilai estetika
dan keindahan busana tersebut. Penerapan detail hiasan diharapkan dapat meningkatkan kesan
elegan dan memberikan efek visual yang indah pada busana pesta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan proses pembuatan dan hasil jadi busana pesta dengan sumber ide
bunga aster sebagai detail hiasannya.
Karakter dan ciri dari bunga aster merupakan salah satu inspirasi dalam pembuatan gaun.
Dari ide tersebut dikembangkan untuk menciptakan salah satu koleksi busana pesta.
Meningkatnya peran wanita dalam berbagai kesempatan seperti kesempatan pesta
mendorong perkembangan busana pesta. Berkaitan dengan adanya kesempatan pesta, kebutuhan
busana pesta wanita diperlukan untuk menghadiri acara pesta. Hal ini membuat wanita
berkeinginan untuk memiliki koleksi busana pesta. Berbagai karakter wanita dan selera akan
desain busana pesta yang beragam. Mulai dari diliat dari kesempatan memakai terdapat busana
pesta formal dan non formal, menurut waktu memakai ada busana pesta siang, sore maupun
malam. Dalam acara pesta, busana pesta menjadi salah satu fokus utama yang terlihat oleh semua
orang. Sehingga, orang – orang sering memperhatikan lebih dalam memilih busana pesta yang
terbuat dari kain yang memiliki kesan mewah dan berkualitas seperti sifon, beludru, satin, dan
organza. Dalam penciptaan busana pesta
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Double diamond model atau model berlian
ganda. Metode ini pertama diciptakan oleh British Design Council. Model tersebut merupakan
pendekatan holistik untuk desain, membagi proses desain dalam empat proses kreatif,
yaitu menemukan (discover), mendefinisikan (define), mengembangkan (develop) dan